Sunday, September 25, 2011
Terjunkan Tim Teliti 600 Titik Sumber Mata Air
KEDIRI – Resot Pemangku Hutan (RPH) Perhutani Kediri akan melakukan konservasi atau pengawasan khusus terhadap pemanfaatan 600 titik sumber mata air yang saat ini digunakan warga ketika musim kemarau tiba. Kesulitan air bersih bagi warga yang tinggal di wilayah Kediri, Nganjuk dan Trenggalek memanfaatkan sumber mata air tersebut untuk minum dan keperluan rumah tangga lainnya.
Wakil administratur RPH Kediri Erik Alberto mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan team dari perhutani utk melakukann kegiatan pemantauan konservatif, guna meneliti kejernihan dari sumber mata air. “Kita akan menerjunkan tim untuk meneliti kesana langsung terkait kebersihan sumber mata air tersebut,” ungkapnya.
Menurut Erik, ttim obsrvasi dari perhutani itu bertugas selama satu bulan penuh 24 jam dengan dibantu oleh masyarakat setempat, atau prosedur dengan menggunakan metode partisipasi korversation plaining (PTP). “Para tim akan bekerja disana dengan dibantu masyarakat setempat dengan menggunakan metode PTP,” ujarnya.
Selain melakukan observasi, dikatakan Erik, nantinya tim juga akan memberikan pembinaan terhadap masyarakat setempat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber mata air dengan cara menjaga ekosistem alam. “Meraka juga akan memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian alam, agar sumber mata air tetap terjaga,” jelasnya.
Sementara itu, maraknya kebakaran hutan disaat kemarau panjang ini, menurut Erik, dipengaruhi beberapa faktor. Yakni, adanya perburuan binatang didalam kawasan hutan oleh warga yang menggunakan media api untuk penerangan serta adanya budaya perayaaan kupatan, dimana masyarakat yang tinggal diwilayah hutan banyak mempergunakan permainan bola api. “Masyarakat yang tinggal dikawasan hutan kurang hati-hati, saat musim kemarau seperti ini, kondisi hutan sangat kering, begitu ada sumber api, langsug cepat membakar hutan,” ujarnya.
Kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu lalu meliputi wilayah Nganjuk dan Kediri. Untuk daerah Nganjuk hutan yg terbakar mencakup Kecamatan Pace, sementara untuk wilayah Kediri, ada didua tempat. Yakni, dibukit Klotok, serta di kecamatan Banyakan.
Untuk diketahui luas wilayah RPH Kediri yang mencakup wilayah Kediri, Nganjuk dan Trenggalek ini berjumlah 117 ribu. Disaat musim kemarau selama tiga bulan terjadi, telah diketahui sedikitnya 90 hektar hutan ludes terbakar. (kdr-1)
Labels:
news
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment