Monday, November 23, 2009

Temuan Motor Bekas di Kali Brantas


Beberapa bulan lalu Motor Jenis ARIEL ini pertama kali ditemukan oleh salah satu penambang Pasir yang ada di kali brantas Kediri, dalam keadaan patah jadi 3 antara mesin dan kerangka. motor ini sempat akan masuk ke lokasi Besi TUA, namun oleh salah satu penggemar Motor antik motor ini dibeli dan dan dibenahi lagi seperti aslinya namun tidak dipoles warnanya dan dibiarkan apa adanya... dan saat ini kondisi mesin hidup dan sudah dibawa ke Jateng . kondisinya sekarang seperti inilahh.....mantap Puluhan Tahun terendam di air Motor masih bisa Jalan,,,, itulah keunggulan motor butan Eropa .......

Ratusan Mahasiswa STAIN, Tuntut Wali Kota Minta Maaf


Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota Kediri, Senin (23/11), mereka menuntut Walikota Kediri, Samsul Ashar untuk minta maaf.

Namun dalam aksi tersebut tidak ada satu pun pejabat yang menemui. Bahkan ketika petugas kepolisian meminta 5 perwakilan, dengan tegas mereka menolaknya. “Kami ini bukanlah perwakilan, kami semua punya aspirasi sendiri-sendiri,” lantang salah satu mahasiswa.

Tidak diresponnya aksi, mereka berusaha saling dorong, hingga membuat petugas kepolisian dan Satpol PP memperketat penjagaan, bukan hanya saling dorong, mereka juga sempat membakar lembaran kertas, hingga membuat petugas kepolisian mengambil air untuk mematikannya.

Dalam aksi demonstrasi, mahasiswa juga menggelar teatrikal yang menggambarkan ada seorang mafia CPNS lebih memilih orang yang berduit, daripada orang yang pintar, tetapi tidak punya uang.

Setelah sekitar 45 menit, tidak ada pejabat yang bersedia menemui, akhirnya mereka dengan mengendarai ratusan motor dan juga dua truk menuju gedung wakil rakyat di Jl. Mayor Bismo.
.
Sekitar 300 mahasiswa yang berusaha masuk menemui wakil rakyat,menuntut wali kota Kediri Samsul Ashar minta maaf secara terbuka kepada STAIN. Niat itu rupanya dihalang-halangi oleh petugas.

Ketegangan yang berlangsung beberapa menit itu akhirnya mereda setelah beberapa perwakilan mahasiswa diizinkan masuk. Dan diredam oleh Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Sholahudin Fathurrohman.

Setelah berbicara didepan ratusan mahasiswa, Sholahuddin juga bersedia memberikan pernyataan diatas materai, yang menyatakan, bahwa “Kami akan mengawal verifikasi yang sesuai dengan prosedur perundang-undangan”. Setelah mendapatkan pernyataan tertulis, akhirnya mereka membubarkan diri.

M Yazin, koordinator akasi dalam orasinya meminta wali kota Samsul Ashar meminta maaf baik secara lisan maupun tulisan. Pencoretan sejumlah peserta tes CPNS Kota Kediri dari alumnus STAIN Kediri karena persoalan administrasi dianggapnya telah melukaui lembaga. “Wali kota harus minta maaf kepada STAIN Kediri,” desak M Yazin, dengan suara lantang.

Yazin juga menuntut walikota Kediri untuk mengganti pejabat BKD, maupun membubarkan panitia CPNS 2009 yang menurutnya tidak faham istilah bahasa pendidikan. “Mereka itu tidak becus, kami harap, Pak Samsul menggenti mereka semua,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Sholahudin mengatakan, akan mengawal rekruitmen CPNS Kota Kediri, mulai kegiatan verifikasi administrasi tahap susulan, sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. “Kalau permasalahan wali kota harus minta maaf, bukan bagian misi dari DPRD. Akan tetapi, kalau masalah verifikasi administrasi kembali, ini yang akan kita perjuangkan kemurniannya,” pungkasnya.