Tuesday, February 19, 2013

6 Tahun Mangkrak, Pasar Digunakan Hunian


KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur tampaknya sia-sia menghambur-hamburkan uang rakyat hanyak untuk membangun pasar. Namun dalam perjalanan, pasar tersebut tidak difungsikan sebagai sarana jual beli, malah digunakan hunian atau tempat tinggal warga.

Seperti yang terjadi di Pasar Pagi Manisrenggo Kota Kediri, sejak dibangun tahun 2007 lalu, pasar tersebut hanya digungsikan sekitar satu bulan, dan sampai sekarang sudah tidak lagi dijumpai aktifitas jual beli. “Dulu dibangun sekitar tahun 2007, dan hanya digunakan sekitar 1 bulan. Sejak itu, sudah tidak digunakan lagi,” ujar Kasian penunggu pasar pagi Manisrenggo, Selasa (19/2).

Karena tidak digunakan, untuk sementara waktu pasar tersebut ia gunakan tempat tinggal sekaligus beternak ayam. “Untuk tempat tidurnya saya menempati ruang kantor pasar, sementara belakang yang digunakan los pasar, saya gunakan ternak ayam, daripada tidak digunakan,” ujarnya.

Apalagi, saat era Walikota Kediri H.A Maschut, dijelaskan Kasian yang juga membuka waeung ini mengaku mengantongi surat ijin menempati pasar. “Dulu Pak Maschut memberi saya surat untuk menempati pasar ini, daripada mangkrak terus rusak. Bahkan, beberapa waktu lalu Walikota Samsul juga pernah datang kesini menanyakan surat menempati pasar ini, dan saya juga diijinkan,” jelasnya.

Masih kata Kasian, selain Pasar pagi Manisrenggo, ada beberapa pasar pagi lagi yang beralih fungsi. Diantaranya, Pasar Tempurejo, Pasar Grogol, Pasar Tamanan. “Bersamaan Pasar ini dulu, juga ada beberapa pasar lain, yang saat ini nasibnya sama,” ujarnya.

Terpisah, Kabag Humas Pemkot Kediri Hariadi mengaku akan mengundang beberapa pihak terkait untuk menghidupkan kembali pasar tradisional tersebut. “Kami tetap akan terus berupaya menghidupkan pasar tersebut. Salah satunya dengan mengundang satker terkait dan juga PD Pasar agar pasar pagi ini difungsikan seperti semula,” ujarnya.

Salah satu upaya-nya, dijelaskan Hariadi mencari solusi agar pasar tersebut kembali berfungsi, dengan mengadakan serap aspirasi dari masyarakat tingkat kelurahan. “Masukan-masukan dari masyarakat akan kita tampung, dan harapannya bisa menghidukan pasar tersebut,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment