KEDIRI
– Momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2013 di Kota
Kediri menjadi tantangan bagi para PNS sebagai pelayanan masyarakat yang dikekang
oleh aturan kedisiplinan. Walikota Kediri kembali mengingatkan mereka untuk
selalu menjaga netralitas.
“Namanya PNS
sendiri harus netral tidak boleh memihak. Harkitnas sendiri mengedepankan
persatuan dan kesatuan bangsa. Yang sudah digagas oleh pendahulu kita, PNS
sendiri adalah pelayanan masyarakat, tidak boleh terpecah pecah,” ultimatum
Walikota Kediri Samsul Ashar usai memimpin Upacara Peringatan Harkitnas di
Balaikota Kediri,
Senin (20/5).
Peringatan
Walikota terhadap netralitas PNS sangat realistis. Pasalnya, Kota Kediri dalam
waktu dekat akan memiliki hajat besar memilih pimpinan daerah untuk lima tahun yang akan
datang. Walikota tidak ingin euforia Pilkada 23 Agustus 2013 mendatang
malah menjadi pemecah belah diantara PNS. “Sekali lagi haketat Harkitnas
adalah alat untu mempersatukan bangsa, satu Nusa Satu Bangsa. Kalau ada
perbedaaan, maka harus kita selesaikan dengan baik. Kalau jaman dahulu, untuk
mengusir penjajah dibutuhkan persatuan dan kesatuan. Sekarang kita memperingatinya
bersama dengan mengambil nilai-nilai dan maknanya,” tegas pak Dokter, sebutan
akrab Samsul Ashar.
Upacara peringatan
Harkitnas di Balaikota Kediri
sendiri dikuti oleh seluruh PNS, musyawarah pimpinan daerah (muspida) hingga
kalangan pelajar. Walikota sebagai pembina upacara membacakan pidato Menteri
Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring.
No comments:
Post a Comment