Friday, February 11, 2011

Pukul Pelajar, Guru SMK Dipolisikan

KEDIRI - Mahardi (42), salah seorang guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI I Kota Kediri harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia itu dilaporkankan siswanya sendiri, Putut Wijanarko (19) karena diduga telah melakukan penganiayaan.

Berdasarkan laporan yang diterima petugas Reskrim Polres Kediri Kota, terlapor telah memukul korban dengan tangah kosong, kemudian menendang kakinya. Akibatnya, korban mengalami luka memar pada kepala sebelah kiri dan lengannya.

Kasubbag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, penganiayaan itu terjadi pada Senin (7/2) lalu. Awalnya, terlapor memberi mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 Teknik Tenaga Listrik (TTL).

Pada saat terlapor menerangkan, korban malah membuat suara gaduh, dan tidak memperhatikan. Karena kesal, terlapor mendatangi korban dan memukul dengan tangan kosong kemudian menendangnya. Karena tidak terima, korban melapor ke kantor polisi. “Kami sedang melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para saksi-saksi. Apabila memang ada unsur kesengajaan maka terlapor akan kita jerat dengan pasal 352 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan ringan,” kata Surono, Jumat (11/2).

Kepala SMK PGRI I Kediri Rojiun Sunarto saat dikonfirmasi mengakui bahwa salah seorang guru memukul siswanya (korban, red). Namun, kata Rojuin, pemukulan itu karena ada alasannya. “Berdasarkan keterangan dari teman - teman, guru sudah memperingatkan hingga dua kali, tetapi korban tidak mempedulikan. Bahkan korban terus mengganggu dan bermain - main di jendela,” kata Rojiun.

Berdasarkan informasi yang didapat, korban memang dikenal mempunyai kebiasaan bandel, dan sering mengganggu teman - temannya. “Pak Mahardi terkenal sangat sabar. Saya sampai kaget jika ia tega memukul,” imbuhnya.

Pihak sekolah, kata Rojiun berniat memanggil orangtua korban, sehingga permasalahan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Sementara itu, hingga kini korban belum masuk sekolah.

Sekolah juga akan berupaya mendatangi rumah korban di Dusun Kebonagung, Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Sebab, orang tua korban bekerja sebagai karyawan Pabrik Rokok PT. Gudang Garam Tbk, dan aktifitasnya sangat sibuk.