Saturday, January 30, 2010

Goa Selomangleng Punya Daya Tarik Bagi Pasangan


Bagi pasangan muda-mudi yang saat ini masih ragu dengan kesetiaan pasangannya, mungkin layak mendatangi Goa Selomangleng, di lereng Gunung Klotok, di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Lokasi tersebut oleh sebagian orang, dipercaya sebagai penguji kelanggengan hubungan asmara . “Saya dulu sudah pernah membuktikan, dan ternyata benar. 2 kali saya pacaran dan semuanya saya ajak kesana, kedua-duanya juga harus berakhir dengan kata putus,” kata salah satu warga Kota Kediri, Agung Wicaksono (27) disela-sela liburannya di lokasi Goa Selomanleng.

Agung yang saat ini telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra mengaku, untuk kekasih terakhir yang saat ini menjadi istrinya, tak sekalipun diajaknya ke Goa Selomanleng.

Hal senada juga dikatakan oleh Lasimin (56), warga yang tinggal di sekitar Goa Selomangleng. Lelaki tua yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku, tidak ada yang tahu asal-usul, bagaimana Goa Selomanleng dipercaya sebagai lokasi penguji kelanggengan hubungan asmara . “Inggih mboten ngertos pripun awale rumiyen. Tapi meniko sampun dados kepercayaan warga mriki, menawi tasek pacaran mendingan mboten usah dijak dolan dateng guo. (Ya tidak tahu bagaimana awalnya. Tapi ini sudah menjadi kepercayaan warga, kalau masih pacaran jangan diajak bermain ke gua, Red.),” ujar Lasimin.

Lasimin juga menuturkan, jauh sejak sebelum direnovasi pada tahun 1991, Goa Selomanleng memang dikenal sedikit angker. Lokasinya di lereng gunung, serta bentuknya yang unik dengan tampilan sejumlah relief halus di dalamnya, menjadikan Goa Selomanleng memang mengerikan.

Informasi yang berhasil digali dari keterangan sejumlah warga menyebutkan, salah satu relief yang paling menonjol di dalam goa adalah penampakan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri, Djojoamiluhur.

Putri raja yang dalam sejarah dikenal memiliki wajah sangat cantik tersebut, memutuskan bertapa di dalam Goa Selomangleng hingga akhir hayatnya, sebagai upaya menyelamatkan warga Kediri, dari amukan Djotosuro, seorang pangeran buruk rupa dari Banyuwangi, yang murka karena gagal mempersuntingnya. “Menawi nggih goro-goro lampahan topo meniko ingkang dadosaken guo meniko dados angker, khsusipun tiyang ingkang pacaran. (Kira-kira karena aksi bertapa ini yang menjadikan gua ini jadi angker, khsusunya bagi orang yang masih pacaran, Red.),” ujar Lasimin

