Jombang - Nama Eyang Subur mulai
santer menghiasi media massa sejak satu minggu terakhir ini, yakni
semenjak artis Adi Bing Slamet berkomentar miring terhadap pria yang
berusia 67 tahun tersebut. Lantas siapa sebenarnya Eyang Subur?
Bagi warga Tugu Kepatihan Gang IV Jombang, Eyang Subur bukanlah sosok yang asing. Karena di gang itulah Eyang Subur dilahirkan 67 tahun silam. Subur merupakan anak pertama dari pasangan almarhum Matari dan Rubi'ah. Dia mempunya dua adik kandung, yakni Sutik (62) dan Sutikah (59). "Ya di rumah ini Eyang Subur mulai kecil hingga dewasa," kata Sutik, adik kandung Eyang Subur, Minggu (31/3/2013).
Subur kecil memulai pendidikan formalnya di SDN Sulung (sekarang SDN Jombang 1). Selepas dari sekolah dasar, ia kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Jombang dan kemudian melanjutkan ke SMEAN (Sekolah Menengah Ekonomi Atas Negeri) di kota santri tersebut. Nah, setelah lulus SMEA itulah, Subur membuka usaha sebagai tukang jahit di rumahnya. Subur menerima pesanan baju dari tetangga sekitar. "Dulu kalau menjahit di teras rumah," kata Sutik sembari menunjuk teras rumahnya yang sederhana.
Menjadi tukang jahit di kota kecil tidak banyak menjanjikan secara ekonomi. Sekitar tahun 1970-an, anak pertama dari tiga bersaudara ini kemudian hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib. Lagi-lagi, di ibukota dia membuka usaha tersebut. Walhasil, seiring laju waktu, usaha tersebut semakin moncer. Tidak tanggung-tanggung, pelanggan Subur mulai dari kalangan artis hingga pejabat tinggi.
Lantas mulai kapan pria yang punya banyak istri itu menekuni dunia paranormal? Sutik tak tahu secara pasti. Karena saat berada di Jombang, kakak kandungnya itu tidak pernah bersentuhan dengan dunia supranatural. Namun Sutik menduga, Eyang Subur mulai dikenal luas saat kampungnya di Jakarta dilanda kebakaran hebat. Saat itu, seluruh rumah ludes dilalap si jago merah.
Namun tidak demikian dengan rumah Eyang Subur. Tempat tinggal keluarga itu masih mentereng dan tidak tersentuh api sedikitpun. "Sejak itu, kakak saya dikenal dengan Eyang Subur, orang sakti asal Jombang," kata Sutik mengenang sembari menunjukkan foto-foto Eyang Subur berpose dengan sejumlah artis, termasuk Adi Bing Slamet dan juga Tarzan 'Srimulat'.
Sutik yang saat ini menghuni rumah warisan orangtua sempat kaget ketika kakaknya ramai diberitakan oleh media. Apalagi, yang menggelindingkan masalah itu adalah Adi Bing Slamet, yang tak lain mantan murid kakaknya itu. Padahal, antara Adi dan keluarga Eyang Subur cukup dekat. Sutik juga mengatakan bahwa Adi dulu sering datang ke Jombang.
"Saking dekatnya, Adi itu kalau memanggil saya ya Bulik Sutik. Karena saya juga sudah menganggapnya seperti keponakan. Tapi dia kok tega memfitnah kakak saya," kata Sutik prihatin.
Teman-teman sekolah Eyang Subur di Jombang juga cukup kaget dengan pemberitaan di media akhir-akhir ini. Mereka tidak percaya dengan tudingan yang dilontarkan oleh Adi Bing Slamet. Maklum saja, selama ini Subur dikenal baik hati dengan semua orang. Bahkan, Suwaskito pernah mengunjungi rumah temannya itu di Jakarta.
