Friday, December 17, 2010

Ke Singapura, Wajib Kunjungi Merlion Park

TIDAK salah jika Singapura dikenal sebagai tempat shopping dunia. Pasalnya sebutan tersebut sangat beralasan., banyak mall atau pusat perbelanjaan di Singapura sangat banyak. Jumlahnya hingga mencapai ribuan, itupun masih banyak yang dalam proses pembangunan.

Hal itu sangat terasa ketika harian bangsa masuk Singapura melalui Pelabuhan HarbourFront di Teluk Belanga di sebelah selatan  pusat Kota Singapura. Di pelabuhan tersebut, pendatang langsung disuguhi berbagai macam barang-barang mulai dari tas, pakaian, alat elektronika, hingga kartu perdana untuk handphone. Untuk harga bervariasi mulai dari 10 dollar Singapura hingga ratusan dollar Singapura.
 
HarbourFront berbeda dengan Batam Center. Meski sama-sama pelabuhan penyeberangan tetapi HarbourFront kebih lengkap. HarbourFront  berlantai empat. Lantai satu digunakan untuk petugas imigrasi dan shopping serta tempat keluar wisatawan. Sedangkan, untuk lantai dua sebagai tempat untuk check in Ferry untuk beragkat ke Batam. Sedangkan, lantai tiga untuk beli tiket keberangkatan ke Batam dan Mall. Di lantai III juga ada pantai buatan. Sedangkan di lantai 4 ada mall.
 
Keluar dari pelabuhan maka wisatawan tidak perlu bingung. Karena Singapura adalah negara kecil.  Luasnya hanya 710 kilometer persegi. Sehingga dengan menyewa taksi, maka kita bisa keliling Singapura. Tidak perlu takut tersesat. Karena di Singapura, ada peta yang disediakan pemerintah di tempat- tempat strategis. Seperti di Halte, maupun tempat-tempat keramaian. Selain itu, papan penunjuk  jalan-jalan di Singapura terpasang dengan jelas. 
 
Sementara itu, untuk soal bahasa, masyarakat Indonesia tidak perlu bingung. Meski tidak menguasai Bahasa Inggris, tetapi mereka bisa menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Karena sopir taksi dan pedagang di Singapura bisa berbahasa Indonesia. Karena penduduk g berasal dari beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, Tiongkok, Arab, dan India.
 

Kunjungan pertama wisatawan ke  Singapura adalah One Fullerton. Di sana ada patung singa yang mamancurkan air dari mulutnya, atau yang disebut sebagai  merlion park. Wisatawan banyak berkunjung ke sana untuk berfoto. “Kalau tidak ke sini dan berfoto maka belum ke Singapura,” ujar Raj Singh (27) wisatawan asal India yang sempat ditemui dilokasi. 

 

Untuk ke One Fullerton tidak terlalu sulit. Setiap sopir taksi bisa mengetahuinya. Karena one fullerton berada di tengah Singapura. Dari pelabuhan HarbourFront hanya butuh waktu sekitar 15 menit atau sekitar lima kilometer ke arah barat. Raj Singh mengaku sudah berulangkali ke Singapura, tetapi ritual berfoto di One Fullerton atau kawasa Merlion Park tetap dilaksanakan. “Setiap ke sini, foto di sini wajib hukumnya,” ujarnya dengan menggunakan bahasa inggris dicampur dengan isyarat.(arif)

Masjid Tertua, Jadi Sarana Tukar Pikiran Para TKI

MASJID Sultan yang terletak di di Jalan Muscat, Distrik Kampong Glam Singapura merupakan salah satu Masjid tertua dan merupakan salah satu masjid terpenting di Singapura. Pasalnya selain mempunyai nilai sejarah tinggi, Masjid tersebut juga digunakan sebagai salah satu sarana untuk saling jumpa dengan para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di sana.

Memasuki kawasan yang sebelumnya dikenal dengan kampong arab, deretan penjual makanan Islam, serta pernik-perniknya. Terlihat kokoh berdiri sebuah masjid yang berada diujung gang, dengan menara berbentuk botol kecap menjuang tinggi. Bahkan Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid tersebut seperti bernamakan Arab, seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street dan Bussorah Street masih diabadikan.

Saat itu, ketika saya berkunjung ke Masjid yang dibangun pada era Sultan Singapura pada zaman Raffless yaitu Sultan Hussein Shah tahun 1825 M ini sedang berlangsung rapat pertanggung jawaban tahunan yang dilakukan oleh para takmir Masjid. Meski tidak banyak pengikut ajaran Islam, namun mempunyai peran penting bagi komunitas TKI, karena setiap hari Minggu para TKI selalu berkumpul untuk mendengarkan siraman rohani sekaligus belajar kursus ketrampilan. “Setiap dua minggu sekali, para TKI kumpul disini, selain bias saling sapa, mereka juga kami ajarkan tentang keagamaan,” ujar Jainal (42) selaku coordinator perkumpulan An-Nisa’

Perkumpulan yang digagas pada tahun 2000 yang lalu itu, pertama kali hanya mempunyai anggota 23 orang. Namun menginjak usianya yang ke 11 pada bulan Januari 2011 nanti, sudah mempunyai 500 anggota yang berasal dari TKI semua. “Sekarang sudah banyak anggotanya, sarananya hanya dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh para TKI tersebut,” ujarnya.

Untuk biayanya dikatakan Jainal, para TKI yang hanya untuk belajar ngaji tidak fipungut biaya. Namun bagi yang ingin kursus ketrampilan, mereka dikenakan biaya 30 dolar Singapura untuk 6 bulan. “Untuk ngajinya kita free, tapi untuk kursusnya membayar setiap enam bulan sekali,” ujarnya.

Tidak jarang dari para TKI ini saat berkumpul salaing tukuar pikiran membicarakan majikan mereka, ada yang mempunyai majikan sabar, ada juga yang mempunyai majikan yang keras. “Ya disini tempatnya, jika mereka saling bertemu sudah pasti saling tukar pikiran,” jelasnya.

Dalam kegiatan perkumpulan An-Nisa tersebut, para TKI diberi pembelajaran membaca Iqra, Bahasa Inggris dan berbagai kerajinan tangan. Mulai menjahit, computer dan kerajinan yang lain.

Sementara itu, Mengenai perjalanan sejarahnya, dijelaskan Abdul Wahab Maftar yang merupakan anggota lembaga takbir Masjid Sultan. Masjid Sultan didirikan pada 1825 dengan sumbangan SGD 3000 dari East India Company. Seiring perkembangannya, pada awal 1900-an, Singapura menjadi pusat Islam, perdagangan budaya dan seni. Ini membuat Masjid Sultan menjadi terlalu kecil untuk komunitas yang sedang berkembang. “Nilai sejarahnya terutama peradaban Islam sangat tinggi, sebelum ada penjajahan Inggris masuk,” jelasnya.

Pada 1924, diceritakan Abdul Wahab tepat seratus tahun keberadaan masjid, para wali setuju untuk mendirikan sebuah masjid baru. Ini juga berdasarkan pertimbangan bahwa masjid yang lama saat itu sudah dalam keadaan rusak.

Arsitek Denis Santry dari Swan and Maclaren kemudian ditunjuk untuk memperbaiki masjid. Selama pengerjaannya, ia mengadopsi gaya saracenic yang menggabungkan menara dan langkan. Masjid kemudian selesai setelah empat tahun yaitu pada 1928.

Selama proses renovasi, Masjid Sultan tidak meninggalkan bentuk asalnya seperti saat pertama kali dibangun. Perbaikannya hanya dilakukan untuk ruang utama pada 1960 dan pemberian ruang tambahan pada 1993. Masjid ini juga ditetapkan sebagai monumen nasional pada 14 Maret 1975. “Salah satu yang tidak ditnggalkan adalah menara yang berbentuk botol kecap, konon para pendiri masjid bingung mencari menara, akhirnya ditemukan botol kecap yang dipasang di are aMasjid sebagai pertanda,” ungkapnya

Mengunjungi Masjid Sultan, tidak  dipungut biaya. Selain menikmati arsitekturnya, bagi muslim bisa sekaligus melaksanakan ibadah. Selain itu bisa melihat dengan teliti bagian leher kubah yang berkilauan, bila menyadari akan tahu jika sebenarnya itu tersusun dari ribuan botol kaca biasa.(arif)

Tuesday, July 27, 2010

Ritual Tahunan Manusuk Sima


KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dalam puncak hari jadinya yang ke 1131 ini kembali menggelar manasuk sima yang merupakan agenda tahunan setiap peringatan hari jadi. Prosesi manusuk sima tersebut dilakukan di Lapangan Tirtoyoso, dilaksanakan sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam posesi tersebut, pemimpin upacara melakukan penyembelihan ayam Cemani dan memecah telur.

“Ini contoh bagi masyarakat yang melanggar aturan, selain itu, ayam cemani melambangkan kejahatan atau kesengsaraan, dengan disembelih, maka kita warga kota kediri berharap keselamatan akan mengarungi kota kediri hingga satu tahun mendatang” ujar Subagyo selaku pemangku ritual Manusuk Sima.

Manusuk Sima sendiri dijelaskan Subagyo merupakan ritual untuk menghormati sebuah prasasti Kwak I yang ditemukan di Tirtoyoso, yang mempunyai makna Penetapan tanah empat tampah (4 hektar) pardikan yang bebas pajak untuk kepentingan ibadah yang suci. “Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sanksekerta,” jelasnya.

Selanjutnya, Wali Kota Samsul Ashar membacakan prasasti Kwak. Prasasti yang menggunakan bahasa Sanksekerta tersebut dibaca Samsul sekitar 1 menit. Selanjutnya, prasasti dimasukkan ke dalam peti.

Sementara itu, dalam arak-arakan prasasti dari Tirtoyoso menuju Balai Kota tersebut, diikuti ratusan orang dengan bermacam-macam dandanan. Ada yang menggunakan pakaian anoman, jaranan, barongsai, leang-leong dan drumband.

Sepanjang jalan PK Bangsa, Hayam Wuruk dan Basuki Rahmad, ratusan masyarakat berada di pinggir jalan menyaksikan aksi peserta arak-arakan. Sayangnya, tradisi tahunan kali ini tidak dimeriahkan penampilan Barongsai dan Leang-Leong seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu Wali Kota Samsul berharap, dalam usianya Kota Kediri yang ke 1131 ini berharap agar Kota Kediri tetap aman dan selalu kondusif. Selain itu, dia juga berharap agar indeks perekonomian Kota Kediri terus melangkah lebih maju. “Seperti halnya mewujudkan tribina Kota, salah satunya Kota Pendidikan, dengan itu, maka Kota Kediri akan terangkat dalam permasalahan perekonomian,” harapnya.

Saturday, July 10, 2010

Tumbuhkan Semangat PSSI Dengan Sepak Bola Api

RASA kekecewaan masyarakat Kediri umumnya dan Indonesia khsusunya dengan tidak bisa ikut dalam perhelatan Piala Dunia 2010, tampaknya bisa sedikit terobati dengan aksi yang dilakukan para santri Pondok Pesantren (Ponpes) lirboyo, Sabtu (10/7) mereka berusaha membangkitkan kembali para pemain sepak bola nasional dengan permainan sepak bola api.


Berbeda dengan pertandingan sepak bola yang ditetapkan FIFA, laga sepak bola santri ini menggunakan buah kelapa sebagai bola. Tak hanya berat dan keras, buah kelapa ini juga dikelilingi kobaran api yang sangat panas. Sebab sebelum diperebutkan di tengah lapangan, buah kelapa ini terlebih dulu direndam ke dalam minyak tanah selama beberapa jam untuk kemudian disulut menjadi bola api.

Dengan diawasi satu orang wasit, pertandingan itu dilakukan di halaman Aula Muktamar tepat pukul 20.00 – 21.30 WIB. Dengan penuh keberanian 12 pemain dibagi menjadi enam orang, layaknya tim nasional ini bermain tanpa lampu penerangan sama sekali, lapangan bola seluas arena futsal itu tampak sangat terang. Kobaran nyala api yang dipancarkan si kulit bundar mampu memecah kegelapan malam di arena pertandingan. Para pemain pun tak ragu menggiring dan menendang bola. Beberapa diantara mereka bahkan nekat menanduk batok kelapa yang keras dan panas dengan kepala.


Iring-iringan sholawat nabi terus dikumandangkan para supporter fanatik sepak bola yang mayoritas dari para santri Pospes Lirboyo. Aksi menggiring bola api layaknya Cristian Ronaldo mereka tunjukkan seolah-olah bola tersebut bukanlah api, melainkan bola bundar yang berwarna kemerahan.

Beberapa peluang untuk gol tercipta, namun kesigapan para penjaga gawang dapat menyelamatkan agar bola tidak masuk ke gawang. Para penjaga mistar gawang pun tak merasa takut untuk memegang maupun menangkap untuk menyelamatkan gawang agar tidak kebobolan.


Namun demikian, tim A berhasil memasukkan terlebih dahulu melalui tendangan keras yang tidak bisa ditangkap oleh penjaga gawang. Selebrasi layaknya tim sepak bola pun mereka tunjukkan. Babak pertama kurang 5 menit, tim B bisa menyamakan kedudukan. Akhirnya skor untuk babak pertama imbang dengan 1-1.

Saat turun minum, para pemain berkumpul untuk meminum air yang telah diberikan mantra, secara bergiliran air yang ditaruh di gayung diminum secara bergiliran. Salah satu panitia layaknya official juga memberikan arahan sebelum memulai pertandingan babak kedua. “Kamu nanti coba serang lawan melalui sayap,” kata salah seorang official dihadapan para pemain terdengar sayup-sayup.


Usai turun minum, peluit dari wasit dibunyikan, baik tim A maupun B secara bergiliran melakukan serangan, namun karena pertahanan dan juga penjaga gawang yang tangguh, hingga babak kedua usai kedudukan tetap 1-1. Akhirnya dilanjutkan dengan adu penalty.


Dalam adu penalty, tim B melakukan tendangan sebanyak 4 kali, namun tidak ada yang tercipta gol, sementara tim A juga melakukan tendangan sebanyak 4 kali, namun 1 diantaranya berbuah gol, hingga bolanya sempat membuat takut para penonton karena keluar lapangan.


Sementara itu, panitia peringatan satu abad Ponpes Lirboyo Nabil Harun menjelaskan untuk membuat bola api seperti ini sangat mudah. Para santri memilih buah kelapa yang sudah tua agar tidak terlalu berat dan kering. Selanjutnya tanpa mengupas sabut terlebih dulu, buah kelapa ini direndam ke dalam minyak tanah hingga meresap. Setelah dianggap cukup, buah kelapa ini siap disulut menjadi bola api. “Butuh lima buah kelapa dalam satu pertandingan,” kata Nabil yang tidak mengganti bola hingga hanya menyisakan tempurungnya saja atau pecah.


Alhasil pertandingan bola api ini menyedot perhatian masyarakat. Untuk menjaga bola agar tidak mengenai penonton, panitia pertandingan mengerahkan 10 pendekar silat dari Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (Gasmi) yang dipimpin ketuanya KH. Badrul Huda Zainal Abidin. Pendekar silat yang akrab disapa Gus Bidin ini pula yang mengobati para pemain jika mengalami kecelakaan. Sebab tak sedikit dari mereka yang mengalami luka bakar ataupun terkilir.


Menurut Gus Bidin, sepak bola Api ini merupakan olah raga tradisional dengan menunjukkan keberanian dan ketangkasan. “Sepak bola ini kami selenggarakan untuk mewarisi budaya turun menurun dari Ponpes Lirboyo dan bertepatan dengan menyemarkkan piala dunia,” ujarnya ditemui usai pertandingan.


Ali Salim (22) salah satu santri yang ikut sepak bola api menuturkan, jika untuk sepak bola api ini butuh konsentrasi penuh dan keberanian, karena yang dihadapi adalah api membara yang panas. “Sebelumnya juga terlintas rasa takut, tapi karena adanya doa-doa yang kami panjatkan, kami kembali tumbuh keberanian,” ungkapnya.


Dengan adanya sepak bola menggunakan bola api ini, dikatakan Ali sebagai wujud jika orang-orang Indonesia sangatlah penuh keberanian dan layak jika suatu saat nanti bisa ikut dalam turnamen piala dunia. “Ya kami berharaplah, timnas Indonesia suatu saat bisa main di piala dunia, kami aja menggunakan bola api berani, masak tidak bisa melawan tim-tim dunia lain,” celutuknya.




Sementara itu, Toyib (23) salah satu santri asal Cilacap Jawa Tengah ini mengaku jika sepak bola menggunakan bola api tetaplah panas. “Namanya bola api tetaplah panas kang, tapi dengan adanya keberanian, rasa panas itu bisa kami atasi,” ungkapnya.

Saturday, June 5, 2010

Keputusan Sistem PPDB Ditangan Wali Kota

Masih belum adanya keputusan tentang system penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dikarenakan ada dua draf peraturan wali kota (Perwali), semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada Wali Kota Kediri Samsul Ashar sebagai pengambil kebijakan.

Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Bambang Basuki Hanugerah, sarana pembuatan draf perwali sudah dilakukan,. “Berita acara tentang rapat bersama dinas pendidikan, dewan pendidikan dan juga kepala sekolah se-kota Kediri yang memunculkan saran system PPDB dengan menggunakan NUN (Online) sudah kita ajukan kepada bagian hukum,” ujarnya.

Namun demikian, apabila ternyata Dinas Pendidikan, Kamis (3/6) kembali menggelar pertemuan dengan pihak DPRD dan memunculkan saran-saran jika system PPDB menggunakan NUN dan juga tes, maka semua keputusan ada pada Wali Kota sebagai pengambil kebijakan. “Semua keputusan ada ditangan Pak Wali, akan memilih yang mana,” ungkapnya.

Bambang Basuki juga menegaskan, jika dalam rapat pertama, Plt Kadisdik Edy Purnomo beserta anggota rapat dari kepala sekolah se-Kota Kediri juga telah menandatangani berita acara, jika system PPDB menggunakan system Online tanpa tes, namun apabila nanti sistemnya menggunakan NUN dan tes, dia khawatir akan terjadi gejolak. “Berita acaranya sudah dipegang semua kepala sekolah,” ungkapnya.

Terpisah, Dewan Pendidikan Mustain Abbas tetap bersikukuh untuk menggelar PPDB tahun ajaran 2010/2011 menggunakan system Online, alasannnya jika menggunakan tes, maka rawan terjadi permainan. “Ujian sekelas CPNS, Unas saja bisa bocor, apalagi yang hanya ujian PPDB, kami tetap sepakat untuk menggelar system PPDB menggunakan system Online,” tegasnya.

Namun demikian jika dalam Perwali-nya nanti tetap menggunakan patokan NUN dan tes, Mustain meminta semua komponen dan pihak yang terlibat dalam kepanitiaan untuk bisa dipercaya. “Kalau perlu semua panitia yang terlibat harus disumpah,” pintanya.

Mustain juga mengaku tidak diundang dalam acara hearing Komisi C dan Pemerintah Kota pada Kamis (3/6). Tetapi pihaknya memaksakan diri datang sebagai warga, yang ingin memperjuangkan proses PPDB yang benar benar bersih dari kecurangan. “Sebenarnya saya tidak diundang, tapi karena mendengar ada pertemuan, maka saya nekat untuk hadir,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, dan sikap pemkot nantinya dalam pembuatan perwali, Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri Nur Muhyar belum bisa dimintai keterangan. “Kalau masalah itu nanti saja, karena pembahasanannya belum final,” ujarnya singkat.

Sekadar diketahui, dalam hearing yang diadakan Komisi C DPRD Kota Kediri dengan Dinas Pendidikan hanya dihadiri asisten III Sekda Kota Kediri Agus Wahyudi serta Kepala Sekolah SMPN 6.

Informasi yang berhasil dihimpun, sebelumnya Wali Kota Kediri Samsul Ashar pernah disodorkan 2 draf perwali tentang hal ini, karena masih ada 2 draf, Samsul Ashar tidak mau memilih, dan mengembalikan draf itu untuk kembali dikaji ulang.

Sunday, April 4, 2010

Anugrah Prapanca 2010


Surabaya, 25/3 (Antara/FINROLL News) - Wartawan portal beritajatim.com, Oryza Ardyansyah, berhasil meraih Piala Prapanca 2010 setelah menyisihkan belasan jurnalis lainnya.

Piala Prapanca untuk kategori tulisan terbaik itu diserahkan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dalam resepsi peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Ulang Tahun ke-64 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surabaya, Kamis malam.

Tulisan Oryza berjudul "Hikayat Bank Jatim" itu menyisihkan sejumlah tulisan lainnya. Selain itu, panitia juga memberikan penghargaan kepada lima wartawan lainnya karena berhasil menjadi nominator di ajang itu.

Kelima wartawan tersebut adalah M. Irfan Ilmie dari LKBN ANTARA dengan judul tulisan "Aksi Maut Pemburu Teripang", Arif Kurniawan (Surabaya Post/"Sebuah Semangka Berdaun Penjara"), Edy M. Yakub (LKBN ANTARA/"Lulut Sri Yuliani Mengabdi pada Batik Mangrove"), Achmad Supardi (Surabaya Post/"Melongok Etnis Madura Hindu"), dan Dzurriah Nisa (kabarbisnis.com/"Nasib Peternak Sapi Perah Tak Selezat Susu").

Untuk kategori karya foto jurnalistik, Piala Prapanca diraih fotografer Surabaya Post, Suswantoro, dengan judul "Nasib Pengadil yang Tidak Adil".

Sedangkan lima pewarta foto lainnya mendapatkan penghargaan sebagai nominator, yakni Erik Ireng dari LKBN ANTARA dengan foto berjudul "Cepat Sembuh, Nak", Trisnadi (Duta Masyarakat/"Selamat Jalan, Gus" dan "Keluar Arena"), Beki Subeki (Jawa Pos/"Aksi ala Nasabah Century"), dan Dite Surendra (Jawa Pos/"Sama-sama Dagang").

Dalam acara itu, PWI Jatim juga memberikan penghargaan di bidang ekonomi kepada Dirut Semen Gresik Dwi Soetjipto, Dirut PT Petrokimia Gresik Arifin Tasrif, dan Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Machmud Mattalitti.

Penghargaan juga diberikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma`arif (bidang sosial), Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (bidang pariwisata), dan Wakil Direktur Jawa Pos Azrul Ananda (bidang kreatif).

Panitia HPN Jatim, Rusdi Amral, juga memberikan penghargaan kepada para anumerta jurnalistik, yakni Peck Diyono (tokoh pers), Yunani Prawira Negara (mantan Pemred Surabaya Post), Agil H. Ali (mantan Pemred Memorandum), dan Trimarjono (mantan Wakil Gubernur Jatim sekaligus pendiri Harian Karya Dharma).

Penghargaan itu diberikan Ketua Panitia HPN Jatim, Rusdi Amral yang juga Pemred Harian Surya kepada istri dan keluarga para anumerta pers tersebut.

Acara resepsi HPN juga diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada atlet dan pelatih terbaik hasil survei PWI Jatim, yakni Popo Aryo (balap sepeda), Novia Nuraini (panahan), Gunawan (wushu), dan Denny Tristiyanto (pelatih renang), serta tim bola voli indoor putra Jatim.

Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Jatim juga memberikan penghargaan kepada Soekarno Marsaid (Ketua Harian KONI Jatim), Peni Suparto (Ketua Umum Persema Malang), Bambang Dwi Hartono (Wali Kota Surabaya), Saleh Ismail Mukadar (Ketua Umum Persebaya), Ketut Jaya (tokoh golf), Pengcab PSSI Bangkalan, KONI Kota Surabaya, PT Pertamina, PT Petrokimia Gresik, dan PT Semen Gresik.

Penghargaan atas dedikasinya terhadap olahraga sepanjang massa juga diberikan Siwo PWI Jatim kepada pendiri Arema Malang, Lucky Acub Zainal.

Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Soekarwo menyampaikan terima kasih kepada insan pers di Jatim yang telah menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sehingga situasi dan kondisi di daerah itu sangat kondusif.

"Terima kasih wartawan, terima kasih PWI Jatim, dan terima kasih atas kedewasaan berpikir sehingga membuat situasi di Jatim sangat kondusif," katanya.

Saturday, March 27, 2010

Sebuah Semangka Berdaun Penjara


SURABAYA POST -- Basar Suyanto (36) dan Kholil (51) tak menyangka, sebuah semangka yang diambilnya di kebun tetangga untuk menghilangkan haus ternyata mengantarkannya ke penjara.

Basar dan Kholil kini merenungi nasib di tahanan. Buruh tani dari Dusun Wonosari, Kelurahan Bujel, Kec. Mojoroto, Kota Kediri itu sudah dua setengah bulan ini hidupnya berpindah-pindah sel bui.

Pertama kali mereka ditahan di penjara Polsek Mojoroto selama tiga hari. Kemudian meringkuk di sel Mapolresta Kediri selama sebulan, terus dipindah menjadi tahanan jaksa di LP Kediri hingga kini.
Gara-garanya sepele, mereka mengambil sebuah semangka di ladang Darwati di Desa Ngampel karena kehausan setelah bersepeda keliling desa untuk silaturahim Lebaran.

Keduanya berharap sidang kedua yang digelar Selasa (1/12) ini bisa mengabulkan permintaan penangguhan tahanan dan sidang cepat selesai sehingga masalah sepele ini tidak membelit hidupnya dan keluarganya.

Ditemui di LP Kediri kemarin sore, Basar dan Kholil sangat gembira ada yang membezuknya. Saat bercerita kasusnya ini, keduanya masih bisa membayangkan peristiwa yang menyeretnya ke persidangan.

Basar bercerita, kejadian itu pas Hari Raya Idul Fitri, September lalu. Dia bersama Kholil, tetangganya, pergi ke rumah sanak saudaranya di desa tetangga naik sepeda. Dalam perjalanan pulang, udara panas membuat mereka berteduh istirahat sebentar di makam Kelurahan Bujel.

Di depan makam, terhampar ladang semangka yang buahnya bertebaran merona. Ladang itu milik Darwati, juragan semangka dimana dia pernah bekerja menjadi buruh tani di situ. Semangka yang terasa segar di tengah panas terik matahari itu menodorngnya memetik sebuah untuk menghilangkan haus usai bersepeda jauh.

”Demi Allah saya tidak ada niatan mencuri, karena kami haus, terus mengambil semangka itu,” kata Basar mengingat-ingat peristiwa memalukan itu.

Dalam pikiran Basar yang pernah bekerja menjaga ladang semangka itu, biasanya mengambil satu semangka pasti dibolehkan, asal dimakan di situ. ”Saya dulu kan juga pernah kerja di situ, tiap ada orang yang ingin mencicipi, pasti direlakan sama pemiliknya, sudah bertahun-tahun lahan itu selalu ditanami semangka,” paparnya.

Setelah mengambil sebuah semangka, kemudian dibawa ke makam tempatnya berteduh. Namun belum sempat menikmati segarnya buah semangka itu, ada seseorang dari makam menegurnya dan langsung memukuli wajah mereka.

”Semangkanya baru saja mau saya pecah dengan membantingnya ke batu, ternyata ada yang memergoki. Gak jadi makan malah dihajar,” ujar Basar sambil menelan ludah mengingat rasa semangka yang batal dilahap itu.

Ternyata yang memergoki mereka adalah Marwanto, adik Darwati, pemilik kebun semangka yang saat itu sedang nyekar. Basar dan Kholil oleh Marwanto yang polisi Polda Jatim itu disuruh melepas baju, berjongkok dan sempat dipukul masing-masing tiga kali di kepala. ”Saya dipukul kepala belakang dua kali, dan mulut satu kali,” kata Basar sambil menunjukkan kepala bagian belakangnya.

Kholil yang bapak dua anak ini membenarkan terjadinya pemukulan itu. Dia mengaku dipukul pada kepala bagian belakang dan pada wajah bagian depan. ”Bukan hanya pukulan, Pak Marwan juga mengacungkan pistol di wajah,” imbuhnya.

Setelah itu Marwanto menghubungi Polsek Mojoroto. Tak lama Basar dan Kholil dimasukkan ke dalam mobil patroli Polsek, diperiksa dan ditahan. ”Saya sudah meminta maaf, dengan menyembah dia, tapi maaf kami tidak diterima, keluarga kami juga telah meminta maaf kepada keluarga Bu Darwati, tetapi itu sia-sia,” cerita dengan nelangsa.

Sekarang di LP Kediri, Basar maupun Kholil sangat rajin salat untuk menentramkan hati dan pikiran. Bukan saja salat lima waktu, salat sunat di antaranya salat hajat selalu dijalankan. ”Tiap malam saya selalu salat hajat, berharap biar bisa cepat-cepat keluar,” katanya.

Basar maupun Kholil mengakui, mengambil semangka tanpa izin itu tetap pencurian meskipun nilainya sangat kecil. ”Saya mengaku bersalah, tapi saya benar-benar khilaf dan tidak akan mengulangi lagi, meskipun yang saya curi hanyalah seharga Rp 5 ribu,” ungkapnya.

Sambil matanya berkaca-kaca, Basar terbayang kehidupan kedua anak dan istrinya di rumah. Dia tidak tahu bagaimana istrinya mencari uang untuk hidup sebab selama ini hanya dia yang bekerja. ”Saya sudah capek mikir, saya bingung, gimana anak-anak dan istri saya bisa makan setiap hari,” ujarnya.

Sekarang istri dan anaknya menjadi makin miskin karena tidak ada yang bekerja. Padahal anak-anaknya masih berumur 15 dan 13 tahun. ”Anak saya masih kecil, masih sekolah semua, gimana dengan makan mereka, uang sekolahnya,” kata Basar sesenggukan.

Di tempat terpisah, Darwati, pemilik kebun semangka, mengatakan, dia kasihan dengan dua orang itu. Menurut dia, sebenarnya dia sudah maafkan dan berniat mencabut laporan. ”Semua yang ngurusi masalah ini kan adik saya yang jadi polisi itu, jadi sebenarnya saya tidak tahu apa-apa,” akunya polos.

Ketika dia mencoba mencabut laporan itu dari kepolisian, petugas Polsek menjawab tidak bisa dicabut karena proses perkaranya sudah berjalan. ”Proses hukumnya sudah telanjur berjalan, jadi tidak bisa dilanjut,” katanya menirukan ucapan petugas Polsek.

Dia menceritakan asal muasal kasus itu bisa menjadi begini karena beberapa hari sebelum ditangkapnya Basar dan Kholil, kebun semangkanya dirusak oleh orang. Maka dia meminta bantuan adiknya yang polisi untuk ikut menjaga. Tak disangka dipergoki Basar dan Kholil sedang mengambil semangka. ”Kami juga kasihan pada mereka, tapi gimana lagi, laporannya saja saya cabut tidak bisa,” tuturnya.

Kapolsekta Mojoroto, Iptu Budi Naryanto, mengaku tidak ada satu pun orang yang mengajukan penangguhan penahanan maupun mencabut laporan kasus ini. ”Tidak ada yang mencabut laporan dalam masalah Basar dan Kholil, semua tetap berjalan sesuai prosedur hukum,” ujarnya singkat.

Kini Basar dan Kholil menerima nasib. Tapi dia berharap ada keadilan. Dua setengah bulan menjadi tahanan, menurutnya tidak setimpal dengan harga sebuah semangka.

Laporan: Arif Kurniawan

Sunday, February 28, 2010

Susu Unta Lebih Bergizi Dibandingkan Susu Sapi


Susu unta lebih bergizi dibandingkan dengan susu sapi karena susu itu lebih rendah lemak dan kolesterol, namun lebih kaya potassium, zat besi dan mineral seperti sodium dan magnesium.

Kesimpulan adalah isi dokumen Konferensi Kelima Keselamatan Makanan Internasional di Dubai, yang diselenggarakan 22-25 Februari di Dubai International Convention and Exhibition Center.

Dokumen itu menyebutkan, "Unta adalah bagian penting dalam tradisi dan kebudayaan Arab dan susunya adalah komponen makanan penting di Emirat dan negara lain Arab."

Dokumen berjudul "Standrds for Camel Milk" ini diajukan oleh Fatima AbdulRahman, pemimpin Ahli Mikrobiologi Makanan di Laboratorium Pusat Dubai di Kotapraja Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

"Sekarang, susu unta sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di banyak negara lain," kata Fatima dalam dokumen itu.

"Terdapat 18 juta unta di dunia yang mendukung kelangsungan hidup manusia di daerah setengah tandus," demikian antara lain isi dokumen itu sebagaimana dikutip Kantor Berita Uni Emirat Arab, WAM.

Fatima mengatakan rasa susu unta biasanya manis dan tajam, tapi kadangkala terasa asin dan pada saat lain terasa berair.

"Kualitas susu dipengaruhi oleh jumlah anak unta, usia hewan tersebut, kadar hewan itu menyusui anak, kualitas dan jumlah makanan, serta jumlah air yang tersedia," kata Fatima.

Ketika berbicara mengenai manfaat susu unta, Fatima mengatakan susu unta adalah sumber protein yang berlimpah dengan kegiatan perlindungan dan potensi antimikroba.

"Sebagian protein itu tak ditemukan pada susu sapi, kalaupun ditemukan hanya sedikit. Susu unta tak perlu dimasak sampai mendidih seperti susu sapi atau kambing. Susu unta, yang kaya akan rasa, harus diminum secara perlahan untuk memungkinkan perut mencernanya," kata Fatima.

Ia mengatakan beberapa studi telah dilakukan sehubungan dengan komposisi susu unta.

"Semua studi tersebut menunjukkan bahwa kandungan lemak per unit susu unta adalah 1,8 persen-3,8 persen. Vitamin C dan Niacin jauh lebih tinggi pada susu unta. Kandungan vitamin dan protein berbeda pada susu unta. Namun jumlah laktosa pada susu unta sama dengan laktosa pada susu sapi," papar Fatima.

Dia melanjutkan, "Susu unta berisi lebih sedikit vitamin A, B2, folic acid dan panthonthenic acid dibandingkan dengan pada susu sapi, yang dapat dipandang tak menguntungkan pada susunan susu unta."

Mengenai meminum susu unta mentah-mentah, ia mengatakan susu unta yang tak dimasak dapat menciptakan "brucellosis".

"Bakteri `brucellosis` menular ke manusia melalui produk susu yang tak diolah. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi dan pencemaran lingkungan melalui darah hewan itu dan jaringan yang terinfeksi juga dapat mengakibatkan `brucellosis`," katanya.

Susu unta juga memiliki berumur lebih lama dibandingkan jenis susu lain karena adanya beberapa susunan khusus dan kuat.

"Temuan ini memiliki kepentingan besar bagi manusia yang hidup di daerah gurun, tempat instlasi pendingin tak tersedia. Nilai Lactoferrin dan immunoglobulin diperkirakan agak lebih tinggi pada susu unta dibandingkan dengan yang dilaporkan pada susu sapi," kata Fatima.

Spesifikasi bagi susu unta itu disiapkan oleh Kotapraja Dubai setelah bekerjasama dengan Emirates Standards and Metrological Authority (ESMA), Emirates Industry for Camel Milk & Products dan Central Veterinary Research Laboratory di Dubai.

"Pentingnya spesifikasi ini menjadi pengejawantahan dari perawatan yang diberikan oleh negara dan disajikan oleh para tetuanya, bagi unta yang menjadi warisan kebudayaan negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)," kata Fatima.

Dia mengatakan, produk susu unta berbeda dari yang lain karena banyak ciri khas luar biasa yang menjadikannya produk yang kaya dan kemudian dikembangkan melalui penelitian ilmiah secara luas.

"Spesifikasi ini dipandang unik oleh negara ini (UEA) sehingga perlu dilindung melalui jejak kebudayaan. Negara ini memiliki instalasi pengolahan susu unta di Dubai dan al Ain," kata Fatima.

UAE telah melaksanakan tugas mempersiapkan spesifikasi bagi susu unta melalui ESMA dan badan lain yang mengkhususkan diri dalam menyetujui spesifikasi internasional.

"Pertemuan regional Codex Middle East memberi persetujuan mengenai spesifikasi susu unta ini," demikian Fatiman. (antara)

Saturday, February 13, 2010

Wartawan Kediri Peduli Sesama


Berbagai kegiatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari lalu. Menariknya, kegiatan ini bukan saja ditujukan untuk insan pers tetapi untuk masyarakat namun juga menggelar bhakti sosial (baksos) sebagai wujud peduli sesama.

Dalam upaya preventif dan pengendalian dampak sosial yang dilakukan sejumlah masyarakat berupa pendirian panti asuhan di Kota dan Kabupaten Kediri hingga kini sudah cukup banyak. Para pengelola panti yang rata-rata mendapat sumbangan dari donatur tetap dan ada juga yang biaya sendiri untuk mencuki biaya operasional sehari-hari. Namun hingga kini masih ada sejumlah panti asuhan yang masih kesulitan untuk mencukupi kebutuhan operasional anak asuhnya. “Untuk operasional kami dalam sebulan mencapai Rp 5 juta,” kata pengasuh Panti asuhan Ar-Risalah Kota Kediri, Hairudin ketika ditemui dikediamannya, Sabtu (13/2).

Seperti halnya Satu panti asuhan dengan asumsi jumlah anak asuh 25 orang membutuhkan biaya operasional hingga 5 juta rupiah per bulannya tersebut membuat PWI Kediri memberikan kontribusi sosial berupa sumbangan beras sebanyak 3 setengah kwintal kepada para pengelola dan anak yatim di panti asuhan Kota dan Kabupaten Kediri. “Ini merupakan wujud kepedulian kita kepada sesama, agar mereka juga bisa meresakan kebahagiaan, dan juga mempererat tali persaudaraan,” kata sekretaris panitia HPN Faiq Nur Aini.

Menurut Faiq, beras menjadi permasalahan pelik dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari di panti asuhan. Mereka terkadang harus meminta sumbangan ke semua kalangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka PWI Kediri berupaya membantu sekitar 10 Panti asuhan dengan memberikan bantuan beras. “Mudah-mudahan beras yang kami berikan inimemberi manfaat bagi mereka semua,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Panitia HPN 2010 PWI Kediri Yoga Pamungkas mengatakan, peringatan HPN ke-64 ini, ada 4 kegiatan yang akan dilaksanakan. Seperti Donor darah yang telah dilaksanakan pada Jumat (12/2), pembagian sembako kepada panti asuhan, Sabtu (13/2) pertandingan turnamen Futsal yang rencananya pada Jumat (19/2) nanti, ngobrol santai (ngobras) bersama kandidat Bupati Kediri dan puncak acaranya akan idadakan sarasehan dengan tema Pers dan tanggung jawab publik. “Untuk ngobras para kandidat Bupati akan dilaksanakan pada 20 februari 2010 mendatang,“ kata Yoga.

Untuk kegiatan pertandingan Futsal nanti juga akan menghadirkan tim-tim hebat dari kalangan pejabat pemkot maupun pemkab, TNI, Polri, GG, dan juga tim-tim lain. “Undangannya sudah kami serahkan, tinggal pelaksanaannya, mudah-mudahan tidak ada kendala dan bisa berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

Monday, February 8, 2010

Demam Berdarah Membludak


Pasien demam berdarah (DB) setelah beberapa hari yang lalu sempat dirawat hingga menempati lorong-lorong, Senin (8/2) penyakit yang diakibatkan dari nyamuk aides aigepty in kembali mengalami peningkatan khusunya yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, hingga pihak RSUD mengalami kewalahan dalam menanganinya. Akibatnya sebagian dari mereka ditempatkan di salah satu ruang kantor RSUD Gambiran.

Hal tersebut diketahui saat Wali Kota Kediri Samsul Ashar melakukan inspeksi mendadak (sidak) k eRSUD Gambiran, setelah melihat ruang anak yang sudah penuh sesak, hingga 3 pasiennya terpaksa dirawat di luar, Samsul Ashar juga melihat lokasi kantor yang digunakan untuk merawat pasien DB.

Didalam ruang kantor yang sudah terlihat penuh tersebut, didalamnya terdapat pasien tidak hanya anak-anak, melainkan juga ibu-ibu yang terkena demam berdarah. “Lihat saja kan, demam berdarah itu tidak hanya mengenai anak-anak, tapi juga orang-orang dewasa,” kata Samsul ditemui saat sidak di RSUD Gambiran Kota Kediri, Senin (8/2).

Untuk itu wali kota yang juga dokter ini tidak henti-hentinya berpesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. “Kalau digigit nyamuk, segera dicablek (dipukul red.) biar nyamuknya mati tidak menyebar kemana-mana,” ujarnya.

Sementara itu data yang berhasil dihimpun dari dinas kesehatan Kota Kediri, Januari 2010 ini mengalami tren peningkatan jumlah penderita DB jika dibandingkan pada Januari 2009 yang lalu. Jika Bulan Januari 2009 yang lalu hanya 41 penderita, namun pada Januari 2010 ini sudah ditemukan 53 penderita. Atau setidaknya 12 penderita lebih baanyak jika dibandingkan Januari 2009.

Menanggapi temuan tersebut, Samsul Ashar mengaku, jika penyakit DB merupakan penyakit siklus tahunan, jadi terkadang tahun ini menurun, bisa juga naik. “Biasanya siklus 3 tahunan,dan tahun ini atau bulan ini merupakan puncak-puncaknya penyakit ini,” ungkapnya.

Saat disinggung pemindahan pasien DB ini ke Paviliun Wijaya Kusuma, Samsul mengaku jika Paviliun tersebut masih terkendala belum ada sarana dan prasarana. “Airnya belum ada ditempat itu, baru Jumat nanti akan kita launching,” ujarnya.

Hingga saat ini jumlah penderita DB yang dirawat di RSUD Gambiran terus bertambah, khusunya tiga bulan terakhir ini. Pada bulan Desember 2009 terdapat 20 pasien, Januari 2010 terdapat 30 pasien, dan hingga bulan Februari tanggal 8 ini sudah terdapat 18 pasien. “Kami terpaksa menggunakan kantor ini, karena memang sudah tidak ada tempat lagi,” kata Direktur RSUD Gambiran Sentot Imam Suprapto.

Namun demikian saat ini ruang yang mempunyai kapasitas 18 orang ini sudah penuh sesak, untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Rumah Sakit swasta untuk menampung pasien ini jika nantinya masih akan bertambah. “Sebenarnya kami tidak bisa menolak, tapi gimana lagi tempatnya sudah tidak ada,” kata Sentot.

Sementara itu, Sri Suciani (45) warga Mojoroto ini mengaku positif penderita DB dan langsung menjalani perawatan ditempatkan di ruang kantor bersama 17 pasien lainnya sejak Minggu (7/2) sore. “Saya masuk kemarin sore, dan langsung ditempattkan disini,” katanya singkat.

SMP/MTs Ikut Jeblok

Hasil mengecewakan try out ujian nasional (unas) SMA/MA di Kota Kediri 'menular' ke tingkat SMP/MTs. Ribuan siswa tak bisa memenuhi standar kelulusan 5,5. Dari 5.478 peserta, hanya 2.653 yang lulus. Sedangkan 2.825 atau 51,6 persen di antaranya tidak.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri Edy Purnomo melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Umi Laila, mereka tersebar merata di 39 SMP/MTs. Baik negeri maupun swasta. "Tidak ada satu sekolahan pun yang mampu meluluskan 100 persen siswanya," ujarnya.

Sebaliknya, lanjut Umi, ada sembilan sekolah swasta yang 100 persen siswanya tidak lulus. Yaitu SMP YBPK, SMP YBWPI, SMP PGRI IV, SMP Joyoboyo, SMP Mrican, SMP Airlangga, SMP Hasanuddin, serta SMP Terbuka I dan II.

Untuk diketahui, try out unas SMP/MTs digelar 1-4 Februari lalu. Mata ujiannya meliputi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Di antara mata pelajaran tersebut, kata Umi, matematika tetap menjadi 'momok'. Mayoritas siswa gagal di sana. Rata-rata nilai try out unas matematika hanya 4,62. Di bawah standar nilai minimal. "Saya tidak tahu mengapa matematika selalu menjadi momok bagi anak-anak," katanya.

Selain gagal pada matematika, Umi menduga, jebloknya hasil try out unas pertama itu karena siswa kurang siap. Sebab, hingga bulan ini, materi pelajaran belum terserap 100 persen. Sementara, bobot soal try out sudah dibuat sesuai standar unas sehingga mereka kesulitan. Faktor lain, siswa belum terbiasa mengerjakan soal unas. Maklum, uji coba ini baru pertama kali digelar.

Meski demikian, sambung Umi, hasil try out itu masih lebih bagus dibandingkan try out SMA/MA. Pada SMA, angka ketidaklulusannya mencapai 3.109 siswa atau 74,8 persen dari 4.155 peserta. "Masih lumayan lah," sambungnya.

Namun, dia tetap meminta semua pihak, mulai siswa, guru, hingga orang tua, untuk sama-sama memperbaiki. Sehingga hasil jeblok try out unas pertama tidak terulang dalam try out kedua. Harapannya, dalam unas sesungguhnya 29 Maret-1 April nanti, mereka benar-benar siap dan memperoleh hasil menggembirakan. "Siswa harus menyiapkan diri dengan baik jika tidak mau gagal pada unas yang sesungguhnya," katanya mengingatkan.

Secara terpisah, Kepala SMPN 1 Noto mengakui, dalam try out pekan lalu, siswanya belum bisa lulus 100 persen. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Di antaranya adalah bobot soal yang lebih berat dibanding unas. Selain itu, siswa belum siap untuk menghadapi. Maklum, baru uji coba yang pertama. "Biasa, kalau pertama ya seperti ini," akunya.

Diungkapkan Noto, dalam try out pekan lalu, ada enam dari 313 siswanya yang belum lulus. Jika dipersentase, angkanya hanya 1,9 persen. Itu pun, tiga di antaranya karena sakit sehingga tidak bisa mengikuti try out. "Sekali absen saja sudah tidak lulus," ungkapnya.

Meski demikian, Noto tetap akan memperbaiki semua kelemahan yang ada dalam try out pertama itu. Dia menargetkan, dalam try out kedua 15-18 Februari, siswanya bisa lulus seratus persen. Demikian pula dalam unas yang sesungguhnya nanti.

Friday, February 5, 2010

Banyak Membaca Membuat Pintar


Banyak membaca membuat orang pintar, namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak gemar membaca, untuk itulah perpustakaan Kota Kediri untuk bergerak lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dengan menyediakan layanan khusus berupa mobil perpustakaan yang menyediakan ribuan buku yang bisa dibaca tidak harus datang ke kantor perpustakaan.

Pagi-pagi mobil dengan kombinasi warna putih dan biru parkir dihalaman Pasar Pahing Kota Kediri, tidak banyak pengunjung yang berbelanja bertanya-tanya, mobil ini menyediakan buku dijual atau hanya sekadar dipinjam dan dibaca. Pengeras suara yang dibunyikan salah satu petugas tidak membuat mereka paham.

“Kalau ada tulisannya 400 berarti berapa harganya?,” tanya salah satu pengunjung sambil menunjukkan tulisan kode dirak dalam mobil yang menyebutkan angka 400.

Mendapat pertanyaan itu, salah satu petugas dari kantor arsip dan perpustakaan Kota Kediri dengan ramah menjelaskan, jika buku ini tidak dijual, tetapi untuk dibaca dan dipinjam secara cuma-Cuma. “Buku ini tidak dijual ibu, tapi untuk dibaca disini atau dipinjam,” kata petugas menjelaskan.

Baru diparkir beberapa menit, mobil tersebut sudah didatangi satu per satu pengunjung pasar yang lewat, banyak diantara mereka yang melihat-lihat koleksi buku, mengambil, membaca dan ada juga yang menanyakan persyaratan untuk meminjam buku. “Kebetulan kalau begitu, anak saya kan gemar membaca, biar nanti kesini, sekalian mengurus kartu biar bisa untuk meminjam,” kata Lindawati (39) warga Kelurahan Jamsaren Kota Kediri.

Masih kata ibu yang gemar membaca novel ini, dia berharap pihak perpustakaan keliling ini untuk menyediakan kursi lipat yang bisa dimanfaatkan jika ada masyarakat yang ingin membaca. “Kalau tidak ada kursi, masak membaca sambil berdiri, capek juga kan nantinya,” harapnya.

Mobil perpustakaan keliling yang merupakan bantuan hibah dari pemerintah pusat tersebut berisi 1.632 buku dengan kategori umum. “Mulai dari bacaan anak-anak, remaja maupun untuk mahasiswa dan juga ibu rumah tangga ada semua di dalam mobil ini,” kata Kepala Kantor Arsip dan perpustakaan Kota Kediri Yetty Sisworini ditemui di Pasar Pahing Kota Kediri, Sabtu (6/2).

Saat disinggung terkait permintaan salah satu pengunjung, tentang penyediaan kursi, Yetty dengan senang hati menerima masukan itu. “Namanya juga baru, jadi masih belum kami siapkan fasilitasnya, untuk masalah kursi pasti akan kami usahakan dalam waktu dekat ini, yang penting masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas mobil perpustakaan ini,” ujarnya.

Untuk sasarannya, mobil perpustakaan keliling ini, nantinya akan standby ditempat-tempat strategis, seperti tempat pendidikan, seperti kampus-kampus, tempat wisata maupun tempat keramaian. “Nanti mobil ini akan keliling ke sekolahan-sekolaha, dan kami juga ingin mengunjungi LP (Lembaga pemasyarakatan),” ungkapnya.

Lebih lanjut Yetty juga menjelaskan, jika disamping buku-buku ini untuk dibaca, tapi juga boleh dipinjam, dengan syarat mempunyai kartu tanda anggota (KTA). “Kami juga menyiapkan, jika ada masyarakat yang berminat meminjam, persyaratannya membuat KTA, yakni foto 3x4 dan KTP, dan tidak dipungut biaya,” ungkapnya.

