Tersangka Saat diamankan di Mapolsek Mojo |
KEDIRI - Sunarnik (28) dibekuk petugas Unit Reskrim Polsek Mojo, Kabupaten
Kediri, Jawa Timur karena diduga membunuh dan menguburkan sendiri anaknya
dibelakang rumahnya sendiri. Kini perempuan asal Dusun Jatiwekas, Desa Dawung,
Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri itu harus mempertanggung jawabkan perbuatannya
di jeruji penjara
Anik sapaan akrab Sunarnik diringkus petugas dari rumah mertuanya di wilayah Kabupaten Tuban. Tersangka sempat menjadi buronan selama kurang lebih tujuh bulan
Dalam proses penangkapan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain, peralatan bayi, dua buah batu ukuran besar dan cangkul, yang dipakai pelaku melancarkan mengubur darah dagingnya.
Anik sapaan akrab Sunarnik diringkus petugas dari rumah mertuanya di wilayah Kabupaten Tuban. Tersangka sempat menjadi buronan selama kurang lebih tujuh bulan
Dalam proses penangkapan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain, peralatan bayi, dua buah batu ukuran besar dan cangkul, yang dipakai pelaku melancarkan mengubur darah dagingnya.
Kapolsek Mojo AKP Mansyur mengatakan, penangkapan tersangka
menggunakan fasilitas teknologi GPRS. Petugas memantau keberadaan pelaku
melalui telepon selulernya yang sempat menyala di wilayah Tuban. "Tersangka
telah berhasil kita amankan. Kita dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang
pembunuhan. Saat ini masih menjalani pemeriksaan untuk mengetahui secara jelas
kronologis kejadian tersebut," ujar AKP Mansyur, Jumat (12/04/2013)
Terpisah, tersangka Anik mengaku, nekat mengubur bayinya karena bingung. Dia takut dituding orang tuanya telah membunuh buah hatinya yang baru dilahirkan. “Malam itu perut saya sakit. Rasanya bayi yang ada di rahim saya menekan keluar. Tiba-tiba kepala bayi keluar. Kemudian saya tarik,” kenang Anik mengingat masa-masa kepanikan itu.
Istri Suwito itu kebingungan. Terlebih ketika, bayi yang baru lahir itu tidak bergerak. Anik merasa ketakutan. Akhirnya, dia berinisiatif menguburkan bayi itu tanpa memastikan masih hidup atau sudah mati.
Setelah mengubur bayinya, Anik kemudian pergi dari rumah. Dia mencari tumpangan ojek. Dalam kondisi lemah, ia melakukan perjalanan ke rumah mertuanya di Tuban. (*)
Terpisah, tersangka Anik mengaku, nekat mengubur bayinya karena bingung. Dia takut dituding orang tuanya telah membunuh buah hatinya yang baru dilahirkan. “Malam itu perut saya sakit. Rasanya bayi yang ada di rahim saya menekan keluar. Tiba-tiba kepala bayi keluar. Kemudian saya tarik,” kenang Anik mengingat masa-masa kepanikan itu.
Istri Suwito itu kebingungan. Terlebih ketika, bayi yang baru lahir itu tidak bergerak. Anik merasa ketakutan. Akhirnya, dia berinisiatif menguburkan bayi itu tanpa memastikan masih hidup atau sudah mati.
Setelah mengubur bayinya, Anik kemudian pergi dari rumah. Dia mencari tumpangan ojek. Dalam kondisi lemah, ia melakukan perjalanan ke rumah mertuanya di Tuban. (*)
No comments:
Post a Comment