Wednesday, April 17, 2013

Tanpa Data Penunjang, Pansus LKPJ Walikota Kediri Kurang Maksimal



Anggota Pansus Reza Darmawan
KEDIRI – Pembahasan panitia khusus (pansus) laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Walikota Kediri dr. Samsul Ashar dinilai anggota Pansus kurang maksimal. Pasalnya, dalam agenda pansus yang dilaksanakan selama tiga hari di salah satu Hotel di Malang tersebut tidak disertai data-data penunjang dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), hasil audit Badan Pengawas Keuangan (BPK) maupun data-data penunjang yang lain.

“Pembahasannya sudah selesai dan tidak ada masalah yang signifikan. Hanya saja, kurang maksimal, karena dalam LKPJ tidak disertai data-data penunjang,” ujar Anggota Pansus Reza Darmawan, Rabu (17/4).

Padahal, dalam pansus pertama yang dilaksanakan pada 22-25 Maret di Hotel Syahid Surabaya, mayoritas anggota pansus kata Reza yang juga ketua Komisi B DPRD Kota Kediri ini sudah mengusulkan agar pembahasan pansus LKPJ disertai data-data penunjang.

Masih kata Reza, dengan tanpa disertai data penunjang tersebut, pembahasan Pansus yang dilaksanakan pada 12-14 April di salah satu hotel di Malang tersebut menjadi tidak efektif. Apalagi, dalam isi LKPJ Walikota, tidak jauh beda dengan LKPJ tahun 2011 yang lalu. “Pembahasan tidak seru, karena materi LKPJ hampir sama dengan LKPJ tahun 2011 yang lalu,” jelasnya.

Terpisah, Kabag Humas Pemkot Kediri Hariadi mengaku akan melaksanakan rekomendasi anggota Pansus tersebut. Pihaknya akan menyertakan data saat pelaksanaan pansus LKPJ mendatang. “Kami terima masukan dari apa yang direkomendasikan dari dewan, adan akan kami laksanakan untuk pemberian data saat pembahasan pansus mendatang,” ujarnya.(*)

Nongkrong Diwarung, Warga Kediri Bablas Ke Akherat



KEDIRI - Pengunjung warung milik Sularmi (60) warga Desa Bakalan Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dikagetkan dengan adanya salah satu pengunjungnya yang meninggal dunia mendadak, Selasa (16/4) sore.

Peristiwa tersebut bermula saat Imam Subandi (45) warga Desa Bakalan datang ke warung tersebut hendak mencari tukang pijat. Sambil menunggu tukang pijat yang sedang makan diwarung, kemudian korban duduk dikursi sebelah warung bersama pengunjung warung yang lain.

Saat mereka ngobrol, tiba-tiba korban terjatuh dan menunduk dimeja depan dalam keadaan mendengkur. Saat berusaha dibangunkan, namun tak kunung terbangun, beberapa warga setempat melapor ke polisi.

Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, setelah mendapatkan laporan, petugas polsek Grogol dan tim medis langsung mendatangi lokasi untuk dilakukan pemeriksaan, dan ternyata korban sudah meninggal duunia. “Dari hasil pemeriksaan tim medis dan juga pihak kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Ada dugaan korban meninggal dunia karena sakit,” ungkapnya, Rabu (17/4).

Selanjutnya jenazah korban diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan. (*)

Taruh Tas di Kursi, Seorang Kepsek di Kediri Rugi Belasan Rupiah



KEDIRI - Endang pamularsih (51) seorang kepala sekolah SD Jagalan I melapor ke polisi setelah menjadi korban pencurian. Peristiwa bermula saat Endang warga kelurahan burengan Kota Kediri ini membersihkan ruang kerja untuk kegiatan rutin seorang kepala sekolah.

Usai membersihkan ruang kerja, Endang kemudian keluar dan meninggalkan sebuah tas miliknya untuk memantau kegiatan proses belajar mengajar. Selang beberapa menit kemudian, saat kembali ke ruang kerja, melihat tas miliknya yang berisi KTP, SIM C, STNK, buka-buku rapat dan buku keuangan serta uang tunai Rp 13 juta sudah tidak berada di tempat semula. Korban sempat mencari disekitar lokasi dan menanyakan guru yang lain, namun tidak juga menemukan, akhirnya korban melapor ke polisi

Kasubag humas polres kediri kota AKP surono mengatakan, sudah melakukan olah TKP serta memeriksa saksi dan korban guna mengungkap pelaku pencurian. “Kita sudah memeriksa saksi dan korban guna mencari tahu pelaku pencurian,” ungkapnya.

Masih kata Surono, akibat pencurian itu, Endang menderita kerugian sebesar Rp 13 juta. (*)


Terjunkan Puluhan Personil Awasi Antrian Solar



KEDIRI - Polres Kediri Kota menerjunkan puluhan personilnya dibeberapa SPBU untuk memantau mengantisipasi adanya bentrok fisik saat terjadinya antrian pembelian BBM jenis solar. Selain itu, pihak kepolisian juga memantau agar tidak ada penimbunan solar saat mengalami kelangkaan seperti saat ini.

Kasubag humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, sejak Selasa (16/4) sore hingga, Rabu (17/4), pihaknya telah menempatkan petugasnya di beberapa SPBU di Kota Kediri. “Sejak kemarin hingga saat ini, kami sudah menempatkan intelegen untuk mengawasi antrian pembelian solar di SPBU,” ujarnya.

Pihaknya juga menghimbau agar  masyarakat tidak melakukan penimbunan BBM jenis solar, karena jika dilakukan akan diproses hokum. “Kami juga menghimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan penimbunan Solar, karena kalau ketahuan akan kita proses sesuai dengan aturan hokum yang berlaku,” tegasnya.

Untuk diketahui, sesuai pantauan di SPBU Kemuning Kecamatan Mojoroto, sejak Rabu pagi terdapat antrian panjang  kendaraan roda empat yang membutuhkan bahan bakar minyak  jenis Solar. Ada sekitar 50  kendaraan ikut mengantri mulai pukul 06.30 WIB guna mendapatkan bahan bakar jenis Solar.  Mulai dari kendaraan pribadi, angkutan umum maupun mobil-mobil armada sales. (*)