Monday, January 25, 2010

FILSUF MUSLIM DAN PEMIKIRANYA

Tokoh muslim pertama yang dikenal di bidang pemikiran filsafat adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak al-Sabah al-Kindi (796- 873 M). Selain filsuf, lelaki berdarah Arab ini dikenal juga sebagai seorang tabib dan astronom terkemuka. Orang tuanya pernah menjabat sebagai gubernur Kufah pada masa pemerintahan Abbasiyah. Al-Kindi tumbuh dalam situasa zaman yang penuh dengan pertentangan agama dan mazhab. Ia merupakan salah satu tokoh pelopor dalam penerjemahan kitab-kitab filsafat Yunani maupun India kedalam bahasa Arab. Dari berbagai tulisan tampak bahwa corak pemikirannya bersifat eklektik, yakni memadukan berbagai aliran pemikiran yang beragam. Sumbangan terbesar al-Kindi dalam bidang filsafat dan teologi ini sebenarnya adalah keberaniannya untuk mengasimilasi berbagai konsep-konsep dan metode-metode pengetahuan yang selama ini dianggap asing dan enggan dikaji oleh tokoh agama pada masanya kedalam bangun pengetahuan Islam. Jadi, pada tingkatan tertentu ia telah mengawali suatu usaha mempertemukan antara filsafat dan agama. Baginya, “Filsuf adalah orang yang berupaya memperoleh kebenaran dan hidup mengamalkan kebenaran yang diperolehnya, yaitu orang yang hidup menjunjung tinggi nilai keadilan atau hidup adil.” Jadi, filsafat baginya mencakup teori sekaligus praktek.
Di bidang metafisika atau filsafat-pertama, al-Kindi mengembangkan pemikiran tentang Kebenaran Pertama (First Verum atau al-Haq al-Awwal), yaitu Tuhan Pencipta alam semesta yang dibuktikannya melalui penalaran filosofis menjadi Sebab Pertama (first causa) bagi tiap-tiap kebenaran yang ada. Hakikat ilahiah Allah memustahilkan manusia untuk memahami-Nya sepenuhnya. Teknik metodologis yang dipakai untuk mengulas hal ini sering memakai pelukisan mirip via negativa-nya Philo. Tuhan dijelaskannya sebagai keesaan mutlak yang bersifat azali dalam dzat dan sifatnya, tidak berjisim, tidak bergerak tapi menggerakkan (Immovable Mover, Ex Machina), bukan benda, bukan bentuk (form), bukan pula kejadian (accident atau aradl), dan tidak dapat tersifati dengan sebenarnya oleh kemampuan pikiran manusia. Orientasi pemikirannya dalam hal ini tampaknya berusaha untuk memurnikan keesaan Tuhan dari arti banyak.
Al-Kindi sepenuhnya mengakui bahwa akal memiliki keterbatasan, karena itu ia dikenal menerima secara imani beberapa konsep tertentu seperti mukjizat dan takdir. Baginya, Allah adalah satu-satunya pelaku yang sejati (the only true agent). Kepelakuan (agency) tindakan manusia hanya bersifat sekunder dan metaforis karena eksistensi makhluk sesungguhnya terjadi karena ada kekuatan dari kehendak Allah. Sementara itu, al-Kindi memahami bahwa alam diciptakan dan karenanya tidak bersifat abadi. Ini menolak tesis Plotinus yang menyatakan bahwa alam abadi bersama Tuhan. Tetapi di sisi lain ia masih bisa bersepakat dengan Plotinus, bahwa semua ciptaan (termasuk pikiran manusia) terjadi melalui serangkaian emanasi dari pangkal sumber yang sama yaitu kesatuan ilahi.
Al-Kindi juga mengembangkan pemikiran tentang jiwa dan akal. Menurutnya, akal dan jiwa adalah dua hal yang berbeda. Akal yang dimaksudkannya disini adalah akal murni atau intellect par excellence. Ia terpisah dari jiwa dan keadaannya pun berbeda. Ia selalu bertindak dan tindakannya itu tidak dapat dicapai dengan perasaan. Adapun jiwa terdiri dari tiga akal lainnya. Pertama adalah akal dalam bentuk potensi semata. Yang kedua adalah akal yang mempunyai pengetahuan. Sedangkan akal ketiga adalah akal yang selalu tampil dan muncul mengerjakan pekerjaan berfikir.
Sesudah al-Kindi, filsuf berikutnya adalah al-Razi (856-+925 M), seorang lelaki berdarah Persia yang memandang filsafat sebagai keseluruhan jalan hidup, baik pengetahuan maupun perilaku. Ia berani melukiskan kehidupan filosofis sebagai kehidupan “mirip Tuhan”. Filsafat baginya bukanlah sekedar hobi, pengisi waktu luang atau serangkaian teka-teki yang dipecahkan sambil menjalankan bagian lain kehidupan. Tokoh ini lebih memandang istimewa pada sosok Plato sebagai “guru” filsafatnya. Ia percaya bahwa akal adalah piranti untuk menentukan kebenaran yang utama. Jika saja ada akal yang bertentangan dengan wahyu, maka wahyu harus ditundukkan kepada akal. Ia percaya, orang awam mampu mengetahui kebenaran vis a vis pandangan ortodoksi Islam yang menganggap bahwa nabi memiliki wawasan istimewa. Ia juga menolak pemahaman penciptaan alam yang diterima al-Kindi, yaitu tentang misteri abadi. Al-Razi lebih mempercayai pandangan bahwa dunia memang diciptakan oleh Allah, tetapi bukan dari ketiadaan. Allah menciptakan dunia ini dari materi yang telah ada sebelumnya untuk kemudian dijadikan suatu bentukan baru menjadi dunia.
Filsuf muslim lainnya adalah Abu Nasr Muhammad Al-Farabi (870-950 M). Dalam tulisan-tulisannya, kerangka pemikirannya cenderung berusaha memadukan corak filsafat Aristoteles dan Neoplatonisme dengan pemikiran keislaman mazhab Syiah Imamiyah. Ia percaya, seperti halnya al-Razi, bahwa akal merupakan akses utama untuk mencapai kebenaran. Sekalipun kurang sependapat dengannya ketika mengecilkan arti penting kenabian. Bagi al-Farabi, untuk membangun suatu pemerintahan yang ideal (al-madinah al-fadhilah), masyarakat manapun haruslah mendapat bimbingan dari seseorang yang beroleh wahyu dari Allah. Ia juga percaya sebagaimana para sufi bahwa kesadaran penuh akan wahyu bergantung pada spiritualitas yang diolah dan dipertinggi.
Tentang penciptaan alam, Al-Farabi mengembangkan konsep esensi dan eksistensi Aristotelian dengan memberi pembedaan antara pengada yang niscaya (wajib al-wujud li dzatihi / wujud mutlak) dan pengada yang kontingen (wajib al-wujud li ghairih / wujud-mungkin). Wujud-mungkin adalah makhluk yang menjadi bukti adanya wujud-mutlak yaitu Allah. Dalam hal ini Al-Farabi tidak sependapat dengan al-Razi yang mempercayai bahwa bahan dunia telah ada sebelum penciptaan, tetapi lebih sependapat dengan gagasan neoplatonis al-Kindi yang menyatakan bahwa semua ciptaan beremanasi dari Allah dan pikiran manusia mampu mengetahui hal tersebut melalui penerangan intelegensi yang lebih tinggi dan eksternal. Dalam teori emanasi (al-faidl) al-Farabi tersebut, Tuhan dilukiskan sebagai yang sama sekali Esa dan karenanya tidak bisa didefinisikan. Menurutnya, definisi hanya akan menisbatkan batasan dan susunan kepada Tuhan yang itu mustahil bagi-Nya. Tuhan itu adalah substansi yang azali, akal murni yang berfikir dan sekaligus difikirkan. Ia adalah aql, aqil dan ma’qul sekaligus. Karena pemikiran Tuhan tentang diri-Nya merupakan daya yang dahsyat, maka daya itu menciptakan sesuatu. Yang diciptakan pemikiran Tuhan tentang diri-Nya itu adalah Akal I. Jadi, Yang Maha Esa menciptakan yang Esa. Dalam diri Akal I inilah mulai terdapat arti banyak. Obyek pemikiran Akal I adalah Tuhan dan dirinya sendiri. Pemikirannya tentang Tuhan menghasilkan Akal II dan pemikirannya tentang dirinya menghasilkan Langit Pertama. Akal II juga mempunyai obyek pemikiran, yaitu Tuhan dan dirinya sendiri. Pemikirannya tentang Tuhan menghasilkan Akal III dan pemikirannya tentang dirinya sendiri menghasilkan Alam Bintang. Begitulah Akal selanjutnya berfikir tentang Tuhan dan menghasilkan Akal dan berfikir tentang dirinya sendiri dan menghasilkan benda-benda langit lainnya, yaitu: Akal III menghasilkan Akal IV dan Saturnus; Akal IV menghasilkan Akal V dan Yupiter; Akal V menghasilkan Akal VI dan Mars; Akal VI menghasilkan Akal VII dan Matahari; Akal VII menghasilkan Akal VIII dan Venus; Akal VIII menghasilkan Akal IX dan Merkuri; Akal IX menghasilkan Akal X dan Bulan; dan Akal X menghasilkan hanya Bumi. Pemikiran Akal X tidak cukup kuat lagi untuk menghasilkan Akal.
