Walikota Samsul Ashar saat mencicipi olahan masakan ikan |
KEDIRI – Masih rendahnya
tingkat konsumsi ikan dikalangan masyarakat Kota Kediri sesuai dengan anjuran,
Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menggelar lomba Gerakan Memasyarakatkan Makan
Ikan (Gemarikan) untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan.
“Di negara Asia,
orang makan ikan perkapitanya melebihi kapasitas itu adalah Jepang. Dianjurkan
50 kilogram per kapita per tahun. Indonesia masih 35 kilogram, di Jawa Timur 34
kilogram dan di Kota Kediri baru 20 kilogram. Sedangkan di Jepang sudah
mencapai 80 kilogram per kapita per tahun,” ujar Walikota Kediri Samsul Ashar
saat lomba Gemarikan di salah satu Mall di Kota Kediri, Selasa (23/4).
Pak Dokter juga mengajak masyarakatnya
untuk melihat dan belajar perkembangan anak-anak di Negara Jepang. Mereka
menjadi superior di bidang teknologi dan berbagai bidang ilmu pengetahuan lain
karena kebutuhan nutrisi otaknya terpenuhi dengan sempurna, salah satunya
karena faktor konsumsi ikan tinggi.
Ikan sebagai sumber protein, karena omega 3
dan omega 6 nya seimbang. Jelas Walikota, komponen-komponen tersebut yang dapat
masuk ke sel, kemudian memperbanyak diri. Apabila komponen tersebut masuk ke
otak, lalu sel otak menjadi bertambah banyak, maka anak-anak bisa cerdas dan
pola pikirannya menjadi luas.
Menurut Pak Dokter, masih rendahnya
konsumsi ikan karena kesadaran masyarakat masih rendah. Padahal, kata Walikota,
ketersediaan ikan di Kota Kediri cukup melimpah. Bahkan, sejumlah daerah sudah
membudidayakan ikan sebagai mata pencaharian masyarakat. Selain itu, harga ikan
cukup terjangkau, dibanding harga daging ayam maupun sapi. “Ikan
tersedia banyak seperti lele, kutuk, bawal. Di Kelurahan Banaran sudah
dikembangkan budidaya ikan. Harga ikan jauh lebih murah, daripada daging sapi,” terang Walikota.
No comments:
Post a Comment