Jembatan Brawijaya Kediri (14/1/2014) |
KEDIRI
– Tiga mega proyek multiyears yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota
Kediri, Jawa Timur terancam mandek dan tidak selesai hingga berakhirnya masa jabatan
Walikota Samsul Ashar April mendatang. Pasalnya, hingga saat ini kalangan DPRD
Kota Kediri juga belum membentuk panitia khusus (pansus) terkait tindak lanjut
3 mega proyek senilai ratusan milyar itu.
Anggota Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan mengatakan,
untuk nasib tiga megaproyek, pihaknya masih menunggu pansus yang sejauh ini
belum juga terlaksana. “Keputusan dilanjutkan atau tidak, masih menunggu
keputusan dalam pansus,” ujarnya ketika dihubungi melalui telepon selulernya,
Selasa (14/1).
Pria yang akrab disapa Ayub ini menyebut, dalam beberapa
hari kedepan akan ada agenda badan musyawarah. Diharapkan, dalam Banmus itu
muncul penjadwalan agenda pembahasan pansus terkait tiga megaproyek. “Besuk ada
agenda banmus dan kemungkinan akan memasukkan agenda pembentukan pansus tiga
megaproyek,” ujarnya.
Dengan diadakan pansus itu, nantinya akan mengetahui segala
permasalahan molornya pembangunan tiga mega proyek yang seharusnya tuntas akhir
2013. Namun, hingga saat ini belum juga selesai. “Dalam pansus nanti akan kita
ketahui, apa penyebab molornya tiga megaproyek itu. Baru kemudian anggota
pansus setuju atau tidak dilanjutkan 3 megaproyek itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Kediri Jawadi mengatakan, dalam
beberapa hari terakhir memang proses pembangunan tiga megaproyek dihentikan. Pasalnya,
sesuai dengan evaluasi Gubernur Jawa Timur, proses lanjutan pembangunan tiga
megaproyek tidak boleh diteruskan pada anggaran awal APBD 2014.. “Sesuai hasil
evaluasi Gubernur, tiga megaproyek itu tidak boleh dilanjutkan pada awal tahun
2014 ini,” ujarnya.
Untuk itu, kata Jawadi, sejumlah anggaran yang sebelumnya dituangkan
untuk lanjutan tiga megaproyek, pihaknya akan menarik dan akan dianggarkan
kembali pada Perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2014 nanti. “Ya, anggaran
yang sebelumnya kita masukkan, akan kita tarik dan diajukan kembali pada PAK,”
terangnya.
Sesuai pantauan dilokasi pembangunan tiga megaproyek. Yakni,
Jembatan Brawijaya, kampus Polteknik, dan RSUD Gambiran II sudah tak tampak
aktivitas para pekerja. Sejumlah alat berat juga sudah dikemasi.
Besar anggaran yang diperlukan untuk mega proyek Jembatan Brawijaya sebesar Rp 66 miliar. Sementara RSUD Gambiran II Rp 234 miliar dan Gedung Poltek Rp 88 miliar. Ketiga proyek besar itu belum sepenuhnya selesai. (*)