"Saya pernah ke rumahnya yang seperti istana di Jakarta. Saya terakhir ketemu saat reuni SMP di Jombang, saat itu teman saya ada yang diberi hadiah mobil," kata Suwaskito yang pernah satu kelas dengan Eyang Subur saat di SMPN 1 Jombang. (www.beritajatim.com)
Bagi warga Tugu Kepatihan Gang IV Jombang, Eyang Subur bukanlah sosok yang asing. Karena di gang itulah Eyang Subur dilahirkan 67 tahun silam. Subur merupakan anak pertama dari pasangan almarhum Matari dan Rubi'ah. Dia mempunya dua adik kandung, yakni Sutik (62) dan Sutikah (59). "Ya di rumah ini Eyang Subur mulai kecil hingga dewasa," kata Sutik, adik kandung Eyang Subur, Minggu (31/3/2013).
Subur kecil memulai pendidikan formalnya di SDN Sulung (sekarang SDN Jombang 1). Selepas dari sekolah dasar, ia kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Jombang dan kemudian melanjutkan ke SMEAN (Sekolah Menengah Ekonomi Atas Negeri) di kota santri tersebut. Nah, setelah lulus SMEA itulah, Subur membuka usaha sebagai tukang jahit di rumahnya. Subur menerima pesanan baju dari tetangga sekitar. "Dulu kalau menjahit di teras rumah," kata Sutik sembari menunjuk teras rumahnya yang sederhana.
Menjadi tukang jahit di kota kecil tidak banyak menjanjikan secara ekonomi. Sekitar tahun 1970-an, anak pertama dari tiga bersaudara ini kemudian hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib. Lagi-lagi, di ibukota dia membuka usaha tersebut. Walhasil, seiring laju waktu, usaha tersebut semakin moncer. Tidak tanggung-tanggung, pelanggan Subur mulai dari kalangan artis hingga pejabat tinggi.
Lantas mulai kapan pria yang punya banyak istri itu menekuni dunia paranormal? Sutik tak tahu secara pasti. Karena saat berada di Jombang, kakak kandungnya itu tidak pernah bersentuhan dengan dunia supranatural. Namun Sutik menduga, Eyang Subur mulai dikenal luas saat kampungnya di Jakarta dilanda kebakaran hebat. Saat itu, seluruh rumah ludes dilalap si jago merah.
Namun tidak demikian dengan rumah Eyang Subur. Tempat tinggal keluarga itu masih mentereng dan tidak tersentuh api sedikitpun. "Sejak itu, kakak saya dikenal dengan Eyang Subur, orang sakti asal Jombang," kata Sutik mengenang sembari menunjukkan foto-foto Eyang Subur berpose dengan sejumlah artis, termasuk Adi Bing Slamet dan juga Tarzan 'Srimulat'.
Sutik yang saat ini menghuni rumah warisan orangtua sempat kaget ketika kakaknya ramai diberitakan oleh media. Apalagi, yang menggelindingkan masalah itu adalah Adi Bing Slamet, yang tak lain mantan murid kakaknya itu. Padahal, antara Adi dan keluarga Eyang Subur cukup dekat. Sutik juga mengatakan bahwa Adi dulu sering datang ke Jombang.
"Saking dekatnya, Adi itu kalau memanggil saya ya Bulik Sutik. Karena saya juga sudah menganggapnya seperti keponakan. Tapi dia kok tega memfitnah kakak saya," kata Sutik prihatin.
Teman-teman sekolah Eyang Subur di Jombang juga cukup kaget dengan pemberitaan di media akhir-akhir ini. Mereka tidak percaya dengan tudingan yang dilontarkan oleh Adi Bing Slamet. Maklum saja, selama ini Subur dikenal baik hati dengan semua orang. Bahkan, Suwaskito pernah mengunjungi rumah temannya itu di Jakarta.
"Saya pernah ke rumahnya yang seperti istana di Jakarta. Saya terakhir ketemu saat reuni SMP di Jombang, saat itu teman saya ada yang diberi hadiah mobil," kata Suwaskito yang pernah satu kelas dengan Eyang Subur saat di SMPN 1 Jombang. (www.beritajatim.com)
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,SAYA IBU SUKMAWATI Sengaja ingin menulis
ReplyDeletesedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
2M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan AKI_SAKTI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 1 MINGGU
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi AKI_SAKTI
kata BELIAU pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 7Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 7M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi AKI_SAKTI DI NOMOR 085_242_421_477
agar di berikan arahan. jika ingin seperti saya coba hubungi AKI_SAKTI pasti akan di bantu Oleh Beliau