KEDIRI – Pemerintah Kota
Kediri optimis kembali meraih Piala Adipura, pada tahun ini. Akan tetapi, kirab
adipura sebagai tradisi tahunan rawan muatan politis. Pasalnya, tahun
ini ada momentum hajatan Pilwali Kota Kediri
Masyarakat Kota Kediri khawatir para calon
walikota dan wakil walikota Kediri
pereode 2014-2019 akan menumpangi acara kirab adipura untuk meraih dukungan dan
simpatik. Oleh karena itu, masyarakat meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menolak para calon
ikut dalam kirab. “Jangan sampai pesta kemeriahan atas jerih payah
masyarakat, justru dimanfaatkan oleh para calon untuk meraih simpati melalui
kampanye. Pemerintah Kota harus tegas melarang mereka ikut,” tegas Daenuri (34)
warga Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Senin (20/5)
Kabag Humas Pemkot Kediri Hariadi
menjelaskan, Pemkot telah memasuki penilaian P1 dan P2, plus verifikasi. Sehingga,
Pemkot semakin percaya diri kembali merengkuh piala adipura. “Sekarang
ini dalam tahapan penilaian P1 dan P2. Apabila dalam P1 dan P2 nanti kita masuk
nominasi, berarti penerimaan piala adipura akan disampaikan,” tegas Hariadi.
Apabila tahun ini Pemkot Kediri meraih
piala adipura, imbuh Hariadi, akan diumumkan pada 4-5 Juni 2013 mendatang.
Hariadi menambahkan, sudah barang tentu Pemkot juga akan mengirab piala adipura
itu keliling Kota Kediri.
Hariadi menyadari jika momen kirab piala
adipura rawan ditumpangi para calon. Untuk itu, pemkot melarang para calon yang
ikut memeriahkan kirab mengenakan atribut maupun ajakan untuk memilihnya. “Diharapkan
seluruh lapisan masyarakat memeriahkan penyambutan piala adipura. Sementara mengenarai
kesempatan itu akan digunakan para calon, harus bisa membedakan. Dimana kita
melaksanakan persiapan pilkada, dan dimana saat ini kita menerima hasil dan
jerih payah masyarakat dalam bidang kebersihan dan lingkungan,” jelas Hariadi.
No comments:
Post a Comment