Menjadi juara putri Kartini
PT Gudang Garam Tbk, tentu bukan sesuatu yang mudah. Karena setelah dinobatkan,
dia akan memiliki tugas-tugas berat misalnya mendampingi atau menerima tamu
penting, mengisi acara-acara internal, maupun tugas lain yang dibebankan. Tugas
ini, selain kewajiban sebenarnya juga merupakan peluang dan kesempatan yang
harus dimanfaatkan dengan baik.
Melihat tugas-tugas ini,
secara tidak langsung sebenarnya Putri Kartini menjadi public relation (PR)
performance perusahaan. Khususnya di internal. Untuk itu, maka kemampuan
komunikasi interpersonal putri kartini sangat penting untuk diperhatikan.
Secara umum, komunikasi
dengan siapapun adalah penting, dan dapat meningkatkan keakraban, saling
mengenal, dan saling cinta. Namun kadang, baik diketahui ataupun tidak, ketika
seseorang berkomunikasi biasanya ada kata-kata yang salah, kurang pas, kurang
berkenan, dan sebagainya, yang membuat orang yang mendengar merasa kurang
nyaman.
Ada pepatah, lidah lebih kejam daripada pedang. Pedang untuk menembus hati masih melalui kulit, sedangkan kata-kata dapat membuat hati sakit ketika kata-kata yang keluar kurang tepat, kurang pada tempatnya, hingga menyinggung perasaan orang lain.
Berkomunikasi yang baik
kepada siapapun dan dimanapun akan mempengaruhi suasana komunikasi dan hati
antar orang yang sedang melakukan komunikasi. perkataan yang baik, pas, dan
tepat waktu, dapat membuat hati si pendengar senang dan merasa nyaman didekat
orang yang perkataannya selalu menyenangkan itu.
Berbeda dengan orang yang selalu berkata kasar, sungguh akan memilukan perasaan dan menyakitkan hati, bahkan akan mengundang kemarahan yang berujung pada kekurang senangan hingga permusuhan.
Berbeda dengan orang yang selalu berkata kasar, sungguh akan memilukan perasaan dan menyakitkan hati, bahkan akan mengundang kemarahan yang berujung pada kekurang senangan hingga permusuhan.
Untuk itulah, maka Etika dan
tatacara berkomunikasi yang baik sangat penting dipahami dan dilaksanakan,
sesuai dengan forum yang ada. Tetapi secara umum ada beberapa etika dan tata
cara komunikasi yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Menyapa dengan Santun
Ketika bertemu dengan orang
lain yang kita kenal, sapalah dengan santun, dengan salam dan senyum. Mendekati
dan bersalaman akan lebih membuat rasa persaudaraan semakin erat. Ketika di ruang
tunggu dan di sebelahnya ada orang yang tidak kita kenal, lebih elok jika menyapa
dan berkenalan, tentunya dengan santun juga. Menyapa dengan santun dapat membuka hati orang yang tak dikenal
agar bisa menerima kita menjadi kawan atau teman atau yang lain. Sedangkan
menyapa dengan santun untuk orang yang sudah kita kenal, dapat memperakrab dan
memperkuat tali persaudaraan.
2. Menjadi pendengar yang
baik.
Ketika sudah memasuki tahap komunikasi, tentu kita harus siap menghadapi cara berkomunikasi mereka. Mungkin ada yang omongnya banyak atau cerewet, ada yang pendiam dan sebagainya. Untuk menghadapi orang yang banyak omongnya, sehingga terus menerus, maka jadilah pendengar yang baik. Meskipun itu kurang menyenangkan.
Ketika sudah memasuki tahap komunikasi, tentu kita harus siap menghadapi cara berkomunikasi mereka. Mungkin ada yang omongnya banyak atau cerewet, ada yang pendiam dan sebagainya. Untuk menghadapi orang yang banyak omongnya, sehingga terus menerus, maka jadilah pendengar yang baik. Meskipun itu kurang menyenangkan.
Pendengar yang baik bukan
hanya mendengarkan, melainkan dengan perilaku yang lain, misalkan sekali-kali
tatap matanya sebagai tanda kita memperhatikan, senyum, dan sekali-kali
menganggukkan kepala. Sehingga orang lain merasa senang, nyaman, dan
diperhatikan atau didengarkan
Saat mendengarkan, jangan
pernah dalam hati Anda berkata yang tidak-tidak, dengarkanlah saja seperti itu,
pasti ada manfaatnya di balik itu semua. Lalu apabila berhadapan dengan orang
pendiam, dan omongnya sedikit, harus dapat memancing agar ada komunikasi timbal
balik. Caranya, antara lain :
3. Mengajukan pertanyaan
sederhana.
Jangan menanyakan namanya dahulu, karena kadang bisa dinilai terlalu pribadi dan umumnya jawabannya akan singkat. Sampaikan pertanyaan yang kira-kira dia akan menjawab agak panjang atau sepadan.
4. Jangan sok tahu.
Gaya sok tahu seseorang, sering membahayakan diri sendiri dalam
hal berkomunikasi. Ketika berkomunikasi dan ada timbal baliknya, jangan merasa
sok tau tentang apa yang dibicarakan orang yang berkomunikasi dengan kita.
5. Saling Mengisi Cerita
Kadang-kadang, dalam
komunikasi Anda memposisikan diri sebagai pendengar dan mencoba memahami yang
disampaikan oran
lain yang belum begitu Anda kenal atau orang saat orang lain itu sedang
bersemangat bicara. Meskipun, sebenarnya Anda tahu apa yang dibicarakan. Tunggu
sampai saat yang tepat untuk saling bercerita atau saling mengisi dalam cerita
itu. Sehingga keakraban dan komunikasi akan menyambung dengan baik.
6. Jangan memotong
pembicaraan
Memotong pembicaraan, kadang dirasakan kurang nyaman dan menyakitkan bagi lawan bicara kita. Apalagi jika pemotongan itu dilakukan pada saat yang kurang, pemahaman yang kita tangkap berbeda dengan apa yang dia ingin sampaikan. Karena dia akan merasa seakan apa yang dia bicarakan tidak didengarkan atau akan dinilai sok tahu.
7. Menyela atau ‘Gengongi’
Sedikit menyela untuk
menegaskan atau gegongi (Jawa,Red)
jika kita sudah tahu apa yang dibicarakan, kadang bisa membuat komunikasi lebih
gayeng. Karena lawan bicara kita akan merasa didengarkan dan nyambung, terbukti
bisa menyaut dengan tepat atau gegongi, meskipun menyela.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment