Walikota Kediri Samsul Ashar saat memberikan amplop berisi uang Rp 250 ribu |
KEDIRI - Sempat dipending karena validasi data
dianggap amburadul, akhirnya program Bantuan Langsung Sementara Miskin (BLSM)
Kota Kediri 2013 terealisasi. Walikota turun langsung untuk membagikan kepada
masyarakat pra sejahtera.
“Semoga bantuan ini bisa lebih meningkatkan kesejahteraan
panjenengan semuanya. Dan jangan khawatir karena setelah ni, bapak (Walikota,
red) juga akan memberikan bantuan kambing bergulir. Bukan bergilir ya. Tetapi
setelah kambing itu beranak, ganti dipelihara oleh yang lainnya,” ujar Walikota
Kediri Samsul Ashar saat membagi BLSM di salah satu rumah warga di Kelurahan
Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis (6/6).
Pak Dokter, begitu sapaannya, juga memohon doa restu dalam
pencalonannya sebagai walikota Kediri
pereode 2014-2019. Dia meminta penerima BLSM 'mendukungnya' pada Pemilihan
Walikota (Pilwali) Kediri,
29 Agustus 2013 mendatang. “Mohon doa serta restunya," kata Walikota
sembari membagikan amplop berisi uang BLSM serta bersalaman dengan para
penerima. Satu per satu penerima dipanggil oleh petugas secara bergiliran.
Setelah menerima, kemudian mereka langsung pulang ke rumahnya masing-masing.
Sesuai pantauan, di Kelurahan Banjarmlati sendiri ada tiga
titik tempat pembagian BLSM. Diantaranya, di rumah Ponimin di Lingkungan
Gondak. Disini penerima BLSM sebanyak 77 orang. Kemudian di Lingkungan Pulosari
sebanyak 133 orang. Dan terakhir di Lingkungan Banjarmlati sebanyak 101
orang.
Walikota Kediri datang ke setiap titik bersama sejumlah
pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri
dan Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) setempat. Proses pembagian BLSM
dipantau langsung oleh petugas kepolisian dan TNI.
Sebagaimana telah diberikan, kalangan DPRD Kota Kediri
meminta agar distribusi program BLSM 2013 ditunda. Sebab, selain bernuansa
politis untuk kepentingan calon incumbent. Sebab, Walikota Samsul Ashar kembali
mencalonkan diri sebagai Cawali Kediri
bergandengan dengan Sunardi, CEO Persik Kediri. Wakil rakyat khawatir program
tersebut dibelokkan untuk kampanye.
Selain itu, sejumlah anggota DPRD
menemukan data penerima BLSM yang amburadul. Banyak kesalahan dalam pendataan.
Seperti temuan Fraksi PDI Perjuangan, di Kelurahan Ketami ada orang yang sudah
pindah tempat, tetapi masih masuk penerima BLSM. Selain itu, ada yang hidupnya
mampu tetapi juga masuk data.
No comments:
Post a Comment