Demikianlah gambaran alam dalam astronomi yang diketahui pada zaman al-Farabi, yaitu alam yang terdiri atas sepuluh falak. Pemikiran Akal X tentang Tuhan tidak lagi menghasilkan Akal, karena tidak ada lagi planet yang akan diurusnya. Memang tiap-tiap Akal itu mengurus planet yang diwujudkannya. Begitulah Tuhan menciptakan alam semesta dalam filsafat emanasi Al-Farabi. Tuhan tidak langsung menciptakan yang banyak itu, tetapi melalui Akal-Akal dalam rangkaian emanasi. Dengan demikian dalam diri Tuhan tidak terdapat arti banyak dan Tuhan juga tidak langsung berhubungan dengan yang banyak. Inilah tauhid yang murni dalam pendapat Al-Farabi dan filsuf-filsuf muslim berikutnya yang menganut faham emanasi. Implikasi logis dari faham emanasi ini adalah pendapat bahwa alam diciptakan bukan dari tiada atau nihil (creatio ex nihilo) sebagaimana sebelumnya masih diterima oleh al-Kindi, tetapi dari sesuatu materi asal yang sudah ada sebelumnya yaitu api, udara, air dan tanah. Materi asal itupun bukannya timbul dari ketiadaan, tetapi dari sesuatu yang dipancarkan oleh pemikiran Tuhan.
Secara ontologi, al-Farabi meyakini faham kesatuan kebenaran pada tingkat hakikat, dimana perbedaan pendapat dan aliran hanyalah bersifat lahiriyah. Al-Farabi kemudian mengajukan pendapatnya tentang akal manusia yang terdiri dari empat macam, yaitu: akal potensi, akal hakiki, akal iktisabi dan akal wakil. Akal wakil disini adalah akal pertama atau yang terpisah dari jiwa dalam klasifikasi al-Kindi. Al-Farabi hanya menyebutkan bahwa akal wakil bentuknya tidak pernah dalam benda, sedangkan akal yang lainnya berhubungan dengan benda. Pendapat al-Farabi ini kemudian direkonstruksi lebih lanjut oleh filsuf muslim berikutnya yang bernama Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina (980 -1037 M). Ibnu Sina berpendapat bahwa Nabi dan filsuf menerima kebenaran dari sumber yang sama yaitu Jibril. Hanya saja prosedurnya berbeda, nabi beroleh melalui akal materiil sedangkan filsuf melalui akal perolehan. Karena itu kebenaran yang diperoleh antara keduanya tidaklah berbeda. Ibn Miskawaih juga berpendapat serupa, bahwa para filsuf adalah orang-orang yang cepat dapat mempercayai apa yang diserukan Nabi. Karena apa yang dibawa Nabi tidak bisa ditolak oleh akal. Sekalipun Ibn Miskawaih meyakini bahwa filsafat memang tidak untuk konsumsi semua lapisan masyarakat, tetapi (seperti diistilahkan Ibnu Sina) hanya untuk kalangan terpelajar (khawwas) saja. Harmonisasi antara akal dan wahyu dalam konteks kefilsfatan ini nantinya dikerjakan pula oleh Ibn Thufail dalam karya terkenalnya Hayy ibn Yaqzan dan Ibnu Rusyd dalam proyek ta’wil-nya.
Ibnu Sina (980-1037 M) adalah filsuf peripatetik muslim berdarah Persia yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap para filsuf Barat terkemudian. Ia melanjutkan konsepsi wujud-mutlak dan wujud-mungkin dari al-Farabi. Lebih lanjut ia juga menemukan bahwa antara esensi benda dan eksistensinya dapatlah dibedakan dalam banyak kasus. Seseorang dapat saja mempunyai ide tentang struktur dasariah suatu benda tanpa harus mengetahui apakah ia eksis. Tetapi dalam kasus Tuhan, sebagai suatu kesatuan yang sempurna, maka eksistensi tidak bisa menjadi sifat yang ditambahkan melainkan bagian yang integral dari esensi-Nya. Ibnu Sina juga mengambil penalaran emanasi-hierarkis Neoplatonis yaitu dari intelek Tuhan atau Pikiran Murni memancar intelegensi lainnya. Tetapi ia menganggap materi sebagai fondasi abadi benda-benda, bukan sekedar emanasi realitas spiritual yang suram. Konsepsinya tentang kosmogoni ini bersifat sangat naturalistik, misalnya dari pandangannya tentang bagaimana Tuhan campur tangan dalam kehidupan manusia. Menurutnya hal itu tidak dilakukan melalui takdir atau mukjizat, melainkan melalui keteraturan hukum-hukum alam yang niscaya. Karena pandangan ini pula, Ibnu Sina memandang bahwa kehendak bebas yang murni pada manusia tidak mungkin ada.
Ibnu Sina juga mengembangkan pemikiran tentang jiwa yang sudah diawali oleh aI-Farabi, yaitu membagi jiwa menjadi tiga bagian: (1) Jiwa tumbuh-tumbuhan dengan daya makan, tumbuh dan berkembang biak; (2) Jiwa binatang dengan daya gerak dan pancaindera. Indera ada dua macam: (a) Indra luar, yaitu pendengaran, penglihatan, rasa dan raba; dan (b) Indra dalam yang berada di otak dengan fungsi: menerima kesan-kesan yang diperoleh pancaindra; menggambarkan kesan-kesan tersebut; mengatur gambar-gambar ini; menangkap arti-arti yang terlindung dalam gambar-gambar tersebut; dan menyimpan arti-arti itu sebagai ingatan; (3) Jiwa manusia dengan daya tunggalnya yaitu berfikir yang disebut akal. Akal terbagi dua: (a) Akal praktis, yang menerima arti-arti yang berasal dari materi melalui indra pengingat yang ada dalam jiwa binatang; dan (b) Akal teoritis, yang menangkap arti-arti murni, yang tak pernah ada dalam materi seperti Tuhan, roh dan malaikat. Akal praktis memusatkan perhatian kepada alam materi, sedangkan akal teoritis kepada alam metafisik. Dalam diri manusia terdapat tiga macam jiwa ini, dan jelas bahwa yang terpenting diantaranya adalah jiwa berfikir manusia yang disebut akal itu. Akal teoritis mempunyai empat tingkatan: (1) Akal potensial, yaitu akal yang mempunyai potensi untuk rnenangkap arti-arti murni; (2) Akal bakat, yang telah mulai dapat rnenangkap arti-arti murni; (3) Akal aktual, yang telah mudah dan lebih banyak rnenangkap arti- arti murni; dan (4) Akal perolehan yang telah sernpurna kesanggupannya menangkap arti-arti murni (bandingkan dengan klasifikasi akal menurut al-Kindi dan al-Farabi). Akal tingkat keempat inilah yang dimiliki oleh para filsuf. Akal inilah yang dapat menangkap arti-arti murni yang dipancarkan Tuhan melalui Akal X ke Bumi.
Sifat seseorang banyak bergantung pada jiwa mana dari tiga yang tersebut di atas berpengaruh pada dirinya. Jika jiwa tumbuh-tumbuhan dan binatang yang berpengaruh, orang itu dekat menyerupai binatang. Tetapi jika jiwa manusia yang berpengaruh terhadap dirinya maka ia dekat menyerupai malaikat. Dan dalam hal ini akal praktis mempunyai malaikat. Akal inilah yang mengontrol badan manusia, sehingga hawa nafsu yang terdapat di dalamnya tidak menjadi halangan bagi akal praktis untuk membawa manusia kepada kesempurnaan. Setelah tubuh manusia mati, yang akan tinggal menghadapi perhitungan di depan Tuhan adalah jiwa manusia. Jiwa tumbuh-tumbuhan dan jiwa binatang akan lenyap dengan hancurnya tubuh kembali menjadi tanah. Jiwa tumbuh-tumbuhan dan binatang lenyap dengan matinya tubuh karena keduanya hanya mempunyai fungsi-fungsi fisik. Kedua jiwa ini, karena telah rnemperoleh balasan di dunia, tidak akan dihidupkan kembali di akhirat. Sementara jiwa manusia berlainan dengan kedua jiwa di atas dengan fungsinya yang bersifat abstrak dan rohani. Karena itu balasan yang akan diterimanya bukan di dunia, tetapi di akhirat. Kalau jiwa tumbuh-tumbuhan dan binatang tidak kekal, jiwa manusia adalah kekal. Jika ia telah mencapai kesempurnaan sebelum berpisah dengan badan ia akan mengalami kebahagiaan di akhirat. Tetapi kalau ia berpisah dari badan dalam keadaan belum sempurna ia akan mengalami kesengsaraan kelak. Penalaran inilah yang mendasari faham bahwa yang akan menghadapi perhitungan kelak di akhirat adalah jiwa manusia, dan secara logis menolak adanya kebangkitan jasmani. Ibnu Sina percaya bahwa ruh bersifat abadi.
