Jembatan itu nantinya sebagai jembaatan sementara untuk memperlancar arus lalu lintas di jalur antar daerah itu. jembatan ini memiliki panjang sekitar 80 meter dengan lebar sekitar 3 meter. Tinggi permukaan jembatan dengan jalan sekitar satu meter. Rencananya jembatan itu akan selesai sekitar satu minggu lagi.
Jembatan itu dikerjakan oleh 20 pekerja yang diawasi langsung oleh dinas PU Provinsi. Kerangka jembatan terdiri dari rangkaian baja. Alas jembatan terbuat dari balok kayu yang di susun berjajar dengan ketebala sekitar 10 centi meter.
Prawoto, coordinator pembangunan jembatan darurat ini mengatakan, pembangunan jembatan darurat itu keseluruhannya di tangani oleh pihak dins PU pemprov Jatim. Menurut Prawoto target penyelesaian perakitan badan jembatan adalah sekitar 2 minggu. “Kita mulai merakit jembatan ini sejak seminggu lalu. Semua pekerjaan unu ditangani langsung oleh dinsa PU provinsi,” ujar Prawoto. Jum’at, (15/3).
Sesudah itu, pihak PU akan berkonsentasi untuk membangun fondasi di kedua ujung jembatan. Fondasi itu menurut Prawoto disamping berfungsi untuk menahan kerangka jembatan, juga berfungsi untuk menyambungkan antar jembatan dengan jalan. “Tinggi jembatan dengan jalan di sekitarnya sekitar satu meter, makanya nanti akan kita bangun fondasi di kedua ujung jembatan ini. fungsinya selain untuk menahan badan jemabtan, juga untuk menghubunkan jalan dan jembatann.” Tambah Prawoto.
Menurut Prawoto, jembatan itu nantinya akan bisa di lewati kendaraan roda empat, termasuk truk. Namun untuk sementara, jembatan itu hanya akan diperuntukan untuk kendaraan roda dua, hingga fondasi jembatan selesai di bangun. Terkait kekuatan jembatan untuk menahan beban kendaraan, Prawoto menyatakan belum dapat diketahui saat ini. “Sementara hanya kendaraan roda dua saja yang bisa lewat hingga nanti proses pembangunan fondasi jembatan selesai di bangun. Untuk kekuatan jembatan saat ini belum dapat di ketahui karena butuh dijui dulu oleh PU. Yang jelas jembatan ini bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, termasuk truk,” ungkapnya
Plt kabag Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengatakan, pembangunan jembatan belly di sungai Mondo setelah jembatan permanen ambruk diterjang banjir merupakan kewenangan pemerintah provinsi Jawa Timur merupakan kewenangan pemerintah Jaawa Timur. Jadi pembangunan yang saat ini di lakukan adalah bukti tanggung jawab pemerintah provinsi terhadap kerusakan jembatan permanen di wilayah itu.
Namun demikian, menurut Edhi pemerintah Kabupaten Kediri akan melakukan pembangunan jembatan permanen di tahun 2014 mendatang. Saat ini pemerintah di Kabupaten Kediri sudah menerjunkan tim unuk melakukan evaluasi kerusakan jembatan sebagai bahan perencanaan pembangunan jembatan itu. terkait anggaran yang akan digunakan untuk rencana pembangunan tersebut Edhi mengatakan masih akan dilihat nilai nominal anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan itu. “Pembangunan jembatan belly saat ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Namun demikian, pemerintah Kabupaten Kediri akan membangun jembatan permanen di lokasi tersebut. Saat ini kami akan melakukan evaluasi yang nantinya kita jadikan bahan untuk membuat master plan jembatan permanen yang akan kita bangun,” ujar Edhi. (*)
No comments:
Post a Comment