KEDIRI - Kelurahan Ketami Kecamatan Pesantren Kota Kediri menjadi satu-satunya Kelurahan yang mewakili Kota Kediri menjadi lomba bulan bhakti gotong royong terbaik tingkat Propinsi Jawa Timur.
Lurah Ketami Misjan Prijono dalam sambutannya dihadapan tim penilai Provinsi Jawa Timur Suriaman mengatakan, jika di Kelurahan Ketami masyarakat selalu menjunjung tinggi kebersamaan melalui Gotong Royong dalam mengerjakan segala hal. "Dalam memebersihkan lingkungan, masyarakat selalu bergotong royong. Apa pun kegiatan, mulai pemberdayaan masyarakat, warga kami selalu gotong royong," ujarnya, Selasa (20/3).
Sekretaris Kota (Sekkota) Kediri Agus Wahyudi mengatakan, dalam segala aspek, Kelurahan Ketami selalu mengutamakan gotong royong. Seperti, kegiatan poskamling untuk keamanan kelurahan. "Untuk menjaga keamanan, Kelurahan Ketami mengaktifkan Poskamling," jelasnya.
Sementara dalam bidang ekonomi, kata Agus, Kelurahan Ketami mampu membudidayakan Ikan Cupang, yang juga menjadi icon Kota Kediri serta pemberdayaan koperasi. "Banyak prestasi yang didapatkan dari budidaya ikan cupang ini," kata Agus.
Dalam bidang sosial budaya dan agama, warga Kelurahan Ketami selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. "Meski disini ada tempat ibadah yang berbeda-beda, tapi masyarakatnya selalu menjaga toleransi," ujarnya.
Adapun untuk bidang lingkungan dan budaya, warga Kelurahan Ketami selalu membudayakan gotong royong. Hampir, setiap Minggu selalu melakukan kerja bakti. "Program Gerak bersahaja, kampungku hijau bersih dan asri, selalu dilakukan oleh warga Ketami," ujarnya.
Untuk itu, Agus mewakili Walikota Samsul Ashar berharap Kelurahan Ketami lolos dalam penilaian dan mewakili Propinsi Jawa Timur untuk maju tingkat nasional. "Kami berharap Kelurahan Ketami bisa menjadi juara dan mewakili propinsi untuk lomba gotong royong tingkat nasional," harapnya.
Sementara itu, perwakilan tim penilai pelaksana lomba gotong royong tingkat Provinsi Jawa Timur Suryarahman mengatakan, Kelurahan Ketami mampu menyajikan sesuatu yang lain, dalam bentuk memberikan informasi. Seperti menyampaikan informasi yang disajikan dicampur dengan lelucon. "Melalui media guyonan punokawan, sangat beda dengan yang lain. Disamping guyonan, tapi bisa sambil memberikan informasi," ujarnya.
Gotong royong tidak hanya kerja baktinya, kemasayarakatannya, sosial budaya, semuanya harus berkaitan.
Kedatangan tim penilai, kata Suriaman akan melihat adakah kesesuaian laporan administrasi dengan realitanya. "Kami akan melihat secara langsung beberapa hal apakah sesuai dengan laporan atau tidak," ujarnya.
Sementara itu, usai disambut di Balai Kelurahan Ketami, tim penilai langsung melakukan pengecekan secara langsung ke lapangan. (*)