Beberapa pemikiran para filsuf ini belakangan mendapat kritik serius dari al-Ghazali (1058-1111 M), seorang teolog Asy’ariyah. Tokoh ini mengajukan duapuluh kritikan dimana figa diantaranya dinilai al-Ghazali sebagai sebab yang membawa para filsuf lslam itu jatuh ke dalam kekufuran. Pertama, pendapat yang menyebutkan bahwa alam bersifat azali dalam arti tak bermula dalam zaman. Kalau alam bersifat azali sebagaimana halnya Tuhan, maka ini berarti terdapat dua dzat yang sama-sama azali. Ini membawa kepada faham syirk atau politeisme yang dalam al-Qur’an disebut sebagai dosa besar yang tak dapat diampuni. Kedua, pendapat yang menyangkal adanya kebangkitan jasmani. Padahal banyak ayat dalam al-Qur’an yang menegaskan adanya pembangkitan jasmani itu. Ini berarti, para filsuf telah menolak kebenaran yang disampaikan Allah melalui wahyu-Nya. Ketiga, pendapat yang meyakini bahwa Tuhan tidak rnengetahui perincian (juz’iyat) yang terjadi di alam. Menurut al-Ghazali, pendapat ini juga menyelisihi pesan al-Qur’an yang menegaskan pengetahuan Allah tentang segala sesuatu tanpa terkecuali. Kritikan yang tajam inilah yang tampaknya memberi kontribusi tersendiri bagi kemunduran kajian dan pemikiran filsafat dunia Islam khususnya di bagian Timur (ketika itu masuk dalam kekuasaan dinasti Abbasiyah).
Sementara di bagian Barat dunia Islam ketika itu (masuk wilayah dinasti Umayyah), pemikiran filosofis masih berkembang sesudah serangan al-Ghazali. Beberapa tokoh filsuf kemudian bangkit melakukan kritikan balik kepada al-Ghazali. Salah satu di antaranya adalah Ibn Bajjah (1082-1138) yang mengkritik pembelaan al-Ghazali terhadap metode dzauqi atau ma’rifat sufistik sebagai jalan yang paling tepat untuk mencapai kebenaran agama dibanding akal. Tokoh lainnya dan terbilang paling berpengaruh dalam melakukan pembelaan terhadap filsafat adalah Ibn Rusyd (1126-1198 M). Ia mengarang buku Tahafut al-Tahafut (Hancurnya Kehancuran) sebagai jawaban terhadap berbagai kritik yang dilontarkan oleh al-Ghazali dalam karyanya Tahafut al-Falasifah (Kehancuran Filsafat).
Ibn Rushd (1126-1198 M) muncul seabad lebih sesudah Ibn Sina dalam komunitas muslim Spanyol. Dalam filsafat ia dikenal sangat mengagumi Aristoteles. Dalam proyek intelektualnya ia berusaha membebaskan filsafat dari perangkap-perangkap penafsiran Neoplatonis semisal faham emanasi ciptaan dari Tuhan. Ia percaya bahwa ciptaan bersifat abadi dimana Tuhan senantiasa terlibat secara aktif dalam kehidupan manusia dengan pengetahuan-Nya yang serba meliputi. Ia percaya bahwa setelah kematian, ruh manusia bergabung kembali dengan Intelegensi Aktif universal. Jadi, keabadian jiwa terjadi bersama jiwa universal, bukan jiwa individual. Ia juga menolak ide tentang kehendak bebas. Kebenaran dipercayainya terdapat dalam berbagai tingkatan termasuk al-Qur’an yang menawarkan kebenaran kepada segala jenis individu dengan watak yang berbeda-beda dalam cara yang berbeda-beda pula. Bagi orang biasa misalnya, kata harfiah mungkin sudah cukup, tetapi bagi orang yang terdidik hal itu mungkin belum cukup, argumen-argumen persuasif bahkan demonstrasi rasional dibutuhkan. Pendiriannya ini disebut dengan doktrin kebenaran ganda. Doktrin itu pula yang dipakai menyerang pemikiran filsuf Persia al-Ghazali (1058-1111 M) yang mengembangkan metode-metode pencarian kebenaran yang lebih bersifat mistis. Sekalipun ia mengakui, seperti halnya Ibn Miskawaih, bahwa perbincangan filosofis tidak tepat bagi setiap orang.
Terhadap tiga kritikan paling krusial dari al-Ghazali terhadap kaum filosof, Ibnu Rusyd memberi jawaban sebagai berikut:
Pertama, ketika Tuhan menciptakan alam bukannya dari suatu ketiadaan, tetapi ketika itu telah ada sesuatu di samping-Nya yang berupa materi dasar sebagai bahan penciptaan sebagaimana ditunjukkan oleh surat Hud ayat 7, Ha Mim ayat 11 dan al-Anbia’ ayat 30. Materi asal itupun bukannya timbul dari ketiadaan, tetapi dari sesuatu yang dipancarkan oleh pemikiran Tuhan. Di samping itu, kata khalaqa di dalam al-Qur’an juga menggambarkan penciptaan bukan dari “tiada” (creatio ex nihilo), tetapi dari “ada” (misalnya surat al-Mu’minun ayat 12 tentang penciptaan manusia). Menurutnya “tiada” tidak bisa berubah menjadi “ada”, tetapi yang tepat adalah “ada” menjadi “ada” dalam bentuk lain. Sementara tentang keazalian alam yang dimaksud para filsuf adalah merujuk pada pengertian sesuatu yang diciptakan dalam keadaan terus menerus mulai dari zaman tak bermula dengan bahan dasar yang telah ada di sisi Tuhan sampai zaman tak berakhir (baca surah Ibrahim ayat 47-48).
Kedua, mengenai pernyataan al-Ghazali bahwa para filsuf berpendapat Tuhan tidak mengetahui perincian (juz’iyat) yang terjadi di alam, Ibn Rusyd membantah bahwa pernah ada filsuf Islam yang mengatakan demikian. Sebenarnya, yang dibahas para filsuf adalah tentang bagaimana Tuhan mengetahui perincian itu. Ulasan tentang emanasi wujud di atas kiranya cukup menjelaskan persoalan ini dari kacamata filsuf.
Ketiga, terkait dengan tuduhan bahwa para filsuf menentang ajaran kebangkitan jasmani, Ibn Rusyd mengatakan bahwa para filsuf muslim tak menyebutkan hal itu (Coba baca kembali ulasan dimuka tentang jiwa dari Ibnu Sina). Ibnu Rusyd kemudian balik mengkritik inkonsistensi pemikiran al-Ghazali. Sebab, dalam Tahafut al-Falasifah ia menulis bahwa dalam Islam tidak ada orang yang berpendapat adanya kebangkitan rohani saja, tetapi di dalam buku lainnya ia mengatakan jika di kalangan sufi muncul pandangan bahwa yang ada nanti ialah kebangkitan rohani. Dari sini Ibnu Rusyd menilai bahwa al-Ghazali juga tidak mempunyai argumen kuat untuk mengkafirkan para filsuf.
Tak lama sesudah zaman Ibn Rusyd umat Islam di Barat mengalami kemunduran besar di bidang pemikiran rasional dan ilmiah seiring dengan runtuhnya kekuasaan Islam di Spanyol. Sementara umat Islam di Timur, pemikiran keagamaannya lebih dikuasai teologi tradisional Asy’ariyah dan tasawuf yang kurang memberi ruang leluasa bagi pengembangan pemikiran rasional. Hingga datang abad XIX dimana umat Islam dikejutkan oleh kemajuan Barat Kristen dalam bidang pemikiran, filsafat dan sains atas pengaruh metode berfikir rasional Ibn Rusyd yang disebut averroism. Semenjak itulah ada upaya kebangkitan untuk menghidupkan kembali pengkajian filsafat dan pemikiran rasional di kalangan umat Islam.

