Monday, March 7, 2011
Belasan Gepeng Kembali Diamankan
KEDIRI – Meski sering dilakukan rasia terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh dinas social tenaga kerja dan trensmigrasi (Dinsosnakertran), namun tidak membuat jera mereka. Sementara Dinsosnakertran sendiri terkesan, hanya menertibkan dan diberi pembinaan, setelah itu dipulangkan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinsosnakertran Kota Kediri Mochmmad Ivantoro mengaku, jika para gepeng itu sengaja didrop ke Kota Tahu dan diduga dikendalikan oleh sindikat perdagangan manusia (trafficking). “Kemarin malam kita melihat langsung sebuah pick up menurunkan sebanyak sembilan orang gelandangan. Sehingga Satpol PP melakukan operasi. Ternyata memang benar, mereka tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) Kediri,” kata Mochmmad Ivantoro, ditemui disela rasia gepeng, Senin (7/3).
Dalam rasia siang itu, petugas Satpol PP berhasil mengamankan 15 gepeng, sementara dua orang gelandangan yang terdiri dari ibu dan anaknya menolak diangkut petugas. Bahkan, keduanya sempat menangis histeris. Sampai akhirnya, petugas Satpol PP Kota Kediri yang berjumlah sebanyak 20 orang membiarkan mereka. Kejadian ini berlangsung di Jalan Patimura, Kota Kediri.
Selain di Jalan Patimura, razia gelandangan dan pengemis juga digelar di sejumlah titik keramaian. Diantaranya, Jalan HOS Cokroaminoto dan Basuki Rahmad, Kota Kediri. Mereka yang diangkut dalam mobil petugas berusia antara 40-70 tahun. “Mereka kita bawa ke Dinas Sosial untuk kita lakukan pembinaan. Sebagian dari mereka akan kita kirim ke luar daerah. Yaitu, bagi mereka yang sudah tidak bisa kita toleransi,” terang mantan Kepala Satpol PP Kota Kediri ini.
Kendati jumlah gepeng yang bertebaran di wilayah Kota Kediri cukup banyak. Namun, Ivantoro menolak jika disebut penanganan masalah sosial tersebut gagal. Alasannya, persoalan tersebut merupakan dinamika. Apalagi, para gelandangan dan pengemis yang beroperasi di Kota Tahu berasal dari luar daerah
Saat ini Satpol PP Kota Kediri tengah menyelidiki dugaan bahwa para gelandangan dan pengemis yang sengaja di dropping ke Kota Kediri tersebut dikendalikan oleh seorang sindikat atau mafia. Jika indikasi itu memang benar, tidak menutup kemungkinan Satpol PP akan berkoordinasi dengan Kepolisian Resort Kediri Kota untuk mengungkap secara bersama-sama.
Labels:
news
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment