Thursday, March 3, 2011

Menolak Susui Anak, Kepala Istri Dikepruk Suami

KEDIRI,Gara-gara menolak menyusuai anak kandungnya, seorang ibu rumah tangga di Kota Kediri babak belur. Korban dihajar suaminya sendiri dengan bongkahan cor-coran batu.

Korban bernama Suswati (31), tinggal di Jalan Teuku Umar, Gang I, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota Kediri. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka robek di kepala dan memar pada kedua pipinya.

Kasubbag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan korban dan kini tengah menyelidikinya. “Kasus ini sedang kami periksa,” ujarnya

Berdasarkan data dari Polres Kediri Kota, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bermula saat Puguh Kuswanto (30), suami Suswati mendatangi korban di tempat bekerjanya

Kedatangan pelaku bermaksud meminta korban menyusui Andika (2), anaknya. Tetapi, korban menolak dengan alasan, pelaku sudah berjanji akan mengurus serta memberi susu anak mereka.

Karena korban tidak mau menyusui anaknya, pelaku mengancam akan membunuhnya. Ternyata, hingga pulang kerja, korban tetap menolak permintaan suaminya.

Pelaku naik pitam. Pria yang akrab disapa dengan panggilan Togok itu langsung keluar rumah. Pelaku mengambil bongkahan batu cor-coran. Kemudian pelaku masuk rumah dan memukulkan benda keras itu ke arah kepala istrinya.

Tidak hanya itu saja, pelaku juga menampar kedua pipi istrinya dengan tangan kosong. Setelah melihat korban terluka dan berlumur darah, pelaku pergi bersama anaknya.

Korban mengerang kesakitan. Ia meminta pertolongan warga. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit. Sedangkan kasusnya dilaporkan ke Polres Kediri Kota. “Sesuai laporan korban, sudah empat hari anak korban bersama pelaku, di rumah neneknya. Hubungan rumah tangga mereka memang sedang dilanda masalah,” pungkasnya.

Hasil Try Out Jeblok

KEDIRI, Nilai hasil ujian try out tingkat Sekolah menengah pertama (SMP) yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Kediri jeblok, di mana peserta yang tidak lulus mencapai 2900 peserta atau 53 persen dari jumlah 5472 peserta.

“Ujian try out ini salah satu ujian percobaan untuk menghadapi persiapan ujian nasional (UN) yang akan dilaksanakan 22 Maret 2010 mendatang," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Muladi, Kamis (3/3).

Pelaksanaan soal lembaran ujian tersebut, dikatakan Muladi dibuat oleh tim kurikulum Dinas Pendidikan bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sekolah masing-masing. “Saya sangat prihatin hasil pencapaian kelulusan ujian ‘try out’ masih belum maksimal,” katanya.

Namun demikian, ia mengatakan, pihaknya tetap optimistis target angka kelulusan UN mencapai sekitar 100 persen, kendati hasil try out cukup jelek. Pencapaian nilai ujian try out tidak bisa dijadikan acuan kemampuan akademis siswa, karena try out merupakan bentuk percobaan menjelang persiapan UN. “Apalagi ini masih try out pertama, masih bisa diperbaiki dalam hasil try out yang kedua nanti,” katanya.

Jebloknya hasil uji coba tersebut di semua mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Inggris, dan Matematika. “Saya minta pengelola sekolah tetap mengoptimalkan bimbingan belajar dan penambahan jam belajar di sekolah, terutama mata pelajaran yang di-UNkan,” katanya.
Dalam kelulusan nanti, dijelaskan Muladi juga tidak didasarkan pada hasil UN, melainkan masih ada penilaian lagi berdasarkan nilai rapot masing-masing siswa. “Nilai UN nantinya tidak mempengaruhi kelulusan, karena berdasarkan aturan yang baru, kelulusan siswa diperoleh berdasarkan nilai UN dan juga nilai rapot,” jelasnya.

Dari 35 lembaga sekolah tingkat SMP yang mengikuti try out, tidak ada satupun lembaga sekolahan yang lulus 100 persen. bahkan ada satu lembaga yang tidak lulus 100 persen. Yakni SMP Arrahman. Dari 8 peserta yang ikut ujian, semuanya tidak lulus.

Try out pertama ini dilaksanakan pada 7-10 Februari lalu, try out kedua dilaksanakan pada 28-3 Maret dan try out terakhir dilaksanakan pada 4-7 April. “Mudah-mudahan try out ketiga nanti tingkat keberhasilannya bisa mencapai seratus persen,” pungkasnya.