Jatah Raskin Berkurang 2 Kg

KEDIRI – Beras untuk warga miskin (raskin) pada tahun 2010 ini tidak sama dengan raskin sebelumnya, jika tahun-tahun sebelumnya setiap Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) menerima 15 Kg, namun tahun ini berkurang 2 Kg menjadi 13 Kg.

Seperti yang diungkapkan kepala kelurahan Bandar Lor Hariyono bahwa tahun ini setiap warga hanya menerima beras 13 Kg. “Tahun ini setiap warga hanya menerima 13 Kg saja,” ungkapnya, Senin (25/1).

Oleh karena itu, dikatakan Hariyono, dari sub drive V Kediri pihak kelurahan sudah menerima beras dengan kemasan 15-an kilogram, untuk itu pihaknya harus menimbang ulang dengan berat 13 Kg. “Kalau kami tidak nimbang lagi, mungkin hari ini sudah bisa kami bagikan,” ungkapnya.

Untuk tahun ini dijelaskan olehnya Kelurahan Bandar Lor mengalami penurunan penerima raskin sebanyak 29 KK. Jika tahun lalu yang berhak menerima raskin sebanyak 343, maka untuk tahun ini hanya 314 KK. “Tahun ini warga kami yang menerima berkurang 29,” jelasnya.

Dalam penyalurannya nanti, imbuh Hariyono, masyarakat akan mengambil sendiri di kantor kelurahan Bandar Lor dengan harga per kilogramnya Rp 1600. “Besuk (hari ini red.) berasnya akan diambil masyarakat sendiri, atau diwakilkan pada masing-masing ketua RT,” imbuhnya.

Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri Nur Muchyar, raskin tahun ini berkurang 2 Kg jika dibandingkan tahun lalu. “Memang tahun ini setiap KK hanya menerima 13 Kg per RTSPM,” ungkapnya.

Berdasarkan surat gubernur No 518 tahun 2009 tentang pagu raskin Kota dan Kabupaten. Untuk jatah raskin Kota Kediri, sudah dibagikan ke titik distribusi di setiap kelurahan mulai Senin (25/1). Hanya saja raskin yang akan didistribusikan sudah terlanjur dibungkus ukuran 15 kilogram. Untuk itu, raskin yang sudah dibagikan ke setiap kelurahan tidak bisa langsung didistribusikan pada warga penerima, karena petugas distribusi di tingkat kelurahan harus menata kembali untuk dibungkus ukuran 13 kilogram. “Untuk itu petugas kelurahan yang nantinya melakukan timbangan ulang,” jelasnya.

Untuk Kota Kediri sendiri telah menerima raskin sebanyak 143.637 Kilogram untuk nantinya dibagikan kepada 11.049 KK yang tersebar di 3 kecamatan di Kota Kediri. “Untuk itu kami berharap, dengan pembagian raskin ini, warga miskin bisa terbantu menyusul kenaikan harga beras pada beberapa hari terakhir,” pungkasnya.

Friday, January 22, 2010

TPA Klotok Overload, Ketinggian Sampah Mencapai 15 Meter


KEDIRI - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Klotok overload. Volumenya sudah melebihi kapasitas yang hanya 3.000 meter kubik. Bahkan, sejak awal Januari lalu, ketinggian sampah sudah mencapai 15 meter. .

Jika pada awalnya pagar pembatas hanya setinggi 3 meter, namun karena penumpukan terus menerus akhirnya pagar ditinggikan menjadi 10 meter. “Kalau tidak ditinggikan akan membahayakan keselamatan warga,” kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Tata Ruang kebersihan dan pertamanan (DTRKP) Kota Kediri Hadi Wahyono.

Hadi Wahyono juga mengakui bahwa TPA Klotok sudah overload. Dari kapasitas 3.000 meter kubik, setiap hari ada 700 meter kubik yang dibuang ke sana. Sehingga, seminggu sekali harus dilakukan pengurukan agar bisa digunakan lagi. Namun, sistem itu tidak bisa terus diterapkan. Lahan TPA seluas 2 hektare tidak bisa lagi menampungnya. “Apalagi, ketinggian sampah telah melebihi batas pagar,” jelasnya saat meninjau lokasi TPA, Jumat (22/1).

Untuk mencegah agar tidak terjadi longsor, Hadi mengatakan, pemerintah harus segera melakukan terobosan. Sejauh ini, sudah ada dua alternatif yang bisa dipilih. Yaitu perluasan lahan TPA atau pengadaan teknologi pengolahan sampah agar bisa didaur ulang.

Untuk alternatif pertama, Dia mengaku sudah menyiapkan 2,1 hektare lahan yang bisa dipakai untuk perluasan TPA. Namun, saat ini masih terkendala belum adanya jembatan yang menghubungkan antara TPA dengan lahan yang akan digunakan.. “Sebenarnya kita sudah punya lahan disebelah utara TPA ini, namun karena ada sungai, jadi kami membutuhkan jembatan untuk akses masuk,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Hadi, sebenarnya TPA Klotok ini sudah menggunakan system pengolahan Sanitary Landfill, namun karena manajemennya tidak jalan dan sampah terus datang hingga tidak bisa dikendalikan, maka metode tersebut dijalan. “Akhirnya kami gunakan metode damping,” ungkpanya.

Untuk itu Hadi berharap, agar masyarakat sadar dalam membuang sampah untuk memilah-milah mana sampah yang berguna dan tidak. “Kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam penanganan masalah sampah ini, dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memilah-milah dalam membuang sampah, maka permasalahan sampah tidak akan menumpuk seperti sekarang ini,” harapnya.

Dari hasil pantauan di lokasi, air sampah yang seharusnya masuk kedalam proses sirkulasi, namun karena sampah overload akhirnya langsung terbuang kedalam sungai. Namun demikian, menurut Hadi air tersebut sebenarnya juga bahaya bagi manusia, tapi air tersebut sudah bercampur dengan air hujan, jadi tidak terlalu bahaya. “Kalau hanya air lindi akan sangat bahaya bagi manusia, tapi ini sudah bercampur dengan air hujan, jadi tidak terlalu bahaya,” ungkapnya.

Saturday, January 16, 2010

Dewan Segera Panggil Wali Kota


KEDIRI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri dalam waktu dekat akan memanggil Wali Kota Kediri Samsul Ashar. Pasalnya mereka mempertanyakan payung hukum yang dipegang Samsul Ashar, sehingga berani memberikan jaminan pada peserta tes CPNS yang menjadi korban, bisa diterima pada 2010.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Kediri Wara S. Renny Pramana, yang mengaku, sudah mengetahui informasi 5 peserta tes CPNS 2009, yang menjadi korban manipulasi. Termasuk kabar, Wali Kota menjanjikan pada ke 5 korban tersebut, sedianya bisa diterima pada rekruitmen CPNS 2010. “Kami juga prihatin atas kabar tersebut, kok bisa-bisanya ya wali kota melangkah seperti itu, dasar hukumnya dia itu apa,” tanya Renny ditemui dikantornya, Jumat (15/1).

