KEDIRI – Meski sudah direncanakan
sejak 2011 lalu, Dinas Pendidikan baru akan melakukan kajian terlebih dahulu
terkait rencana penggabungan (merger) SD di Kota Kediri. Dinas Pendidikan masih
melakukan pengkajian khususnya menyangkut penempatan guru untuk kebutuhan
merger.
Sebagaimana diketahui, rencana
merger digulirkan 2 tahun lalu. Saat itu, merger rencananya dilakukan terhadap
sekolah - sekolah yang selama ini berada di dalam satu komplek, seperti SD
Jagalan, SD Banjaran, SD Kampungdalem, SD Setonopande dan SD Ngronggo. Tujuan
merger adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, efisiensi dan efektifitas
pengendalian satuan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Kediri, Gunawan Setyobudi mengatakan, rencana merger saat ini dalam proses
pengkajian. Pihaknya tidak ingin gegabah untuk menjalankan rencana merger
karena menyangkut guru dan siswa yang berada dalam sekolah bersangkutan.
“Memang ada wacana untuk kesana (merger-red), kami meneruskan saja,” ujarnya.
Gunawan menambahkan, proses kajian
yang dilakukan juga menunggu hasil rekrutmen CPNS untuk tenaga guru. Sebab,
dalam proses itu sejumlah guru baru untuk SD akan diterima. Dengan perbandingan
antara guru baru dengan yang pensiun, maka pihaknya dapat menganalisis total
guru dan penempatannya.
Selain itu, kajian juga dilakukan
terhadap data sekolah dan jumlah siswa di berbagai sekolah yang akan dimerger.
Hal ini perlu untuk menata rombongan belajar sehingga siswa tidak dirugikan
akibat merger sekolah.