KEDIRI
- Kontes kambing tingkat provinsi Jatim 2013 di Pasar Hewan Kecamatan Wlingi,
Kabupaten Blitar didapatkan salah satu kambing yang tergolong spesies langka di
Indonesia.
Spesies ini hanya tinggal 20 ekor saja di seluruh Indonesia.
Spesies itu yakni,
kambing Gembrong. Kambing Gembrong merupakan Sumber Daya Genetik Ternak
(SDGT) jumlahnya di seluruh Indonesia semakin populasi
kritis. Dari World Watch List for domestic animal diversity dilaporkan
bahwa pada tahun 1997 populasinya ada 100 ekor dan cenderung terus menurun.
Spesies asli
kambing ini berasal dari pulau dewata Bali,
tepatnya di Kabupaten Karangasem. Saat ini populasinya nyaris punah,
berdasarkan informasi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, pada1970-an kambing ini masih berjumlah sekitar 200
ekor. Pada1996 menurun menjadi 80 ekor. Kemudian pada 1998 tinggal 64 ekor.
Kini diperkirakan tinggal 20 ekor.
Untuk mendukung
kegiatan pelestarian dan pemanfaatan kambing Gembrong tersebut, peternakan di
bawah PT HRL Internasional yang berada di Pacet Mojokerto, jawa Timur mencoba
melakukan pelestarian kambing Gembrong. di PT HRL ini saat ii sudah sudah
berhasil membiakan spesies ini hingga 20 ekor, 2 ekor diantaranya saat ini
masih berupa anakan berusia 4 bulan. “Spesies aslinya memang dari Bali, tepatnya dari Kabupaten Karangasem. Dulu dari satu
pasang, kita berhasil mengembangkan hingga 20 ekor,” ujar Heru Prasanta W, saat
dikonirmasi menjelang pembukaan kontes kambing. Senin, (10/6).
Menurut Heru, ciri
khas dari kambing ini adalah berbulu panjang. Panjang bulu sekitar berkisar
15-25 cm, bahkan rambut pada bagian kepala sampai menutupi muka dan telinga.
Rambut panjang terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing Gembrong betina
berbulu pendek berkisar 2-3 cm. Warna tubuh dominan kambing Gembrong pada
umumnya putih (61,5%) sebahagian berwarna coklat muda (23,08%) dan coklat
(15,38%).
Pola warna tubuh
umumnya adalah satu warna sekitar 69,23% dan sisanya terdiri dari dua warna
15,38% dan tiga warna 15,38%. Rataan litter size kambing Gembrong adalah 1,25.
Rataan bobot lahir tunggal 2 kg dan kembar dua 1,5 kg. Tingkat kematian
prasapih 20%. Tinggi kambing (gumba) 58 - 65 cm, bobot badan kambing dewasa
32-45 kg. Kambing jantan berjumbai pada dahi. Jumbai terkadang menutup mata dan
muka kambing.
Heru menambahkan,
Kambing ini memiliki relative tahan terhadap penyakit, akan tetapi ketertarikan
masyarakat terhadap kambing jenis ini memang sangat minim. Pasalnya, selama ini
pemerintah lebih menggalakan spesies impor yang berupa domba dan kambing etawa.
Sehingag keberadaan kambing spesies local smakin tersisih dan ditinggalkan oleh
masyarakat.
No comments:
Post a Comment