KEDIRI – Dalam hearing
(rapat dengar pendapat) gabungan antara Komisi C dan Komisi B membahas program
Bantuan langsung tunai (BLT) diwarnai adu argumen. Beberapa dewan ada yang
selisih pendapat agar pembagian BLT dibagikan usai Pemilihan Walikota
(pilwali), sementara disisi lain menginginkan segera dicairkan.
Untuk diketahui,
tahun 2013 ini, Pemkot Kediri mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3 milyar untuk
program BLT yang dibagikan kepada 12 ribu kepala keluarga (KK). Masing-masing
KK mendapatkan Rp 250 ribu.
Beberapa
dewan menginginkan, agar pembagian BLT ini diberikan usai pelaksanaan Pilwali,
karena muatan politis. “Karena suasana politik, maka saya menginginkan agar
pemberian BLT diserahkan usai Pilwali, agar tidak ditunggangi
kepentinga-kepentingan politik,” kata anggota Komisi C Kholifi Yunon.
Sementara
Wakil ketua Komisi C Muzer Zaidib mengatakan, program BLT mempunyai nilai
sosial yang tinggi, untuk itu tidak perlu dilakukan penundaan, karena sudah
terencana dalam program. “Jangan dikait-kaitkan masalah sosial dengan politik,
program ini sangat baik dan dibutuhkan mereka yang berhak. Jadi, kalau
secepatnya diserahkan,” ujarnya.
Mengetahui
adanya perbedaan pendapat, Ketua Komisi C Hadi Sucipto berulang kali mengingatkan
anggotanya untuk bisa tertib. Akhirnya, untuk menghindari perdebatan yang
panjang, politisi PDI Perjuangan ini mengambil langkah untuk dilakukan voting
terkait penyaluran BLT. “Untuk menghindari perdebatan dan dewan berasal dari
politisi, maka kita lakukan voting saja,” ujarnya.
Pertama
kali dimintai pendapat, Anggota Komisi B Sriana mengatakan, agar pencairan BLT
ditunda dan divalidkan dulu data-datanya. Hal itu dilakukan untuk menghindari,
jika ada temuan BLT yang kurang tepat sasaran. “Datanya divalidkan dulu, jangan
asal dibagikan,” ujarnya.
Anggota
Komisi B Juwito mengatakan, ada beberapa hal yang perlu verifikasi terelbih
dahulu. “Kalau selesai langsung dicairkan,” ujarnya. Muzer Zaidib mengatakan,
jika dana siap kenapa kok ditunggu-tunggu.
Sementara
anggota Komisi C Yudi Ayubchan juga meminta agar Pemkot Kediri melakukan validitas data terlebih
dahulu dan mencermati beberapa mekanisme dan aturan. “Jangan sampai saat
pembagian berlangsung timbul permasalahan,” pintanya.
Setelah
mendengar beberapa voting yang dilakukan para anggota Komisi C dan B, Ketua
Komisi C Hadi Sucipto merekomendasikan, agar pembagian BLT dilakukan setelah
dilakukan survey tentang kevaliditasan data penerima BLT tersebut. “Untuk
sementara, kita merekomendasikan agar Pemkot melakukan kevalidan data terlebih
dahulu, sambil menunggu pencairan dana dari DPPKAD,” ujarnya.
Menanggapi
hal itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri
Suprapto mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan jawaban atas saran itu. “Kalau
masalah itu, saya belum bisa memberikan kepastian, karena bidang saya hanya
perencanaan,” ujarnya.