KEDIRI – Gara-gara tersinggung dengang kata-kata
kotor saat melintas bersepeda motor, seorang pemuda terpakasa harus dilarikan
ke Unit Darurat Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabupaten Kediri. Pasalnya pemuda
tersebut menderita luka bacok cukup parah dibagian punggung dan kepalanya.
Kejadian tersebut menimpa Andrianto (25) warga Dusun
Bajulan, Desa Ngampel, Kecamatan papar, Kabupaten Kediri pada Kamis, (9/8)
malam. saat itu sekitar pukul 22.30 wib, Andrianto beserta Nugroho (17) hendak
pergi kewarung ke dusun Bajulan. Setiba di perempatan dusun Ngemplak, Desa
Ngampel dirinya berhenti etelah salah seorang pemuda dari kawanan pemuda dusun
tersebut berkata-kata kotor padanya. Tanpa sadar akan mendapat penganiayaan,
Andrianto turun dari sepeda motor.
Setelah turun sekawanan pemuda tersebut langsung
menghajarnya, sementara Nugroho yang ketakutan langsung tancap gas melarikan
diri. Andrianto yang sendiri terus saja dihajar kawanan pemuda tersebut,
setelah tidak berdaya, bukannya dibiarkan, Andrianto malah mendapat sabetan
celurit dibagian punggung dan kepala sebelah kanan.
Mellihat korbannya terkapar, kawanan pemuda itu baru
meninggalkan Andrianto. Anekhnya, kejadian penegrooyokan ersebut berada
beberapa puluh meter dari rumah mertua Andrianto. Namun keberingasan kawanan
pemuda itu membuat warga tidak berani menolongnya. Baru setelah kawanan pemuda
itu kabur, warga sekitar memberikan pertolongan padanya.
Andrianto kemudian dilarikan ke RSUD Kabupaten Kediri, malam
itu juga guna mendapatkan perawatan medis. Tim doter RSUD baru mengoperasi luka
Andrianto sekitar pukul 10.00 hingga pukul 13.00 wib. hingga kini Andrianto
masih diruangan operasi karena kondisinya belum siuman.
Eka Sulistiani (24) Istri Andrianto mengatakan, kajdian
pengeroyokan yang menimpa suaminya itu diketahui oleh keluarganya setelah
kawanan pemuda dusun yang mengeroyoknya kabur. Istri Andrianto mengatakan,
Andrianto dengan pemuda dusun itu sebenarnya tidak pernah ada permasalahan. Pasalnya,
andrianto yang erasal dari dusun… menikah dengan dirinya yang berada didusun
itu.
Namun menurut cerita Eka, kedua dusun itu memang sering
terliat pertengkaran. Namun pengakuannya, suainya tidak pernah terlibat dalam
pertengkaran antar pemuda dua dusun itu. “Setahu saya suami saya tidak pernah terlibat tawuran dengan
pemuda dusun Ngemplak Kalau perkelahian antar dua dusun itu memang sering
terjadi, tapi suami saya tidak pernah ikut-ikutan,” jelasnya. Jum’at, (10/5)
Sementara Kapolsek Papar AKP Imam Suroso mengatakan, kasus
pengeroyokan tersebut masih dalam penanganan pihak Kepolisian. Kapolsek
menyatakan, dikedua dusun tersebut memang sering terjadi perkelahian. Menurut Kapolsek,
acapkali pemuda kedua dusun itu didamaikan, tidak lama berselang terulang
kembali kejadian tawuran.
Kapolsek menyatakan, pihaknya akan menangani dengan serius
persoalan itu. Kapolsek menyatakan akan mengumpulkan seluruh tokoh masyarakat
kedua dusun tersebut untuk menyelesaikan persoalan tersebut. namun pihaknya kan
tetap memproses secara hukun tindak penganiayaan yang dilakukan sekawanan
pemuda salah satu dusun tersebut. “Dikedua dusun itu memang sering terjadi perkelahian antar
pemuda, kami sdauh berkali-kali mendamaikannya. Namun setelah didamaikan,
terulang lagi. Kami akan mencoba mengumpulkan tokoh masyarakat di kedua dusun
tersebut untuk menyelesaikan persoalan ini. akan tetapi kasus penganiayaan yang
telah dilakukan sekawanan pemuda di salah satu dusun it akan tetap kita proses
secara hukum. Saat ini kami sedang memburu kawanan pemuda tersebut, identitas
mereka sudah kita ketahui, sampai kapanpun kami akan tetap memburunya,” tegas
Kapolsek. (*)
No comments:
Post a Comment