KEDIRI - Pasangan calon (paselon) walikota dan wakil walikota Kediri pereode 2014-2019 yang diusung Aliansi Lintas Partai (ALP) Harry Muller - Ali Imron (HAI) terancam dicoret dari pencalonan. Pasalnya, kepengurusan salah satu anggota ALP yaitu PBB Kota Kediri diduga telah dibekukan.
”Karena Ketua DPC PBB Kota Kediri Ali Imron berjalan sendiri tanpa koordinasi dengan mekanisme partai, maka di-careteker. Dalam memberikan dukungan, tidak melalui proses yang sesuai dengan juklak dan juknis,” ujar Humas DPW PBB Jawa Timur Tom Mashudi melalui telepon selulernya, Selasa (11/6)
Dijelaskan Tom Mashudi, dalam mekanisme penjaringan calon hingga pemberian dukungan, sudah seharusnya melibatkan seluruh pengurus baik di tingkat DPW maupun di DPP. Namun yang terjadi, imbuh Tom Mashudi, Ali Imron justru malah mencalonkan diri sebagai wakil, tanpa komunikasi dengan pengurus atasnya (DPW PBB). “Kami sudah mengirimkan surat pembekuan DPC PBB Kota Kediri dan surat penegasan SK DPP PBB per tanggal 17 Mei 2013 ke KPU Kota Kediri. Jadi, sekali lagi kami tegaskan surat itu ada dua yaitu surat pembekuan di internal DPC PBB dan surat penegasan yang telah diterima KPU,” jelas Tom Mashudi
PBB, kata Tom Mashudi, kemudian mengalihkan dukungan terhadap pasangan calon walikota dan wakil walikota Samsul Ashar - Sunardi (SAS), yang nobatene calon incumbent. Pengalihan dukungan itu, terus Tom Mashudi, murni aspirasi dari bawah. “Sebenarnya komunikasi PBB dengan pak Sunardi sudah lama, sejak beliau mencalonkan diri sebagai Bupati Kediri 2010 lalu. Dan itu berlanjut hingga sekarang. Sehingga, PBB resmi mendukung pasangan SAS,” tegas Tom Mahsudi.
Apabila PBB keluar dari ALP, maka pasangan HAI dapat dipastikan bakal dicoret oleh KPU. Sebab, dukungan total mereka yang semula 21.434 suara akan berkurang sebanyak 3.499 suara (perolehan suara PBB pada Pileg 2009). Sehingga total dukungan ALP tanpa PBB hanya 17.935 suara. Padahal syarat minimal KPU sebanyak 20.700 suara.
Dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Ketua ALP Nur Ali mengatakan, jika kabar tersebut tidak benar. Dirinya masih yakin, PBB konsisten memberikan dukungan kepada ALP yang telah mengusung pasangan HAI. “KPU Kota Kediri sudah melakukan pengecekan keabsahan dukungan ke DPP PBB. Sehingga, kabar itu jelas tidak benar. Yang punya partai itu DPP bukan DPW. Kepengurusan PBB tetap utuh,” jawab Nur Ali.
Terpisah, Anggota KPU Kota Kediri Zaenal Arifin mengatakan, KPU tetap berpedoman pada Surat Keputusan (SK) yang berasal dari DPP PBB. Hingga saat ini, KPU belum menerima surat adanya pembekuan DPC PBB maupun penegasan pengalihan dukungan.
Perlu diketahui, Harry Muller adalah bekas Direktur PDAM Kota Kediri. Sementara Ali Imron, Ketua DPC PBB Kota Kediri. Keduanya telah resmi mendaftarkan diri ke KPU setempat. Bahkan, mereka juga sudah mengikuti tahapan tes kesehatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
No comments:
Post a Comment