Renny menambahkan, kenyataan menerbitkan 5 surat tersebut justru memunculkan kejanggalan. Karena janji Wali kota, kabarnya sudah diterbitkan melalui surat wali kota. “Apa dasar saudara wali kota berani memberikan jaminan ke lima orang tersebut bisa diterima pada rekruitmen CPNS 2010 apalagi tanpa tes, ini sangat tidak dibenarkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Kota Kediri bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Kediri akan mengajukan class action, sebagai langkah cepat untuk menentukan nasib para CPNS

Ketua LSM Masyarakat Tranparansi Kediri Arif Wijaya mengatakan telah mempersiapkan materi gugatan yang akan diajukan dalam class action ke Pengadilan Negeri Kota Kediri pada Senin 18 Januari 2010.

Class action yang akan diajukan Lakpesdam NU merupakan perwakilan dari kelima nama tersebut. Yaitu, Melda Nisriana, Dyah Wahyuningtiyas, Diana Yuli S, Luluk Mulyono, Gunardi. “Sebenarnya satu korban saja sudah mewakili, seperti mas Gunardi yang kini mengadu ke NU (Nahdlatul Ulama),” ungkap Arif.

Sementara tuntutan dalam class action itu adalah mendesak agar kelimanya dapat diterima sebagai PNS bersama ke-435 CPNS yang kini telah proses pemberkasan.
Gunardi adalah peserta yang lolos murni sesuai hasil dari PT LAPI ITB Bandung. Pria yang lahir pada tanggal 7 Agustus 1982 itu tergeser oleh Atiqoh, dengan formasi PAI (Pendidikan Agama Islam).

Ironisnya, Gunardi mendapat surat pemberitahuan yang ditanda tangani Wali kota Kediri dr Samsul Ashar bernomor 800/1682/419.17/2009 tertanggal 23 Desember 2009. Isinya, Gunardi tidal lolos rekuitmen, namun setelah diverifikasi ulang ternyata dia lolos.
Sebagai gantinya, Gunardi dijanjikan para rekruitmen CPNS tahun 2010 mendatang tanpa harus tes.

Sementara itu saat dikonfirmasi mengenai kebenaran surat tersebut, Asisten I bidang Administrasi dan Pemerintahan Kota Kediri Maki Ali tidak mau berkomentar.
Maki Ali juga tidak berkenan menerima wartawan yang hendak konfirmasi di ruangannya dengan alasan takut statmennya salah.

Santri Se Jatim Haramkan Rebonding

KEDIRI - Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se Jawa Timur mengharamkan rebonding atau pelurusan rambut bagi perempuan Islam yang belum bersuami.

Dalam acara Bathsul Masail ke 12 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, 258 peserta dari 46 pondok pesantren se Jawa Timur merekomendasikan rebonding hanya halal bagi wanita yang sudah bersuami, dengan syarat adanya ijin.

Menurut keterangan Darul Askhan, salah seorang perumus Komisi B yang membahas soal rebonding dan semir rambut, pelurusan rambut bagi perempuan yang belum bersuami akan berorientasi pada terbukanya aurat. Sementara mengacu hukum agama, setiap perempuan muslim diwajibkan menutup auratnya rapat-rapat. “Bagi wanita yang belum bersuami, hukumnya adalah haram mutlak. Sebab tidak ada ghorot atau tujuan yang dibenarkan melakukan itu. Sementara untuk yang bersuami tentu bertujuan menyenangkan pasanganya. Dan itu justru diperbolehkan,“ ujarnya, Jumat (15/1).

Selain membahas masalah rebonding, bahtsul masail yang berlangsung selama 2 hari, sejak Rabu (13/1) sore itu juga membahas mengenai semir rambut yang juga dibahas dalam Komisi B. Sedangkan untuk Komisi A membahas soal boleh tidaknya tukang ojek membonceng penumpang yang notabene bukan muhrimnya, termasuk perempuan menjadi tukang ojek. Kemudian juga kontroversi Film 2012, dan olahragawan perempuan.

Sedangkan Komisi C membahas mengenai peran dalam dunia film, yakni boleh tidaknya seorang muslim memerankan tokoh nasrani dan persoalan rumah tangga. Mengenai semir rambut, menurut Darul Askhan sampai saat ini belum ada kesepakatan. Terdapat pemikiran ulama dalam kitab klasik yang bertentangan sama kuat.

Sebagian besar suara di forum lebih terfokus pada tujuan semir rambu dilakukan. Berdasarkan historisnya, Nabi Muhammad memperbolehkan umat Islam menggunakan warna rambut merah atau kuning pada rambut, untuk tujuan membedakan dengan umat Yahudi yang berkebiasaan menyemir rambut dengan warna hitam. “Yang pasti untuk wanita yang bersuami jelas diperbolehkan, “ujarnya.

Sementara itu untuk Komisi A dan C sampai saat ini masih terus berlangsung. Bahtsul Masail yang dibuka Rabu (12/1) sore oleh Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Idris Marzuki ini dihadiri oleh sejumlah kiai terkenal di Jawa Timur. Diantaranya KH MAS Subadar pengasuh Ponpes Roudutul Ulum, Besuh Pasuruan. Kemudian KH Anwar Mansyur, KH Imam Yahya Mahrus, KH Rofiqi Yakub dan KH Abdul Muid Sohib. “Acara Bahtsul Masail ini bertepatan juga dengan peringatan satu abad Ponpes Lirboyo,“ tambah Juru Bicara Ponpes Lirboyo Nabil Harun.

Thursday, January 14, 2010

5 CPNS Lolos Tanpa Tes Pada Tahun 2010?

KEDIRI - Pasca Koalisi Masyarakat Antikorupsi Kota (KMAK) Kediri membongkar praktik manipulasi data hasil rekruitmen CPNS Kota Kediri 2010, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dikabarkan memanggil kelima nama CPNS yang tergeser tersebut. Bahkan, kelimanya ditengarai mendapat jaminan menjadi PNS pada rekruitmen berikutnya tanpa mengikuti tes.

Terkait pemanggilan kelima CPNS yang sebenarnya lolos murni dalam rekruitmen itu diungkapkan oleh koordinator masyarakat transparasi Kediri Arief Wijaya, yang juga anggota dari KMAK Kediri. “Kami mengetahui serta menyimpan surat tersebut. Surat itu dikeluarkan melalui Bagian Umum Pemkot Kediri. Bahkan, saat ini mereka dalam pemanggilan,” ungkapnya, Kamis (14/1).

Surat tersebut, imbuh Arief berisi dua point. Yaitu, satu membenarkan kelolosan kelima nama CPNS itu dalam rekruitmen bersama ke-440 CPNS yang lolos. Dan yang kedua adalah, adanya jaminan bagi kelimanya dapat menjadi PNS pada rekruitmen CPNS berikutnya yakni tahun 2010 nanti tanpa harus menjalani tes. “Pada saatnya nanti, surat ini akan kami buka ke publik, sehingga Pemkot Kediri tidak akan mampu mengingkarinya lagi. Oleh karena itu, kami terus mendorong pihak kepolisian mengusut kasus ini secara tuntas. Menyeret mereka yang bersalah meja hukuman,” ancam Arief.

Surat tersebut, dijelaskan Arief dikeluarkan oleh Kepala Bagian Umum dan diantarkan oleh Kepala Bagian Hukum Pemkot Kediri kepada 5 orang tersebut. “Dalam surat tersebut juga di tanda tangani oleh Wali Kota Samsul Ashar,” jelasnya.

Kelimana nama yang dimaksud antara lain, Melda Nistriana, Dyah Wahyuningtyas, Diana Yuli S, Luluk Mulyono dan Gunardi. Mereka tergeser dengan naman baru yang ditengarai 'siluman' yaitu, Meylina Uji Nastiti (dokter umum), ajudan Walikota, (perawat ahli), Aulia Fauzi menggeser Diana Yuli S (pengendali dampak lingkungan) dan Agus Zarqoni, serta Atiqoh.

Terpisah, Kepala Bagian Umum Pemkot Kediri Mochammad Ferry Djatmiko saat dikonfirmasi mengenai surat keluar untuk memanggil kelima CPNS terseger tersebut mengaku masih akan melakukan pengecekan pada Tata Usaha (TU). “Kalau surat keluar dari Lingkungan Pemkot Kediri saya pastikan tidak ada. Namun, apabila surat itu berasal dari SKPD, atau misalnya BKD, kami masih harus mengeceknya,” ungkap Ferry ditemui di ruangannya.

Diakui oleh Ferry jika segala urusan surat menyurat hubungannya dengan kedinasan harus melalui Bagian Umum, begitu juga dengan SKPD lain yang masih berada dibawah koordinasi Pemkot Kediri. “Kalau semisal BKD tetap melalui kami, namun hanya untuk permintaan nomor register, oleh karena itu biar saja crosscek dulu,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMAK Kediri membongkar praktik manipulasi data dalam rekruitmen CPNS Kota Kediri 2009. Sesuai dengan data KMAK, sedikitnya ada lima nama CPNS 'siluman' alias rekayasa yang berhasil menggeser posisi CPNS yang sebenarnya berhak lolos secara murni.

Lima nama yang disebut KMAK ditengarai adalah CPNS yang berasal dari titipan para pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Kelimanya memiliki nilai dibawah standart kelulusan.

Tuesday, January 12, 2010

GOR Molor, Dewan Siapkan Sanksi


KEDIRI – Pembangunan gelanggang olah raga (GOR) Kota Kediri yang hingga saat ini belum juga diserahkan ke pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Komisi C (Pembangunan, kesehatan dan pendidikan) mengancam akan memberikan sanksi.

“Sanksi pasti akan kami berikan, karena hingga deadline akhir tahun 2009 yang lalu, tak kunjung selesai,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Soejoko Adi Purwanto

Menurut Soejoko, sanksinya saat ini masih dimusyawarahkan pihak komisi C. “Yang pasti sanksi-nya berupa denda tentunya,” ungkapnya.

Beberapa yang belum selesai dalam proses pembangunan GOR tersebut diantaranya, halaman luar GOR juga belum ad ataman dan juga pengaspalan. “Lihat saja, saat hujan sekarang, air masih masuk kedalam area GOR, berarti masih ada yang belum sempurna kan,” tanya politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi GOR, saat hujan turun masih banyak air yang masuk ke dalam, para pekerja juga terlihat sibuk melakukan pekerjaannya menyelesaikan proyek yang menghabiskan anggaran APBD puluhan miliar rupiah tersebut.

Meski begitu, belum selesainya proyek GOR tersebut dibantah Edi Nur selaku manajemen konstruksi PT Wahana, pembangunan ini bukannya molor tapi masih proses penyempurnaan. “Bukan belum selesai, tapi tinggal proses penyempurnaan, seperti halnya memberikan tampu air biar air tidak lagi masuk kedalam GOR,” bantahnya.

Saat disinggung terkait belum adanya taman dan juga pengaspalan pada halaman GOR, Edi Nur mengatakan saat ini masih terkendala cuaca. “Kalau musim hujan seperti ini, kalau tetap dilakukan pengaspalan, hasilnya kurang bagus, jadi kita tunggu hingga musim hujannya selesai,” ungkapnya.

Dalam GOR tersebut, dijelaskan Edi Nur terdapat area lapangan yang bisa digunakan untuk kegiatan Bulutangkis, Bola Voli, basket, dan Badminton. “Luas lapangan 1700 M2, seluas 6 lapangan jika untuk Bulutangkis, 4 lapangan jika untuk Voli, 4 lapangan jika untuk basket,” jelasnya.

Sunday, January 10, 2010

17 Ibu Meninggal Saat Melahirkan

KEDIRI - Catatan ibu meninggal dalam proses kelahiran di Kabupaten Kediri masih relatif tinggi. Sepanjang tahun 2009, terdapat 17 kasus dan merupakan peningkatan 20% dari catatan yang sama di tahun 2008.

Data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menyebutkan, 17 kasus ibu meninggal merupakan dari 24.707 proses kelahiran yang tercatat, baik di puskesmas, bidan desa maupun di rumah sakit. Jumlah tersebut merupakan peningkatan dibandingkan tahun 2008, dimana terdapat 14 kasus ibu meninggal dari sekitar 24 ribu proses kelahiran. “Berdasarkan rumus nasional, dimana terdapat 256 ibu meninggal dari setiap 100 ribu proses kelahiran, apa yang terjadi di wilayah kami memang masih relatif tinggi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr.Nugroho Puji Lestario, saat ditemui disela kegiatan sosialisasi di Kantor Dinkes, Minggu (10/1).

Untuk penyebab masih tingginya kasus ibu meninggal dalam proses kelahiran, diakui karena sejumlah hal, diantaranya catatan 4T yang juga relatif banyak. 4T tersebut adalah terlambat deteksi resiko tinggi kelahiran, terlambat mengambil keputusan pertolongan, terlambat merujuk, hingga terlambat penanganan medis. “Terkait 4T itu tak lepas dari tingkat SDM masyarakat. Meski tidak banyak, tapi Kabupaten Kediri kan tergolong daerah kecil dengan kultur masyarakat jawa yang kental. Setiap proses kelahiran pasti ada saja tradisi unik yang terkadang justru menjadikan keterlambatan penanganan,” jelasnya.

Selain catatan 4T yang relatif banyak, masih tingginya kasus ibu meninggal dalam proses kelahiran adalah terkait kondisi kesehatan ibu hamil sendiri. Dari 17 kasus terdata, sebagian diantaranya diakibatkan resiko tinggi kehamilan yang meliputi usia ibu hamil, kondisi fisik yang terlalu pendek dan catatan kehamilan yang terlalu sering.

Untuk menekan kasus ibu meninggal dalam proses kelahiran terus meningkat, Dinas Kesehatan kabupaten Kediri diakui tengah menggalakkan P4K, yaitu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi. Program yang mengedepankan fungsi bidan desa tersebut diterapkan dengan tujuan melakukan deteksi sejak dini atas setipa kehamilan dari warga masyarakat. “Sejauh ini P4K sudah kami terapkan di 26 desa dan hasilnya cukup menggembirakan. Kedepan bidan desa akan ditugaskan melakukan deteksi dini pada setiap kelahiran, sehingga jika memang dianggap resiko tinggi akan mendapatkan penanganan khusus hingga anjuran sectio (operasi caesar) di rumah sakit,” paparnya.

Sterilisasi Jalan Dhoho


KEDIRI – Setelah melakukan uji coba model parkir dari model sirip menjadi model parallel di sepanjang Jalan Dhoho Kota Kediri, Dinas perhubungan komunikasi dan informasi (Dishubkominfo) Kota Kediri menginginkan untuk sterilisasi dari parkir kendaraan roda dua dan empat.

