Walikota Samsul Ashar mencium tangan KH. Idris Marzuki usai terima rekom |
KEDIRI
– Walikota Kediri Samsul Ashar menerima rekomendasi dari Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) Kota Kediri, Jawa Timur tergolong special. Pasalnya, dalam pemberian rekom
untuk maju kembali menjadi Calon Walikota (Cawali) tersebut tanpa melalui
mekanisme fit and properties.
Rekomendasi dukungan PKB diterima orang nomor satu di Kota
Kediri itu di kediaman pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri
KH. Idris Marzuki, Kamis (11/4)
malam. Surat
rekomendasi diberikan langsung oleh Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim
Iskandar didepan sejumlah kiai. "Secara pribadi atas nama DPW PKB Jawa
Timur secara resmi menyerahkan rekomendasi DPP PKB terkait dukungan dan upaya
mengusung calon walikota kediri
yang diberikan kepada dr Samsul Ashar," ungkap Abdul Halim Iskandar.
Lebih spesialnya lagi, imbuh kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, proses pemberian rekomendasi kepada Samsul Ashar terbilang istimewa, karena tanpa melalui mekanisme fit an propertise. “Sedikit perlu kami sampaikan latar belakang pemberian rekomendasi ini. Memang agak istimewa. Biasanya usulan DPC PKB ke DPP PKB pasti dilakukan proses fit and propertise, wawancara calon dengan desk pilkada. Tetapi kali ini, tanpa melalui itu,” terangnya.
Ada dua alasan pemberian rekomendasi itu secara istimewa. Abdul Halim Iskandar menjelaskan, pertama laporan dari DPC PKB akan mengusung dr Samsul dan yang kedua adalah dukungan dari para masayih, khususnya dukungan langsung dari KH. Idris Marzuki. “Pak Samsul Ashar ini mendapat dukungan dari masayih, khususnya KH Idris Marzuki. Dan Alhamdulillah, mendukung penuh. Kemudian secara pribadi kami tabayun (berkunjung) apa betul KH. Idris mendukung ? Alhamdulillah beliau menyatakan. Iyo aku mendukung, mergo wonge apik yo NU. Pembangunan yo apik,” terang Halim menirukan jawaban KH. Idris Marzuki.
Lebih spesialnya lagi, imbuh kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, proses pemberian rekomendasi kepada Samsul Ashar terbilang istimewa, karena tanpa melalui mekanisme fit an propertise. “Sedikit perlu kami sampaikan latar belakang pemberian rekomendasi ini. Memang agak istimewa. Biasanya usulan DPC PKB ke DPP PKB pasti dilakukan proses fit and propertise, wawancara calon dengan desk pilkada. Tetapi kali ini, tanpa melalui itu,” terangnya.
Ada dua alasan pemberian rekomendasi itu secara istimewa. Abdul Halim Iskandar menjelaskan, pertama laporan dari DPC PKB akan mengusung dr Samsul dan yang kedua adalah dukungan dari para masayih, khususnya dukungan langsung dari KH. Idris Marzuki. “Pak Samsul Ashar ini mendapat dukungan dari masayih, khususnya KH Idris Marzuki. Dan Alhamdulillah, mendukung penuh. Kemudian secara pribadi kami tabayun (berkunjung) apa betul KH. Idris mendukung ? Alhamdulillah beliau menyatakan. Iyo aku mendukung, mergo wonge apik yo NU. Pembangunan yo apik,” terang Halim menirukan jawaban KH. Idris Marzuki.
Selain itu, antara Walikota Samsul dengan PKB juga ada enam
kesepakatan yang telah ditandatangani yang menjadi kontrak politik. “Pertama,
utamakan tegaknya Islam Ahlussunah dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Keduanya menjadikan pandangan kiai NU sebuah rujuan dalam kebijakan srategi
daerah. Harus ada pola jelas betul-betul terakomodasi, bukan hanya pada proses
APBD, tetapi kebijakan umum anggaran untuk mengkonsultasikan kepada kiai,”
terang Abdul Halim Iskandar
Kontrak politik ketiga, adalah mensinergikan program pemerintah daerah (Pemda) dengan program NU. Keempat memprioritas program pendidikan agama dan pondok pesantren (ponpes) melalui pemberian insentif dan hubungan Madrasah dalam bentuk kebijakan. “Harus bisa meneguhkan identitas Kota Kediri sebagai kota santri. Sebab di Kediri ini banyak sekali berdiri pondok pesantren, salah satunya Lirboyo. Yang paling penting pada komitmen terakhir, mengendalikan dan membatasi tempat hiburan seperti karaoke,pup warung remang-remang agar tidak berkembang," beber Abdul Halim Iskandar
Terpisah Walikota Samsul Ashar mengaku, sangat bersyukur dirinya menerima rekomendasi PKB. Dia berjanji akan mengemban amanah yang sudah dipercayakan kepada dirinya. “Alhamdulilah, dan ini merupakan amanah dan saya berjanji akan menjalankannya,” ujarnya.
Kontrak politik ketiga, adalah mensinergikan program pemerintah daerah (Pemda) dengan program NU. Keempat memprioritas program pendidikan agama dan pondok pesantren (ponpes) melalui pemberian insentif dan hubungan Madrasah dalam bentuk kebijakan. “Harus bisa meneguhkan identitas Kota Kediri sebagai kota santri. Sebab di Kediri ini banyak sekali berdiri pondok pesantren, salah satunya Lirboyo. Yang paling penting pada komitmen terakhir, mengendalikan dan membatasi tempat hiburan seperti karaoke,pup warung remang-remang agar tidak berkembang," beber Abdul Halim Iskandar
Terpisah Walikota Samsul Ashar mengaku, sangat bersyukur dirinya menerima rekomendasi PKB. Dia berjanji akan mengemban amanah yang sudah dipercayakan kepada dirinya. “Alhamdulilah, dan ini merupakan amanah dan saya berjanji akan menjalankannya,” ujarnya.