Wednesday, March 9, 2011
Ruislag STAIN Kediri, Pemkot Akan Minta Persetujuan DPRD
KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dalam waktu dekat akan meminta persetujuan penhapusan asset milik Pemkot Kediri yang rencananya akan ditempati kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri.
“Proses penghapusan asset untuk dilakukan ruislag dengan pihak STAIN Kediri sudah hamper selesai, dan selanjutnya meminta persetujuan DPRD,” ujar Kepala Bagian Pemerintaha Pemkot Kediri Didik Catur, Rabu (9/3).
Sebagai gantinya, dikatakan Didik, pihak STAIN akan memberikan lahan yang taksiran harganya sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku saat ini. “Yang jelas lahan penggantinya disesuaikan dengan NJOP, dan pihak STAIN bersedia memberikan lahan itu, yang lokasinya juga masih di dalam Kota Kediri,” ungkapnya.
Selain ruislag lahan yang saat ini digunakan lapangan, pihak STAIN juga meminta lahan yang saat ini ditempati gedung SDN 5 Ngronggo dan gedung Unit pelaksana teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kota Kediri. “Kami juga sudah menyiapkan tempat untuk pembangunan SDN 5 Ngronggo itu,” jelasnya.
Untuk pembangunan SDN 5 Ngronggo yang rencananya di pindah ke lingkungan Karanganyar Kelurahan Ngronggo, sepenuhnya akan ditanggung pihak STAIN Kediri. “Pembangunan gedung baru akan ditanggung pihak STAIN,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, STAIN Kediri berencana meminta lahan milik Pemkot yang berada di wilayah Kelurahan Ngronggo atau sebelah utara kampus STAIN Kediri, yang rencananya digunakan pengembangan kampus untuk dijadikan Universitas Islam Negeri (UIN). Namun demikian, proses tersebut, oleh pihak STAIN Kediri dinilai lamban. “Kami mengajukan proses itu sudah tiga tahun lalu, namun hingga kini belum juga terealisasi,” ujar Ketua STAIN Kediri Achmad Subakir.
Sementara itu, Setyowati salah satu guru kelas 5 SDN 5 Ngronggo mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkannnya jika nantinya gedung SD tersebut dipindah. “Sebagai guru, kita setuju saja, lagi pula sekolahan ini kan milik Negara,” ujarnya.
Selain itu, gedung SDN 5 Ngronggo yang saat ini berada di pinggir jalan raya yang notabene jalur Propinsi, dinilai terlalu bahaya bagi para siswa. “Mungkin memang lebih baik jika dipindah ke Karanganyar itu, selain menghindari kebisingan jalan raya, juga para siswa lebih aman,” ujarnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)