Hasil mengecewakan try out ujian nasional (unas) SMA/MA di Kota Kediri 'menular' ke tingkat SMP/MTs. Ribuan siswa tak bisa memenuhi standar kelulusan 5,5. Dari 5.478 peserta, hanya 2.653 yang lulus. Sedangkan 2.825 atau 51,6 persen di antaranya tidak.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri Edy Purnomo melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Umi Laila, mereka tersebar merata di 39 SMP/MTs. Baik negeri maupun swasta. "Tidak ada satu sekolahan pun yang mampu meluluskan 100 persen siswanya," ujarnya.
Sebaliknya, lanjut Umi, ada sembilan sekolah swasta yang 100 persen siswanya tidak lulus. Yaitu SMP YBPK, SMP YBWPI, SMP PGRI IV, SMP Joyoboyo, SMP Mrican, SMP Airlangga, SMP Hasanuddin, serta SMP Terbuka I dan II.
Untuk diketahui, try out unas SMP/MTs digelar 1-4 Februari lalu. Mata ujiannya meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Di antara mata pelajaran tersebut, kata Umi, matematika tetap menjadi 'momok'. Mayoritas siswa gagal di sana. Rata-rata nilai try out unas matematika hanya 4,62. Di bawah standar nilai minimal. "Saya tidak tahu mengapa matematika selalu menjadi momok bagi anak-anak," katanya.
Selain gagal pada matematika, Umi menduga, jebloknya hasil try out unas pertama itu karena siswa kurang siap. Sebab, hingga bulan ini, materi pelajaran belum terserap 100 persen. Sementara, bobot soal try out sudah dibuat sesuai standar unas sehingga mereka kesulitan. Faktor lain, siswa belum terbiasa mengerjakan soal unas. Maklum, uji coba ini baru pertama kali digelar.
Meski demikian, sambung Umi, hasil try out itu masih lebih bagus dibandingkan try out SMA/MA. Pada SMA, angka ketidaklulusannya mencapai 3.109 siswa atau 74,8 persen dari 4.155 peserta. "Masih lumayan lah," sambungnya.
Namun, dia tetap meminta semua pihak, mulai siswa, guru, hingga orang tua, untuk sama-sama memperbaiki. Sehingga hasil jeblok try out unas pertama tidak terulang dalam try out kedua. Harapannya, dalam unas sesungguhnya 29 Maret-1 April nanti, mereka benar-benar siap dan memperoleh hasil menggembirakan. "Siswa harus menyiapkan diri dengan baik jika tidak mau gagal pada unas yang sesungguhnya," katanya mengingatkan.
Secara terpisah, Kepala SMPN 1 Noto mengakui, dalam try out pekan lalu, siswanya belum bisa lulus 100 persen. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Di antaranya adalah bobot soal yang lebih berat dibanding unas. Selain itu, siswa belum siap untuk menghadapi. Maklum, baru uji coba yang pertama. "Biasa, kalau pertama ya seperti ini," akunya.
Diungkapkan Noto, dalam try out pekan lalu, ada enam dari 313 siswanya yang belum lulus. Jika dipersentase, angkanya hanya 1,9 persen. Itu pun, tiga di antaranya karena sakit sehingga tidak bisa mengikuti try out. "Sekali absen saja sudah tidak lulus," ungkapnya.
Meski demikian, Noto tetap akan memperbaiki semua kelemahan yang ada dalam try out pertama itu. Dia menargetkan, dalam try out kedua 15-18 Februari, siswanya bisa lulus seratus persen. Demikian pula dalam unas yang sesungguhnya nanti.
No comments:
Post a Comment