Hasilnya, petugas DTRKP menemukan adanya beberapa kabel milik operator seluler, pipa PDAM maupun pondasi papan reklame yang menghambat saluran air. “Kami banyak menemukan kabel yang berada digorong-gorong, hingga sampah melilit kabel itu dan gorong-gorong tersumbat, akhirnya terjadi genanangan saat musim hujan,” ujar Abu Bakar.
Selain itu, dikatakan Abu Bakar, pondasi beberapa papan reklame juga membuat gangguan sampai penyempitan saluran air digorong-gorong. “Tadi saat saya lihat di Jalan Brawijaya, ada pondasi yang hampir menutupi saluran air, padahal disini arusnya sangat deras. Jika tersumbat, otomatis terjadi banjir,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Abu Bakar, pihaknya akan melakukan peneguran terhadap beberapa pihak yang melanggar. Bahkan, pihaknya juga memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera melakukan pembongkaran, jika pemilik bangunan tidak mau membongkar. “Secepatnya akan kami perintahkan Dinas PU mengantisipasi hal ini,” ujarnya.
Sesuai rencana, sidak gorong-gorong itu akan dilakukan di 10 titik yang selama ini rawan banjir. Diantaranya, jalan Brawijaya, Balowerti, depan Pegadaian, Jalan veteran dan perum Bumiasri. (*)
No comments:
Post a Comment