Namun demikian, Yetty juga mengeluhkan tidak ada jaminan dalam persyaratan dalam mengurus KTA, membuatnya banyak kehilangan buku yang dipinjam tapi tidak dikembalikan. Setidaknya dalam setiap tahunnya ada sekitar 100 buku yang hilang. Untuk itu dia berharap ada payung hukumnya, jika persyaratan membuat KTA harus ada jaminan uang. “Minimal ada jaminan uang Rp 100 ribu, jika buku tidak kembali, uang tersebut bisa digunakan untuk membeli buku lagi,” ujarnya.

Meski saat ini sudah ada 1 unit mobil yang pada hari Jumat (5/2) secara simbolis diresmikan Wali Kota Kediri Samsul Ashar, Yetty berharap akan ada tambahan lagi minimal 2 unit mobil. “Kalau nanti ada 3 mobil, bisa setiap kecamatan ada 1 mobil perpustakaan keliling,” harapnya.

Saturday, January 30, 2010

Goa Selomangleng Punya Daya Tarik Bagi Pasangan


Bagi pasangan muda-mudi yang saat ini masih ragu dengan kesetiaan pasangannya, mungkin layak mendatangi Goa Selomangleng, di lereng Gunung Klotok, di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Lokasi tersebut oleh sebagian orang, dipercaya sebagai penguji kelanggengan hubungan asmara . “Saya dulu sudah pernah membuktikan, dan ternyata benar. 2 kali saya pacaran dan semuanya saya ajak kesana, kedua-duanya juga harus berakhir dengan kata putus,” kata salah satu warga Kota Kediri, Agung Wicaksono (27) disela-sela liburannya di lokasi Goa Selomanleng.

Agung yang saat ini telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra mengaku, untuk kekasih terakhir yang saat ini menjadi istrinya, tak sekalipun diajaknya ke Goa Selomanleng.

Hal senada juga dikatakan oleh Lasimin (56), warga yang tinggal di sekitar Goa Selomangleng. Lelaki tua yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku, tidak ada yang tahu asal-usul, bagaimana Goa Selomanleng dipercaya sebagai lokasi penguji kelanggengan hubungan asmara . “Inggih mboten ngertos pripun awale rumiyen. Tapi meniko sampun dados kepercayaan warga mriki, menawi tasek pacaran mendingan mboten usah dijak dolan dateng guo. (Ya tidak tahu bagaimana awalnya. Tapi ini sudah menjadi kepercayaan warga, kalau masih pacaran jangan diajak bermain ke gua, Red.),” ujar Lasimin.

Lasimin juga menuturkan, jauh sejak sebelum direnovasi pada tahun 1991, Goa Selomanleng memang dikenal sedikit angker. Lokasinya di lereng gunung, serta bentuknya yang unik dengan tampilan sejumlah relief halus di dalamnya, menjadikan Goa Selomanleng memang mengerikan.

Informasi yang berhasil digali dari keterangan sejumlah warga menyebutkan, salah satu relief yang paling menonjol di dalam goa adalah penampakan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri, Djojoamiluhur.

Putri raja yang dalam sejarah dikenal memiliki wajah sangat cantik tersebut, memutuskan bertapa di dalam Goa Selomangleng hingga akhir hayatnya, sebagai upaya menyelamatkan warga Kediri, dari amukan Djotosuro, seorang pangeran buruk rupa dari Banyuwangi, yang murka karena gagal mempersuntingnya. “Menawi nggih goro-goro lampahan topo meniko ingkang dadosaken guo meniko dados angker, khsusipun tiyang ingkang pacaran. (Kira-kira karena aksi bertapa ini yang menjadikan gua ini jadi angker, khsusunya bagi orang yang masih pacaran, Red.),” ujar Lasimin

Monday, January 25, 2010

FILSUF MUSLIM DAN PEMIKIRANYA

Tokoh muslim pertama yang dikenal di bidang pemikiran filsafat adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak al-Sabah al-Kindi (796- 873 M). Selain filsuf, lelaki berdarah Arab ini dikenal juga sebagai seorang tabib dan astronom terkemuka. Orang tuanya pernah menjabat sebagai gubernur Kufah pada masa pemerintahan Abbasiyah. Al-Kindi tumbuh dalam situasa zaman yang penuh dengan pertentangan agama dan mazhab. Ia merupakan salah satu tokoh pelopor dalam penerjemahan kitab-kitab filsafat Yunani maupun India kedalam bahasa Arab. Dari berbagai tulisan tampak bahwa corak pemikirannya bersifat eklektik, yakni memadukan berbagai aliran pemikiran yang beragam. Sumbangan terbesar al-Kindi dalam bidang filsafat dan teologi ini sebenarnya adalah keberaniannya untuk mengasimilasi berbagai konsep-konsep dan metode-metode pengetahuan yang selama ini dianggap asing dan enggan dikaji oleh tokoh agama pada masanya kedalam bangun pengetahuan Islam. Jadi, pada tingkatan tertentu ia telah mengawali suatu usaha mempertemukan antara filsafat dan agama. Baginya, “Filsuf adalah orang yang berupaya memperoleh kebenaran dan hidup mengamalkan kebenaran yang diperolehnya, yaitu orang yang hidup menjunjung tinggi nilai keadilan atau hidup adil.” Jadi, filsafat baginya mencakup teori sekaligus praktek.
Di bidang metafisika atau filsafat-pertama, al-Kindi mengembangkan pemikiran tentang Kebenaran Pertama (First Verum atau al-Haq al-Awwal), yaitu Tuhan Pencipta alam semesta yang dibuktikannya melalui penalaran filosofis menjadi Sebab Pertama (first causa) bagi tiap-tiap kebenaran yang ada. Hakikat ilahiah Allah memustahilkan manusia untuk memahami-Nya sepenuhnya. Teknik metodologis yang dipakai untuk mengulas hal ini sering memakai pelukisan mirip via negativa-nya Philo. Tuhan dijelaskannya sebagai keesaan mutlak yang bersifat azali dalam dzat dan sifatnya, tidak berjisim, tidak bergerak tapi menggerakkan (Immovable Mover, Ex Machina), bukan benda, bukan bentuk (form), bukan pula kejadian (accident atau aradl), dan tidak dapat tersifati dengan sebenarnya oleh kemampuan pikiran manusia. Orientasi pemikirannya dalam hal ini tampaknya berusaha untuk memurnikan keesaan Tuhan dari arti banyak.
Al-Kindi sepenuhnya mengakui bahwa akal memiliki keterbatasan, karena itu ia dikenal menerima secara imani beberapa konsep tertentu seperti mukjizat dan takdir. Baginya, Allah adalah satu-satunya pelaku yang sejati (the only true agent). Kepelakuan (agency) tindakan manusia hanya bersifat sekunder dan metaforis karena eksistensi makhluk sesungguhnya terjadi karena ada kekuatan dari kehendak Allah. Sementara itu, al-Kindi memahami bahwa alam diciptakan dan karenanya tidak bersifat abadi. Ini menolak tesis Plotinus yang menyatakan bahwa alam abadi bersama Tuhan. Tetapi di sisi lain ia masih bisa bersepakat dengan Plotinus, bahwa semua ciptaan (termasuk pikiran manusia) terjadi melalui serangkaian emanasi dari pangkal sumber yang sama yaitu kesatuan ilahi.
Al-Kindi juga mengembangkan pemikiran tentang jiwa dan akal. Menurutnya, akal dan jiwa adalah dua hal yang berbeda. Akal yang dimaksudkannya disini adalah akal murni atau intellect par excellence. Ia terpisah dari jiwa dan keadaannya pun berbeda. Ia selalu bertindak dan tindakannya itu tidak dapat dicapai dengan perasaan. Adapun jiwa terdiri dari tiga akal lainnya. Pertama adalah akal dalam bentuk potensi semata. Yang kedua adalah akal yang mempunyai pengetahuan. Sedangkan akal ketiga adalah akal yang selalu tampil dan muncul mengerjakan pekerjaan berfikir.
Sesudah al-Kindi, filsuf berikutnya adalah al-Razi (856-+925 M), seorang lelaki berdarah Persia yang memandang filsafat sebagai keseluruhan jalan hidup, baik pengetahuan maupun perilaku. Ia berani melukiskan kehidupan filosofis sebagai kehidupan “mirip Tuhan”. Filsafat baginya bukanlah sekedar hobi, pengisi waktu luang atau serangkaian teka-teki yang dipecahkan sambil menjalankan bagian lain kehidupan. Tokoh ini lebih memandang istimewa pada sosok Plato sebagai “guru” filsafatnya. Ia percaya bahwa akal adalah piranti untuk menentukan kebenaran yang utama. Jika saja ada akal yang bertentangan dengan wahyu, maka wahyu harus ditundukkan kepada akal. Ia percaya, orang awam mampu mengetahui kebenaran vis a vis pandangan ortodoksi Islam yang menganggap bahwa nabi memiliki wawasan istimewa. Ia juga menolak pemahaman penciptaan alam yang diterima al-Kindi, yaitu tentang misteri abadi. Al-Razi lebih mempercayai pandangan bahwa dunia memang diciptakan oleh Allah, tetapi bukan dari ketiadaan. Allah menciptakan dunia ini dari materi yang telah ada sebelumnya untuk kemudian dijadikan suatu bentukan baru menjadi dunia.
Filsuf muslim lainnya adalah Abu Nasr Muhammad Al-Farabi (870-950 M). Dalam tulisan-tulisannya, kerangka pemikirannya cenderung berusaha memadukan corak filsafat Aristoteles dan Neoplatonisme dengan pemikiran keislaman mazhab Syiah Imamiyah. Ia percaya, seperti halnya al-Razi, bahwa akal merupakan akses utama untuk mencapai kebenaran. Sekalipun kurang sependapat dengannya ketika mengecilkan arti penting kenabian. Bagi al-Farabi, untuk membangun suatu pemerintahan yang ideal (al-madinah al-fadhilah), masyarakat manapun haruslah mendapat bimbingan dari seseorang yang beroleh wahyu dari Allah. Ia juga percaya sebagaimana para sufi bahwa kesadaran penuh akan wahyu bergantung pada spiritualitas yang diolah dan dipertinggi.
Tentang penciptaan alam, Al-Farabi mengembangkan konsep esensi dan eksistensi Aristotelian dengan memberi pembedaan antara pengada yang niscaya (wajib al-wujud li dzatihi / wujud mutlak) dan pengada yang kontingen (wajib al-wujud li ghairih / wujud-mungkin). Wujud-mungkin adalah makhluk yang menjadi bukti adanya wujud-mutlak yaitu Allah. Dalam hal ini Al-Farabi tidak sependapat dengan al-Razi yang mempercayai bahwa bahan dunia telah ada sebelum penciptaan, tetapi lebih sependapat dengan gagasan neoplatonis al-Kindi yang menyatakan bahwa semua ciptaan beremanasi dari Allah dan pikiran manusia mampu mengetahui hal tersebut melalui penerangan intelegensi yang lebih tinggi dan eksternal. Dalam teori emanasi (al-faidl) al-Farabi tersebut, Tuhan dilukiskan sebagai yang sama sekali Esa dan karenanya tidak bisa didefinisikan. Menurutnya, definisi hanya akan menisbatkan batasan dan susunan kepada Tuhan yang itu mustahil bagi-Nya. Tuhan itu adalah substansi yang azali, akal murni yang berfikir dan sekaligus difikirkan. Ia adalah aql, aqil dan ma’qul sekaligus. Karena pemikiran Tuhan tentang diri-Nya merupakan daya yang dahsyat, maka daya itu menciptakan sesuatu. Yang diciptakan pemikiran Tuhan tentang diri-Nya itu adalah Akal I. Jadi, Yang Maha Esa menciptakan yang Esa. Dalam diri Akal I inilah mulai terdapat arti banyak. Obyek pemikiran Akal I adalah Tuhan dan dirinya sendiri. Pemikirannya tentang Tuhan menghasilkan Akal II dan pemikirannya tentang dirinya menghasilkan Langit Pertama. Akal II juga mempunyai obyek pemikiran, yaitu Tuhan dan dirinya sendiri. Pemikirannya tentang Tuhan menghasilkan Akal III dan pemikirannya tentang dirinya sendiri menghasilkan Alam Bintang. Begitulah Akal selanjutnya berfikir tentang Tuhan dan menghasilkan Akal dan berfikir tentang dirinya sendiri dan menghasilkan benda-benda langit lainnya, yaitu: Akal III menghasilkan Akal IV dan Saturnus; Akal IV menghasilkan Akal V dan Yupiter; Akal V menghasilkan Akal VI dan Mars; Akal VI menghasilkan Akal VII dan Matahari; Akal VII menghasilkan Akal VIII dan Venus; Akal VIII menghasilkan Akal IX dan Merkuri; Akal IX menghasilkan Akal X dan Bulan; dan Akal X menghasilkan hanya Bumi. Pemikiran Akal X tidak cukup kuat lagi untuk menghasilkan Akal.
Demikianlah gambaran alam dalam astronomi yang diketahui pada zaman al-Farabi, yaitu alam yang terdiri atas sepuluh falak. Pemikiran Akal X tentang Tuhan tidak lagi menghasilkan Akal, karena tidak ada lagi planet yang akan diurusnya. Memang tiap-tiap Akal itu mengurus planet yang diwujudkannya. Begitulah Tuhan menciptakan alam semesta dalam filsafat emanasi Al-Farabi. Tuhan tidak langsung menciptakan yang banyak itu, tetapi melalui Akal-Akal dalam rangkaian emanasi. Dengan demikian dalam diri Tuhan tidak terdapat arti banyak dan Tuhan juga tidak langsung berhubungan dengan yang banyak. Inilah tauhid yang murni dalam pendapat Al-Farabi dan filsuf-filsuf muslim berikutnya yang menganut faham emanasi. Implikasi logis dari faham emanasi ini adalah pendapat bahwa alam diciptakan bukan dari tiada atau nihil (creatio ex nihilo) sebagaimana sebelumnya masih diterima oleh al-Kindi, tetapi dari sesuatu materi asal yang sudah ada sebelumnya yaitu api, udara, air dan tanah. Materi asal itupun bukannya timbul dari ketiadaan, tetapi dari sesuatu yang dipancarkan oleh pemikiran Tuhan.
Secara ontologi, al-Farabi meyakini faham kesatuan kebenaran pada tingkat hakikat, dimana perbedaan pendapat dan aliran hanyalah bersifat lahiriyah. Al-Farabi kemudian mengajukan pendapatnya tentang akal manusia yang terdiri dari empat macam, yaitu: akal potensi, akal hakiki, akal iktisabi dan akal wakil. Akal wakil disini adalah akal pertama atau yang terpisah dari jiwa dalam klasifikasi al-Kindi. Al-Farabi hanya menyebutkan bahwa akal wakil bentuknya tidak pernah dalam benda, sedangkan akal yang lainnya berhubungan dengan benda. Pendapat al-Farabi ini kemudian direkonstruksi lebih lanjut oleh filsuf muslim berikutnya yang bernama Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina (980 -1037 M). Ibnu Sina berpendapat bahwa Nabi dan filsuf menerima kebenaran dari sumber yang sama yaitu Jibril. Hanya saja prosedurnya berbeda, nabi beroleh melalui akal materiil sedangkan filsuf melalui akal perolehan. Karena itu kebenaran yang diperoleh antara keduanya tidaklah berbeda. Ibn Miskawaih juga berpendapat serupa, bahwa para filsuf adalah orang-orang yang cepat dapat mempercayai apa yang diserukan Nabi. Karena apa yang dibawa Nabi tidak bisa ditolak oleh akal. Sekalipun Ibn Miskawaih meyakini bahwa filsafat memang tidak untuk konsumsi semua lapisan masyarakat, tetapi (seperti diistilahkan Ibnu Sina) hanya untuk kalangan terpelajar (khawwas) saja. Harmonisasi antara akal dan wahyu dalam konteks kefilsfatan ini nantinya dikerjakan pula oleh Ibn Thufail dalam karya terkenalnya Hayy ibn Yaqzan dan Ibnu Rusyd dalam proyek ta’wil-nya.
Ibnu Sina (980-1037 M) adalah filsuf peripatetik muslim berdarah Persia yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap para filsuf Barat terkemudian. Ia melanjutkan konsepsi wujud-mutlak dan wujud-mungkin dari al-Farabi. Lebih lanjut ia juga menemukan bahwa antara esensi benda dan eksistensinya dapatlah dibedakan dalam banyak kasus. Seseorang dapat saja mempunyai ide tentang struktur dasariah suatu benda tanpa harus mengetahui apakah ia eksis. Tetapi dalam kasus Tuhan, sebagai suatu kesatuan yang sempurna, maka eksistensi tidak bisa menjadi sifat yang ditambahkan melainkan bagian yang integral dari esensi-Nya. Ibnu Sina juga mengambil penalaran emanasi-hierarkis Neoplatonis yaitu dari intelek Tuhan atau Pikiran Murni memancar intelegensi lainnya. Tetapi ia menganggap materi sebagai fondasi abadi benda-benda, bukan sekedar emanasi realitas spiritual yang suram. Konsepsinya tentang kosmogoni ini bersifat sangat naturalistik, misalnya dari pandangannya tentang bagaimana Tuhan campur tangan dalam kehidupan manusia. Menurutnya hal itu tidak dilakukan melalui takdir atau mukjizat, melainkan melalui keteraturan hukum-hukum alam yang niscaya. Karena pandangan ini pula, Ibnu Sina memandang bahwa kehendak bebas yang murni pada manusia tidak mungkin ada.
Ibnu Sina juga mengembangkan pemikiran tentang jiwa yang sudah diawali oleh aI-Farabi, yaitu membagi jiwa menjadi tiga bagian: (1) Jiwa tumbuh-tumbuhan dengan daya makan, tumbuh dan berkembang biak; (2) Jiwa binatang dengan daya gerak dan pancaindera. Indera ada dua macam: (a) Indra luar, yaitu pendengaran, penglihatan, rasa dan raba; dan (b) Indra dalam yang berada di otak dengan fungsi: menerima kesan-kesan yang diperoleh pancaindra; menggambarkan kesan-kesan tersebut; mengatur gambar-gambar ini; menangkap arti-arti yang terlindung dalam gambar-gambar tersebut; dan menyimpan arti-arti itu sebagai ingatan; (3) Jiwa manusia dengan daya tunggalnya yaitu berfikir yang disebut akal. Akal terbagi dua: (a) Akal praktis, yang menerima arti-arti yang berasal dari materi melalui indra pengingat yang ada dalam jiwa binatang; dan (b) Akal teoritis, yang menangkap arti-arti murni, yang tak pernah ada dalam materi seperti Tuhan, roh dan malaikat. Akal praktis memusatkan perhatian kepada alam materi, sedangkan akal teoritis kepada alam metafisik. Dalam diri manusia terdapat tiga macam jiwa ini, dan jelas bahwa yang terpenting diantaranya adalah jiwa berfikir manusia yang disebut akal itu. Akal teoritis mempunyai empat tingkatan: (1) Akal potensial, yaitu akal yang mempunyai potensi untuk rnenangkap arti-arti murni; (2) Akal bakat, yang telah mulai dapat rnenangkap arti-arti murni; (3) Akal aktual, yang telah mudah dan lebih banyak rnenangkap arti- arti murni; dan (4) Akal perolehan yang telah sernpurna kesanggupannya menangkap arti-arti murni (bandingkan dengan klasifikasi akal menurut al-Kindi dan al-Farabi). Akal tingkat keempat inilah yang dimiliki oleh para filsuf. Akal inilah yang dapat menangkap arti-arti murni yang dipancarkan Tuhan melalui Akal X ke Bumi.
Sifat seseorang banyak bergantung pada jiwa mana dari tiga yang tersebut di atas berpengaruh pada dirinya. Jika jiwa tumbuh-tumbuhan dan binatang yang berpengaruh, orang itu dekat menyerupai binatang. Tetapi jika jiwa manusia yang berpengaruh terhadap dirinya maka ia dekat menyerupai malaikat. Dan dalam hal ini akal praktis mempunyai malaikat. Akal inilah yang mengontrol badan manusia, sehingga hawa nafsu yang terdapat di dalamnya tidak menjadi halangan bagi akal praktis untuk membawa manusia kepada kesempurnaan. Setelah tubuh manusia mati, yang akan tinggal menghadapi perhitungan di depan Tuhan adalah jiwa manusia. Jiwa tumbuh-tumbuhan dan jiwa binatang akan lenyap dengan hancurnya tubuh kembali menjadi tanah. Jiwa tumbuh-tumbuhan dan binatang lenyap dengan matinya tubuh karena keduanya hanya mempunyai fungsi-fungsi fisik. Kedua jiwa ini, karena telah rnemperoleh balasan di dunia, tidak akan dihidupkan kembali di akhirat. Sementara jiwa manusia berlainan dengan kedua jiwa di atas dengan fungsinya yang bersifat abstrak dan rohani. Karena itu balasan yang akan diterimanya bukan di dunia, tetapi di akhirat. Kalau jiwa tumbuh-tumbuhan dan binatang tidak kekal, jiwa manusia adalah kekal. Jika ia telah mencapai kesempurnaan sebelum berpisah dengan badan ia akan mengalami kebahagiaan di akhirat. Tetapi kalau ia berpisah dari badan dalam keadaan belum sempurna ia akan mengalami kesengsaraan kelak. Penalaran inilah yang mendasari faham bahwa yang akan menghadapi perhitungan kelak di akhirat adalah jiwa manusia, dan secara logis menolak adanya kebangkitan jasmani. Ibnu Sina percaya bahwa ruh bersifat abadi.
Beberapa pemikiran para filsuf ini belakangan mendapat kritik serius dari al-Ghazali (1058-1111 M), seorang teolog Asy’ariyah. Tokoh ini mengajukan duapuluh kritikan dimana figa diantaranya dinilai al-Ghazali sebagai sebab yang membawa para filsuf lslam itu jatuh ke dalam kekufuran. Pertama, pendapat yang menyebutkan bahwa alam bersifat azali dalam arti tak bermula dalam zaman. Kalau alam bersifat azali sebagaimana halnya Tuhan, maka ini berarti terdapat dua dzat yang sama-sama azali. Ini membawa kepada faham syirk atau politeisme yang dalam al-Qur’an disebut sebagai dosa besar yang tak dapat diampuni. Kedua, pendapat yang menyangkal adanya kebangkitan jasmani. Padahal banyak ayat dalam al-Qur’an yang menegaskan adanya pembangkitan jasmani itu. Ini berarti, para filsuf telah menolak kebenaran yang disampaikan Allah melalui wahyu-Nya. Ketiga, pendapat yang meyakini bahwa Tuhan tidak rnengetahui perincian (juz’iyat) yang terjadi di alam. Menurut al-Ghazali, pendapat ini juga menyelisihi pesan al-Qur’an yang menegaskan pengetahuan Allah tentang segala sesuatu tanpa terkecuali. Kritikan yang tajam inilah yang tampaknya memberi kontribusi tersendiri bagi kemunduran kajian dan pemikiran filsafat dunia Islam khususnya di bagian Timur (ketika itu masuk dalam kekuasaan dinasti Abbasiyah).
Sementara di bagian Barat dunia Islam ketika itu (masuk wilayah dinasti Umayyah), pemikiran filosofis masih berkembang sesudah serangan al-Ghazali. Beberapa tokoh filsuf kemudian bangkit melakukan kritikan balik kepada al-Ghazali. Salah satu di antaranya adalah Ibn Bajjah (1082-1138) yang mengkritik pembelaan al-Ghazali terhadap metode dzauqi atau ma’rifat sufistik sebagai jalan yang paling tepat untuk mencapai kebenaran agama dibanding akal. Tokoh lainnya dan terbilang paling berpengaruh dalam melakukan pembelaan terhadap filsafat adalah Ibn Rusyd (1126-1198 M). Ia mengarang buku Tahafut al-Tahafut (Hancurnya Kehancuran) sebagai jawaban terhadap berbagai kritik yang dilontarkan oleh al-Ghazali dalam karyanya Tahafut al-Falasifah (Kehancuran Filsafat).
Ibn Rushd (1126-1198 M) muncul seabad lebih sesudah Ibn Sina dalam komunitas muslim Spanyol. Dalam filsafat ia dikenal sangat mengagumi Aristoteles. Dalam proyek intelektualnya ia berusaha membebaskan filsafat dari perangkap-perangkap penafsiran Neoplatonis semisal faham emanasi ciptaan dari Tuhan. Ia percaya bahwa ciptaan bersifat abadi dimana Tuhan senantiasa terlibat secara aktif dalam kehidupan manusia dengan pengetahuan-Nya yang serba meliputi. Ia percaya bahwa setelah kematian, ruh manusia bergabung kembali dengan Intelegensi Aktif universal. Jadi, keabadian jiwa terjadi bersama jiwa universal, bukan jiwa individual. Ia juga menolak ide tentang kehendak bebas. Kebenaran dipercayainya terdapat dalam berbagai tingkatan termasuk al-Qur’an yang menawarkan kebenaran kepada segala jenis individu dengan watak yang berbeda-beda dalam cara yang berbeda-beda pula. Bagi orang biasa misalnya, kata harfiah mungkin sudah cukup, tetapi bagi orang yang terdidik hal itu mungkin belum cukup, argumen-argumen persuasif bahkan demonstrasi rasional dibutuhkan. Pendiriannya ini disebut dengan doktrin kebenaran ganda. Doktrin itu pula yang dipakai menyerang pemikiran filsuf Persia al-Ghazali (1058-1111 M) yang mengembangkan metode-metode pencarian kebenaran yang lebih bersifat mistis. Sekalipun ia mengakui, seperti halnya Ibn Miskawaih, bahwa perbincangan filosofis tidak tepat bagi setiap orang.
Terhadap tiga kritikan paling krusial dari al-Ghazali terhadap kaum filosof, Ibnu Rusyd memberi jawaban sebagai berikut:
Pertama, ketika Tuhan menciptakan alam bukannya dari suatu ketiadaan, tetapi ketika itu telah ada sesuatu di samping-Nya yang berupa materi dasar sebagai bahan penciptaan sebagaimana ditunjukkan oleh surat Hud ayat 7, Ha Mim ayat 11 dan al-Anbia’ ayat 30. Materi asal itupun bukannya timbul dari ketiadaan, tetapi dari sesuatu yang dipancarkan oleh pemikiran Tuhan. Di samping itu, kata khalaqa di dalam al-Qur’an juga menggambarkan penciptaan bukan dari “tiada” (creatio ex nihilo), tetapi dari “ada” (misalnya surat al-Mu’minun ayat 12 tentang penciptaan manusia). Menurutnya “tiada” tidak bisa berubah menjadi “ada”, tetapi yang tepat adalah “ada” menjadi “ada” dalam bentuk lain. Sementara tentang keazalian alam yang dimaksud para filsuf adalah merujuk pada pengertian sesuatu yang diciptakan dalam keadaan terus menerus mulai dari zaman tak bermula dengan bahan dasar yang telah ada di sisi Tuhan sampai zaman tak berakhir (baca surah Ibrahim ayat 47-48).
Kedua, mengenai pernyataan al-Ghazali bahwa para filsuf berpendapat Tuhan tidak mengetahui perincian (juz’iyat) yang terjadi di alam, Ibn Rusyd membantah bahwa pernah ada filsuf Islam yang mengatakan demikian. Sebenarnya, yang dibahas para filsuf adalah tentang bagaimana Tuhan mengetahui perincian itu. Ulasan tentang emanasi wujud di atas kiranya cukup menjelaskan persoalan ini dari kacamata filsuf.
Ketiga, terkait dengan tuduhan bahwa para filsuf menentang ajaran kebangkitan jasmani, Ibn Rusyd mengatakan bahwa para filsuf muslim tak menyebutkan hal itu (Coba baca kembali ulasan dimuka tentang jiwa dari Ibnu Sina). Ibnu Rusyd kemudian balik mengkritik inkonsistensi pemikiran al-Ghazali. Sebab, dalam Tahafut al-Falasifah ia menulis bahwa dalam Islam tidak ada orang yang berpendapat adanya kebangkitan rohani saja, tetapi di dalam buku lainnya ia mengatakan jika di kalangan sufi muncul pandangan bahwa yang ada nanti ialah kebangkitan rohani. Dari sini Ibnu Rusyd menilai bahwa al-Ghazali juga tidak mempunyai argumen kuat untuk mengkafirkan para filsuf.
Tak lama sesudah zaman Ibn Rusyd umat Islam di Barat mengalami kemunduran besar di bidang pemikiran rasional dan ilmiah seiring dengan runtuhnya kekuasaan Islam di Spanyol. Sementara umat Islam di Timur, pemikiran keagamaannya lebih dikuasai teologi tradisional Asy’ariyah dan tasawuf yang kurang memberi ruang leluasa bagi pengembangan pemikiran rasional. Hingga datang abad XIX dimana umat Islam dikejutkan oleh kemajuan Barat Kristen dalam bidang pemikiran, filsafat dan sains atas pengaruh metode berfikir rasional Ibn Rusyd yang disebut averroism. Semenjak itulah ada upaya kebangkitan untuk menghidupkan kembali pengkajian filsafat dan pemikiran rasional di kalangan umat Islam.

Jatah Raskin Berkurang 2 Kg

KEDIRI – Beras untuk warga miskin (raskin) pada tahun 2010 ini tidak sama dengan raskin sebelumnya, jika tahun-tahun sebelumnya setiap Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) menerima 15 Kg, namun tahun ini berkurang 2 Kg menjadi 13 Kg.

Seperti yang diungkapkan kepala kelurahan Bandar Lor Hariyono bahwa tahun ini setiap warga hanya menerima beras 13 Kg. “Tahun ini setiap warga hanya menerima 13 Kg saja,” ungkapnya, Senin (25/1).

Oleh karena itu, dikatakan Hariyono, dari sub drive V Kediri pihak kelurahan sudah menerima beras dengan kemasan 15-an kilogram, untuk itu pihaknya harus menimbang ulang dengan berat 13 Kg. “Kalau kami tidak nimbang lagi, mungkin hari ini sudah bisa kami bagikan,” ungkapnya.

Untuk tahun ini dijelaskan olehnya Kelurahan Bandar Lor mengalami penurunan penerima raskin sebanyak 29 KK. Jika tahun lalu yang berhak menerima raskin sebanyak 343, maka untuk tahun ini hanya 314 KK. “Tahun ini warga kami yang menerima berkurang 29,” jelasnya.

Dalam penyalurannya nanti, imbuh Hariyono, masyarakat akan mengambil sendiri di kantor kelurahan Bandar Lor dengan harga per kilogramnya Rp 1600. “Besuk (hari ini red.) berasnya akan diambil masyarakat sendiri, atau diwakilkan pada masing-masing ketua RT,” imbuhnya.

Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri Nur Muchyar, raskin tahun ini berkurang 2 Kg jika dibandingkan tahun lalu. “Memang tahun ini setiap KK hanya menerima 13 Kg per RTSPM,” ungkapnya.

Berdasarkan surat gubernur No 518 tahun 2009 tentang pagu raskin Kota dan Kabupaten. Untuk jatah raskin Kota Kediri, sudah dibagikan ke titik distribusi di setiap kelurahan mulai Senin (25/1). Hanya saja raskin yang akan didistribusikan sudah terlanjur dibungkus ukuran 15 kilogram. Untuk itu, raskin yang sudah dibagikan ke setiap kelurahan tidak bisa langsung didistribusikan pada warga penerima, karena petugas distribusi di tingkat kelurahan harus menata kembali untuk dibungkus ukuran 13 kilogram. “Untuk itu petugas kelurahan yang nantinya melakukan timbangan ulang,” jelasnya.

Untuk Kota Kediri sendiri telah menerima raskin sebanyak 143.637 Kilogram untuk nantinya dibagikan kepada 11.049 KK yang tersebar di 3 kecamatan di Kota Kediri. “Untuk itu kami berharap, dengan pembagian raskin ini, warga miskin bisa terbantu menyusul kenaikan harga beras pada beberapa hari terakhir,” pungkasnya.

Friday, January 22, 2010

TPA Klotok Overload, Ketinggian Sampah Mencapai 15 Meter


KEDIRI - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Klotok overload. Volumenya sudah melebihi kapasitas yang hanya 3.000 meter kubik. Bahkan, sejak awal Januari lalu, ketinggian sampah sudah mencapai 15 meter. .

Jika pada awalnya pagar pembatas hanya setinggi 3 meter, namun karena penumpukan terus menerus akhirnya pagar ditinggikan menjadi 10 meter. “Kalau tidak ditinggikan akan membahayakan keselamatan warga,” kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Tata Ruang kebersihan dan pertamanan (DTRKP) Kota Kediri Hadi Wahyono.

Hadi Wahyono juga mengakui bahwa TPA Klotok sudah overload. Dari kapasitas 3.000 meter kubik, setiap hari ada 700 meter kubik yang dibuang ke sana. Sehingga, seminggu sekali harus dilakukan pengurukan agar bisa digunakan lagi. Namun, sistem itu tidak bisa terus diterapkan. Lahan TPA seluas 2 hektare tidak bisa lagi menampungnya. “Apalagi, ketinggian sampah telah melebihi batas pagar,” jelasnya saat meninjau lokasi TPA, Jumat (22/1).

Untuk mencegah agar tidak terjadi longsor, Hadi mengatakan, pemerintah harus segera melakukan terobosan. Sejauh ini, sudah ada dua alternatif yang bisa dipilih. Yaitu perluasan lahan TPA atau pengadaan teknologi pengolahan sampah agar bisa didaur ulang.

Untuk alternatif pertama, Dia mengaku sudah menyiapkan 2,1 hektare lahan yang bisa dipakai untuk perluasan TPA. Namun, saat ini masih terkendala belum adanya jembatan yang menghubungkan antara TPA dengan lahan yang akan digunakan.. “Sebenarnya kita sudah punya lahan disebelah utara TPA ini, namun karena ada sungai, jadi kami membutuhkan jembatan untuk akses masuk,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Hadi, sebenarnya TPA Klotok ini sudah menggunakan system pengolahan Sanitary Landfill, namun karena manajemennya tidak jalan dan sampah terus datang hingga tidak bisa dikendalikan, maka metode tersebut dijalan. “Akhirnya kami gunakan metode damping,” ungkpanya.

Untuk itu Hadi berharap, agar masyarakat sadar dalam membuang sampah untuk memilah-milah mana sampah yang berguna dan tidak. “Kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam penanganan masalah sampah ini, dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memilah-milah dalam membuang sampah, maka permasalahan sampah tidak akan menumpuk seperti sekarang ini,” harapnya.

Dari hasil pantauan di lokasi, air sampah yang seharusnya masuk kedalam proses sirkulasi, namun karena sampah overload akhirnya langsung terbuang kedalam sungai. Namun demikian, menurut Hadi air tersebut sebenarnya juga bahaya bagi manusia, tapi air tersebut sudah bercampur dengan air hujan, jadi tidak terlalu bahaya. “Kalau hanya air lindi akan sangat bahaya bagi manusia, tapi ini sudah bercampur dengan air hujan, jadi tidak terlalu bahaya,” ungkapnya.

Saturday, January 16, 2010

Dewan Segera Panggil Wali Kota


KEDIRI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri dalam waktu dekat akan memanggil Wali Kota Kediri Samsul Ashar. Pasalnya mereka mempertanyakan payung hukum yang dipegang Samsul Ashar, sehingga berani memberikan jaminan pada peserta tes CPNS yang menjadi korban, bisa diterima pada 2010.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Kediri Wara S. Renny Pramana, yang mengaku, sudah mengetahui informasi 5 peserta tes CPNS 2009, yang menjadi korban manipulasi. Termasuk kabar, Wali Kota menjanjikan pada ke 5 korban tersebut, sedianya bisa diterima pada rekruitmen CPNS 2010. “Kami juga prihatin atas kabar tersebut, kok bisa-bisanya ya wali kota melangkah seperti itu, dasar hukumnya dia itu apa,” tanya Renny ditemui dikantornya, Jumat (15/1).

Renny menambahkan, kenyataan menerbitkan 5 surat tersebut justru memunculkan kejanggalan. Karena janji Wali kota, kabarnya sudah diterbitkan melalui surat wali kota. “Apa dasar saudara wali kota berani memberikan jaminan ke lima orang tersebut bisa diterima pada rekruitmen CPNS 2010 apalagi tanpa tes, ini sangat tidak dibenarkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Koalisi Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Kota Kediri bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Kota Kediri akan mengajukan class action, sebagai langkah cepat untuk menentukan nasib para CPNS

Ketua LSM Masyarakat Tranparansi Kediri Arif Wijaya mengatakan telah mempersiapkan materi gugatan yang akan diajukan dalam class action ke Pengadilan Negeri Kota Kediri pada Senin 18 Januari 2010.

Class action yang akan diajukan Lakpesdam NU merupakan perwakilan dari kelima nama tersebut. Yaitu, Melda Nisriana, Dyah Wahyuningtiyas, Diana Yuli S, Luluk Mulyono, Gunardi. “Sebenarnya satu korban saja sudah mewakili, seperti mas Gunardi yang kini mengadu ke NU (Nahdlatul Ulama),” ungkap Arif.

Sementara tuntutan dalam class action itu adalah mendesak agar kelimanya dapat diterima sebagai PNS bersama ke-435 CPNS yang kini telah proses pemberkasan.
Gunardi adalah peserta yang lolos murni sesuai hasil dari PT LAPI ITB Bandung. Pria yang lahir pada tanggal 7 Agustus 1982 itu tergeser oleh Atiqoh, dengan formasi PAI (Pendidikan Agama Islam).

