Menurut Nugroho, arkeolog dari BP3 Trowulan pihaknya telah memetakan keberadaan material batu bata raksasa, untuk mengetahui lebih jelas bangunan yang ada diareal sumber Dadapan tersebut. “Kami akan lakukan ekskavasi lanjutan, untuk mengetahui detail gambaran situs ini,” ujarnya, Sabtu (23/3).
Dari perkiraan sementara, bangunan yang ada diareal sumber merupakan tempat pengatur air pada jaman kerajaan. “Jika dilihat dari struktur bangunan didekat sumber air, ada kemungkinan bangunan ini merupakan saluran irigasi pada masa lalu,” ujarnya.
Sementara itu Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kota Kediri Nur Muhyar masih menunggu hasil dari penelitian. Bila benar itu merupakan situs, tidak menutup kemungkinan, kawasan itu bisa dikembangkan menjadi tempat wisata budaya. “Ya kalau memang benar itu merupakan situs, maka akan kita alokasikan anggarannya,” ujarnya.
Untuk diketahui. sesuai kesaksian warga setempat, munculnya situs purbakala di sumber Dadapan setelah warga bersama Pemerintah Kota Kediri berniat menormalisasi aliran air sumber. Saat dilakukan penggalian disekitar sumber mata air, ditemukan material batu bata berukuran raksasa. Dengan temuan itu, kegiatan normalisasi sumber terpaksa dihentikan/ sampai menunggu hasil penelitian tim ahli dari BP3 Trowulan. (rif)
No comments:
Post a Comment