Hal tersebut diungkapkan Kadishubkominfo, Achmad Sudradjad saat melakukan pemaparan dihadapan pihak kepolisian, LSM, paguyuban pedagang Jalan Dhoho, dinas terkait dan para wartawan beberapa waktu yang lalu. Dia berharap Pemkot melalui Dinas pekerjaan umum (DPU) untuk segera merealisasikan pembangunan area parkir di lahan eks Pasific Motor. “Kami harap dinas PU segera mewujudkan pembangunan area parkir di lahan milik Pemkot, agar pembeli tidak lagi memarkir kendaraannya di sepanjang Jl. Dhoho,” harapnya.

Karena menurut Sudradjad, volume kendaraan yang masuk di Jl. Dhoho sudah tidak memungkinkan lagi jika ditambah dengan adanya parkir di pinggir jalan, depan toko. “Pada jam-jam tertentu jalan tersebut sangatlah macet, jadi membuat petugas kami dan juga melibatkan petugas lantas harus ekstra kerja keras,” ungkapnya.

Saat disinggung terkait keluhan para pedagang jika dengan model parkir tersebut omzet mereka mengalami penurunan, Sudradjad menanggapinya dengan bersikap dingin. menurutnya, para pedagang boleh menolak, tetapi pihaknya menerapkan sistem parkir paralel berdasarkan aturan yang jelas, yakni Undang Undang Lalu Lintas yang baru tahun 2009. “Dalam Undang Undang tersebut, sistem parkir paralel harus diterapkan di semua jalan protokol di Indonesia termasuk di Kota Kediri. Tujuannya, untuk mencegah kemacetan dan demi kelancaran lalu lintas,” jawabnya.

Ahmad Sudrajad berharap, para pedagang bsia memahami aturan dan sistem parkir paralel diterapkan, demi kelancaran lalu lintas di jalan dhoho. Pemerintah Kota Kediri juga sedang mencari terobosan, untuk penyediaan tempat parkir yang luas dan representative.

Sementara itu, Plt Kepala DPU Kota Kediri, Budi Siswanto menanggpi usulan Sudradjad untuk membangun area parkir di lahan milik Pemkot bekas eks Pasific Motor, mengatakan, rencananya tahun ini akan segera dibangun lahan parkir tersebut. “Sebenarnya kami menunggu pihak swasta untuk membangun lahan parkir tersebut, namun tidak juga ada yang berminat,” ungkapnya.

Maka dari itu, pihaknya dengan menggunakan anggaran perawatan untuk jalan sebesar Rp 100 juta akan dialokasikan untuk pembangunan lahan parkir tersebut. “Nanti akan kami ambilkan dari anggaran untuk perawatan jalan,” ujarnya.

Wali Kota Kediri Samsul Ashar juga menginginkan lahan tersebut digunakan untuk lahan parkir Jl. Dhoho, menurutnya lokasinya sangat strategis, antara toko ujung selatan dan utara juga tidak jauh. “Kalau disini kayaknya pas tengah-tengahnya,” ungkapnya beberap waktu yang lalu.

Friday, January 8, 2010

Kumpulan nama-nama

Kumpulan Nama
• Sabrina ——– perempuan ———- Dari Sungai Severn —————– Latin
• Sadira ———- perempuan ———- Bunga Teratai ———————— Persia
• Safa ————- perempuan ———- Bersih / Murni ———————— Arab
• Safira ———- perempuan ———- Batu Safir —————————— Esperanto
• Sahara ——— perempuan ———- Cahaya Bulan ————————- Arab
• Sally ————- perempuan ———- Penyelamat ————————— Ibrani
• Samuel ——— Laki-Laki ————– Tuhan Maha Mendengar ——— Ibrani
• Sammy ——— Laki-Laki ————– Nama Panggilan Samuel ———- Ibrani
• Sandy ———– Laki-Laki ————– Penolong Umat Manusia ——— Yunani
• Sandra ——— perempuan ———- Penolong Umat Manusia ——– Yunani
• Sarah ———– perempuan ———- Seorang Putri ———————— Ibrani
• Sasha ———– perempuan ———- Penolong Umat Manusia ——— Rusia
• Saskia ———- perempuan ———- Suatu Unsur Saxon —————- Belanda
• Satria ———– Laki-Laki ————— Seorang Prajurit ——————– Indonesia
• Savanna —— perempuan ———– Terbuka / Polos ——————— Spanyol
• Sean ———— Laki-Laki —————- Tuhan Maha Pemurah ———— Celtic
• Sergio ———- Laki-Laki —————- Seorang Hamba ——————— Italia
• Shakira ——- perempuan ———— Bersyukur —————————— Arab
• Shanti ——— perempuan ———— Tenang dan Damai —————– Sansekerta
• Sharon ——– Laki-Laki —————– Dataran Sharon ——————— Ibrani
• Shiva ———- perempuan ————- Jinak / Ramah ———————– Sansekerta
• Sofia ———– perempuan ————- Bijaksana —————————— Spanyol
• Sophia ——– perempuan ————- Bijaksana —————————— Yunani
• Sophie ——– perempuan ————- Bijaksana —————————— Perancis
• Sonny ——– Laki-Laki —————– Anak-Anak ————————— Inggris
• Stacia ——— perempuan ————- Kebangkitan ————————- Inggris
• Stacy ———- perempuan ————- Sejahtera —————————– Latin
• Stella ———- perempuan ————- Sebuah Bintang ——————— Latin
• Stephanie — perempuan ———— Bunga / Mahkota ——————- Yunani
• Steven ——– Laki-Laki —————– Bunga / Mahkota —————— Yunani
• Susan ——— perempuan ————– Bunga Bakung ———————- Ibrani
• Sylvia ——— perempuan ————– Hutan ———————————- Latin

Nama - Nama Keren
• Talia ———— perempuan ———— Embun dari Surga —————— Ibrani
• Talitha ——– perempuan ———— Gadis Kecil —————————– Aramaic
• Tamara ——- perempuan ———— Pohon Palem ————————- Rusia
• Tania ———- perempuan ———— Ratu / Peri —————————– Rusia
• Tara ———— perempuan ———— Sebuah Bukit / Menara ———– Irlandia
• Tasha ———- perempuan ———— Singkatan dari Natasha ———– Rusia
• Teddy ———- Laki-Laki —————– Karunia Ilahi ————————– Inggris
• Terry ———– Laki-Laki —————— Kuat / Penguasa Rakyat ——– Inggris
• Tessa ———– perempuan ————- Singkatan dari Teresa ———– Yunani
• Thalia ———- perempuan ————- Lahir pada Hari Natal ————- Yunani
• Thomas ——- Laki-Laki —————– Kembaran dari Tommy ———- Yunani
• Tia ————— perempuan ————- Bibi ————————————– Spanyol
• Tiara ———— perempuan ————- Mahkota —————————— Yunani
• Timothy ——- Laki-Laki —————– Menghormati Allah —————- Yunani
• Titania ——— perempuan ————- Nama Ratu / Peri —————— Yunani
• Tommy ——– Laki-Laki —————– Kembaran dari Thomas ———- Yunani
• Tony ———— Laki-Laki —————– Singkatan dari Anthony ———- Inggris