Ironisnya, Gunardi mendapat surat pemberitahuan yang ditanda tangani Wali kota Kediri dr Samsul Ashar bernomor 800/1682/419.17/2009 tertanggal 23 Desember 2009. Isinya, Gunardi tidal lolos rekuitmen, namun setelah diverifikasi ulang ternyata dia lolos.
Sebagai gantinya, Gunardi dijanjikan para rekruitmen CPNS tahun 2010 mendatang tanpa harus tes.

Sementara itu saat dikonfirmasi mengenai kebenaran surat tersebut, Asisten I bidang Administrasi dan Pemerintahan Kota Kediri Maki Ali tidak mau berkomentar.
Maki Ali juga tidak berkenan menerima wartawan yang hendak konfirmasi di ruangannya dengan alasan takut statmennya salah.

Santri Se Jatim Haramkan Rebonding

KEDIRI - Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se Jawa Timur mengharamkan rebonding atau pelurusan rambut bagi perempuan Islam yang belum bersuami.

Dalam acara Bathsul Masail ke 12 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, 258 peserta dari 46 pondok pesantren se Jawa Timur merekomendasikan rebonding hanya halal bagi wanita yang sudah bersuami, dengan syarat adanya ijin.

Menurut keterangan Darul Askhan, salah seorang perumus Komisi B yang membahas soal rebonding dan semir rambut, pelurusan rambut bagi perempuan yang belum bersuami akan berorientasi pada terbukanya aurat. Sementara mengacu hukum agama, setiap perempuan muslim diwajibkan menutup auratnya rapat-rapat. “Bagi wanita yang belum bersuami, hukumnya adalah haram mutlak. Sebab tidak ada ghorot atau tujuan yang dibenarkan melakukan itu. Sementara untuk yang bersuami tentu bertujuan menyenangkan pasanganya. Dan itu justru diperbolehkan,“ ujarnya, Jumat (15/1).

Selain membahas masalah rebonding, bahtsul masail yang berlangsung selama 2 hari, sejak Rabu (13/1) sore itu juga membahas mengenai semir rambut yang juga dibahas dalam Komisi B. Sedangkan untuk Komisi A membahas soal boleh tidaknya tukang ojek membonceng penumpang yang notabene bukan muhrimnya, termasuk perempuan menjadi tukang ojek. Kemudian juga kontroversi Film 2012, dan olahragawan perempuan.

Sedangkan Komisi C membahas mengenai peran dalam dunia film, yakni boleh tidaknya seorang muslim memerankan tokoh nasrani dan persoalan rumah tangga. Mengenai semir rambut, menurut Darul Askhan sampai saat ini belum ada kesepakatan. Terdapat pemikiran ulama dalam kitab klasik yang bertentangan sama kuat.

Sebagian besar suara di forum lebih terfokus pada tujuan semir rambu dilakukan. Berdasarkan historisnya, Nabi Muhammad memperbolehkan umat Islam menggunakan warna rambut merah atau kuning pada rambut, untuk tujuan membedakan dengan umat Yahudi yang berkebiasaan menyemir rambut dengan warna hitam. “Yang pasti untuk wanita yang bersuami jelas diperbolehkan, “ujarnya.

Sementara itu untuk Komisi A dan C sampai saat ini masih terus berlangsung. Bahtsul Masail yang dibuka Rabu (12/1) sore oleh Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Idris Marzuki ini dihadiri oleh sejumlah kiai terkenal di Jawa Timur. Diantaranya KH MAS Subadar pengasuh Ponpes Roudutul Ulum, Besuh Pasuruan. Kemudian KH Anwar Mansyur, KH Imam Yahya Mahrus, KH Rofiqi Yakub dan KH Abdul Muid Sohib. “Acara Bahtsul Masail ini bertepatan juga dengan peringatan satu abad Ponpes Lirboyo,“ tambah Juru Bicara Ponpes Lirboyo Nabil Harun.

Thursday, January 14, 2010

5 CPNS Lolos Tanpa Tes Pada Tahun 2010?

KEDIRI - Pasca Koalisi Masyarakat Antikorupsi Kota (KMAK) Kediri membongkar praktik manipulasi data hasil rekruitmen CPNS Kota Kediri 2010, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dikabarkan memanggil kelima nama CPNS yang tergeser tersebut. Bahkan, kelimanya ditengarai mendapat jaminan menjadi PNS pada rekruitmen berikutnya tanpa mengikuti tes.

Terkait pemanggilan kelima CPNS yang sebenarnya lolos murni dalam rekruitmen itu diungkapkan oleh koordinator masyarakat transparasi Kediri Arief Wijaya, yang juga anggota dari KMAK Kediri. “Kami mengetahui serta menyimpan surat tersebut. Surat itu dikeluarkan melalui Bagian Umum Pemkot Kediri. Bahkan, saat ini mereka dalam pemanggilan,” ungkapnya, Kamis (14/1).

Surat tersebut, imbuh Arief berisi dua point. Yaitu, satu membenarkan kelolosan kelima nama CPNS itu dalam rekruitmen bersama ke-440 CPNS yang lolos. Dan yang kedua adalah, adanya jaminan bagi kelimanya dapat menjadi PNS pada rekruitmen CPNS berikutnya yakni tahun 2010 nanti tanpa harus menjalani tes. “Pada saatnya nanti, surat ini akan kami buka ke publik, sehingga Pemkot Kediri tidak akan mampu mengingkarinya lagi. Oleh karena itu, kami terus mendorong pihak kepolisian mengusut kasus ini secara tuntas. Menyeret mereka yang bersalah meja hukuman,” ancam Arief.

Surat tersebut, dijelaskan Arief dikeluarkan oleh Kepala Bagian Umum dan diantarkan oleh Kepala Bagian Hukum Pemkot Kediri kepada 5 orang tersebut. “Dalam surat tersebut juga di tanda tangani oleh Wali Kota Samsul Ashar,” jelasnya.

Kelimana nama yang dimaksud antara lain, Melda Nistriana, Dyah Wahyuningtyas, Diana Yuli S, Luluk Mulyono dan Gunardi. Mereka tergeser dengan naman baru yang ditengarai 'siluman' yaitu, Meylina Uji Nastiti (dokter umum), ajudan Walikota, (perawat ahli), Aulia Fauzi menggeser Diana Yuli S (pengendali dampak lingkungan) dan Agus Zarqoni, serta Atiqoh.

Terpisah, Kepala Bagian Umum Pemkot Kediri Mochammad Ferry Djatmiko saat dikonfirmasi mengenai surat keluar untuk memanggil kelima CPNS terseger tersebut mengaku masih akan melakukan pengecekan pada Tata Usaha (TU). “Kalau surat keluar dari Lingkungan Pemkot Kediri saya pastikan tidak ada. Namun, apabila surat itu berasal dari SKPD, atau misalnya BKD, kami masih harus mengeceknya,” ungkap Ferry ditemui di ruangannya.

Diakui oleh Ferry jika segala urusan surat menyurat hubungannya dengan kedinasan harus melalui Bagian Umum, begitu juga dengan SKPD lain yang masih berada dibawah koordinasi Pemkot Kediri. “Kalau semisal BKD tetap melalui kami, namun hanya untuk permintaan nomor register, oleh karena itu biar saja crosscek dulu,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMAK Kediri membongkar praktik manipulasi data dalam rekruitmen CPNS Kota Kediri 2009. Sesuai dengan data KMAK, sedikitnya ada lima nama CPNS 'siluman' alias rekayasa yang berhasil menggeser posisi CPNS yang sebenarnya berhak lolos secara murni.

Lima nama yang disebut KMAK ditengarai adalah CPNS yang berasal dari titipan para pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Kelimanya memiliki nilai dibawah standart kelulusan.

Tuesday, January 12, 2010

GOR Molor, Dewan Siapkan Sanksi


KEDIRI – Pembangunan gelanggang olah raga (GOR) Kota Kediri yang hingga saat ini belum juga diserahkan ke pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Komisi C (Pembangunan, kesehatan dan pendidikan) mengancam akan memberikan sanksi.

“Sanksi pasti akan kami berikan, karena hingga deadline akhir tahun 2009 yang lalu, tak kunjung selesai,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Soejoko Adi Purwanto

Menurut Soejoko, sanksinya saat ini masih dimusyawarahkan pihak komisi C. “Yang pasti sanksi-nya berupa denda tentunya,” ungkapnya.

Beberapa yang belum selesai dalam proses pembangunan GOR tersebut diantaranya, halaman luar GOR juga belum ad ataman dan juga pengaspalan. “Lihat saja, saat hujan sekarang, air masih masuk kedalam area GOR, berarti masih ada yang belum sempurna kan,” tanya politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi GOR, saat hujan turun masih banyak air yang masuk ke dalam, para pekerja juga terlihat sibuk melakukan pekerjaannya menyelesaikan proyek yang menghabiskan anggaran APBD puluhan miliar rupiah tersebut.

Meski begitu, belum selesainya proyek GOR tersebut dibantah Edi Nur selaku manajemen konstruksi PT Wahana, pembangunan ini bukannya molor tapi masih proses penyempurnaan. “Bukan belum selesai, tapi tinggal proses penyempurnaan, seperti halnya memberikan tampu air biar air tidak lagi masuk kedalam GOR,” bantahnya.

Saat disinggung terkait belum adanya taman dan juga pengaspalan pada halaman GOR, Edi Nur mengatakan saat ini masih terkendala cuaca. “Kalau musim hujan seperti ini, kalau tetap dilakukan pengaspalan, hasilnya kurang bagus, jadi kita tunggu hingga musim hujannya selesai,” ungkapnya.

Dalam GOR tersebut, dijelaskan Edi Nur terdapat area lapangan yang bisa digunakan untuk kegiatan Bulutangkis, Bola Voli, basket, dan Badminton. “Luas lapangan 1700 M2, seluas 6 lapangan jika untuk Bulutangkis, 4 lapangan jika untuk Voli, 4 lapangan jika untuk basket,” jelasnya.

Sunday, January 10, 2010

17 Ibu Meninggal Saat Melahirkan

KEDIRI - Catatan ibu meninggal dalam proses kelahiran di Kabupaten Kediri masih relatif tinggi. Sepanjang tahun 2009, terdapat 17 kasus dan merupakan peningkatan 20% dari catatan yang sama di tahun 2008.

Data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menyebutkan, 17 kasus ibu meninggal merupakan dari 24.707 proses kelahiran yang tercatat, baik di puskesmas, bidan desa maupun di rumah sakit. Jumlah tersebut merupakan peningkatan dibandingkan tahun 2008, dimana terdapat 14 kasus ibu meninggal dari sekitar 24 ribu proses kelahiran. “Berdasarkan rumus nasional, dimana terdapat 256 ibu meninggal dari setiap 100 ribu proses kelahiran, apa yang terjadi di wilayah kami memang masih relatif tinggi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr.Nugroho Puji Lestario, saat ditemui disela kegiatan sosialisasi di Kantor Dinkes, Minggu (10/1).

Untuk penyebab masih tingginya kasus ibu meninggal dalam proses kelahiran, diakui karena sejumlah hal, diantaranya catatan 4T yang juga relatif banyak. 4T tersebut adalah terlambat deteksi resiko tinggi kelahiran, terlambat mengambil keputusan pertolongan, terlambat merujuk, hingga terlambat penanganan medis. “Terkait 4T itu tak lepas dari tingkat SDM masyarakat. Meski tidak banyak, tapi Kabupaten Kediri kan tergolong daerah kecil dengan kultur masyarakat jawa yang kental. Setiap proses kelahiran pasti ada saja tradisi unik yang terkadang justru menjadikan keterlambatan penanganan,” jelasnya.

Selain catatan 4T yang relatif banyak, masih tingginya kasus ibu meninggal dalam proses kelahiran adalah terkait kondisi kesehatan ibu hamil sendiri. Dari 17 kasus terdata, sebagian diantaranya diakibatkan resiko tinggi kehamilan yang meliputi usia ibu hamil, kondisi fisik yang terlalu pendek dan catatan kehamilan yang terlalu sering.

Untuk menekan kasus ibu meninggal dalam proses kelahiran terus meningkat, Dinas Kesehatan kabupaten Kediri diakui tengah menggalakkan P4K, yaitu Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi. Program yang mengedepankan fungsi bidan desa tersebut diterapkan dengan tujuan melakukan deteksi sejak dini atas setipa kehamilan dari warga masyarakat. “Sejauh ini P4K sudah kami terapkan di 26 desa dan hasilnya cukup menggembirakan. Kedepan bidan desa akan ditugaskan melakukan deteksi dini pada setiap kelahiran, sehingga jika memang dianggap resiko tinggi akan mendapatkan penanganan khusus hingga anjuran sectio (operasi caesar) di rumah sakit,” paparnya.