Wednesday, April 3, 2013

Hamil Duluan, Permohonan Nikah Dini Meningkat Tajam

KEDIRI - Jumlah surat pengajuan izin atau dispensasi pernikahan anak di bawah umur di kantor Pengadilan Agama Kabupaten Kediri tergolong meningkat.

Sesuai data dari Pengadilan Agama, dari awal tahun hingga saat ini, tercatat 69 perkara yang di terima oleh pihak pengadilan agama. Sementara tahun lalu tercatat hanya 48 perkara. Surat permohonan dispensasi ke pengadilan agama kabupaten kediri diajukan oleh orang tua calon pengantin. Dari data yang diajukan, diketahui bahwa umur termuda calon pengantin perempuan adalah 14 tahun dan laki-laki 16 tahun. Usia tersebut memang sangat muda jika dibandingkan dengan aturan dalam undang-undang pernikahan.

Menurut panitera muda hukum Pengadilan Agama Kabupaten Kediri Kamali, jika faktor terjadinya pernikahan anak di bawah umur tersebut karena kedua calon pengantin yang sudah merasa siap. "Kalau kedua mempelai siap, maka kami akan kabulkan," ujarnya.

Selain itu juga karena terjadi hamil di luar nikah, sehingga orang tua mengajukan surat pernikahan untuk anaknya. "Kebanyakan mereka hamil duluan, makanya orang tuanya menikahkan mereka," ujarnya.

Pihak nya juga memberikan konsultasi terhadap kedua calon pengantin sebelum pernikahan. Termasuk kesiapan mereka, karena mereka menikah di bawah umur. Pihaknya juga tidak dapat melarang, jika persyaratan dan kedua orang tua merestui. (*)

Kegiatan di Jakarta, Walikota Kediri Tidak Hadiri Pemeriksaan Polres

KEDIRI - Walikota Kediri, Jawa Timur Samsul Ashar kembali tidak bisa menuhi panggilan unit tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Kediri Kota sebagai saksi dugaan korupsi Jembatan Brawijaya. Pasalnya, orang nomor satu di Kota Tahu itu kembali tidak memenuhi undangan Polres Kediri Kota, karena ada kegiatan di Jakarta.

Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, walikota Samsul Ashar sudah melayangkan surat ke Polres Kediri kota tidak bisa hadirnya saat menjalani pemeriksaan. "Suratnya sudah kami terima pagi tadi," kata Surono, Kamis (4/4/2013)

Dalam surat tersebut, kata Surono dijelaskan jika walikota saat ini sedang mengikuti lokakarya di Jakarta. "Beliau sedang ada kegiatan lokakarya konflik sosial di Jakarta," jelasnya.

Masih kata Surono, mengingat per 1 April pengusutan dugaan korupsi jembatan brawijaya diambil alih Polda Jawa Timur, maka untuk pemeriksaan ulang bukan lagi kewenangan pihak Polres Kediri Kota. "Karena sudah diambil alih Polda, maka pemeriksaan ulang kewenangan Polda," ujarnya.

Sebelumnya Walikota Samsul Ashar ketika ditemui usai penyerahan DP4 Pilwali dan Pilgub Jatim ke KPUD mengaku bersedia diperiksa di Polres Kediri Kota. "Insya Allah kalau tidak ada kegiatan luar kota, pasti hadir," ujarnya.

Untuk diketahui, meski kasus ini sudah dilimpahkan ke Polda Jatim, wakil walikota Abdullah Abu Bakar, Rabu (3/4) kemarin tetap memenuhi panggilan tipikor Polres Kediri Kota. Ia diperiksa selama 8 jam dengan materi 25 pertanyaa. (*)

Tips Atasi Demam Berdarah


Demam berdarah dangue (DBD) masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia.

Ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti, virus dangue dengan mudah bisa masuk ke dalam tubuh. Namun tak perlu panik, DBD akan sembuh tanpa perlu dirawat. “Sebenarnya, DBD itu bisa sembuh dengan sendiri. Semua penyakit yang diakibatkan oleh virus atau bakteri akan mati dengan sendiri. Kecuali kasus HIV,” jelas dr. Gustan Syahri A. M, Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.

Lantas, mengapa DBD bisa menyebabkan kematian?

Menurut dr. Gustan, kematian akibat DBD bukan disebabkan oleh virus, tetapi komplikasi virus. Virus DBD terdiri dari 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 (paling ganas) dan DEN-4. “Virus tertentu dapat menyebabkan komplikasi, termasuk virus dangue ini. Misalnya, ketika seseorang terkena DEN-1, maka dirinya masih bisa terkena DEN-2. Bahkan, infeksinya bisa lebih parah dari yang pertama," jelasnya saat ditemui Ghiboo (3/4).

Dari komplikasi ini, kemudian dapat menyebabkan pendarahan menyeluruh dan syok pada penderita. Pada akhirnya, menyebabkan kematian.

"Biasanya penderita akan demam tinggi setelah 4-5 hari digigit nyamuk selama 2-7 hari. Segera ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan darah dan tes laboratorium," tegas dr. Gustan. (sumber : giboo.com)

Diperiksa Tipikor Polres Kediri Kota, Wawali tak Tahu Menahu

Mas Abu memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan usai diperiksa
KEDIRI -Meski kasus dugaan korupsi jembatan brawijaya diambil alih Polda Jawa Timur, wakil walikota kediri Abdullah Abu Bakar tetap memenuhi panggilan unit tindak pidana korupsi (tipikor) Polres Kediri kota, Rabu (3/4).
 
Dengan hanya didampingi ajudan dan seorang sopir, wawali datang sekitar pukul 08.30 WIB dan menjalani pemeriksaan diruang Kapolres Kediri Kota.
 
Ditemui disela-sela pemeriksaan, Mas Abu – sapaan akrab Abdullah Abu Bakar – mengatakan, pemeriksaan kepada dirinya seputar perencanaan awal pembangunan jembatan brawijaya. Namun, dia mengaku tidak tahu menahu tentang pelaksanaan proyek pembangunan jembatan brawijaya. “Pertanyaannya ya sebatas sepengetahuan saya tentang proyek pembangunan jembatan brawijaya, saat perencanaan dilibatkan atau tidak,” ujarnya.
 
Bahkan dia mengaku baru mengetahui bentuk jembatan brawijaya saat mendatangi kantor dinas pekerjaan umum, Senin (1/4). “Tahunya bentuk jembatan brawijaya, ya saat saya ke kantor Dinas PU senin kemarin itu, baru mengetahui bentuk dan model jembatan brawijaya,” ujarnya.
 
Masih kata Abdullah Abu Bakar, hingga pukul 12 siang, dia dicecar sekitar 10 pertanyaan oleh penyidik tipikor polres kediri kota. Untuk diketahui, sesuai jadwal, walikota Samsul Ashar kembali akan dimintai keterangan Kamis (4/4) pagi, setelah kamis lalu tidak bisa hadir karena ada urusan keluar kota

Jembatan Ambrol, Jalur Menuju Air Terjun Ironggo Kediri Tertutup Untuk R-4

Jembatan menganga, tidak bisa dilalui Roda empat
KEDIRI - Jalur menuju dua objek wisata alam, air terjun Ironggolo dan Dolo di Kabupaten Kediri tertutup untuk kendaraan roda empat (R-4). Menyusul, jembatan utama di Dusun Ampel Gading, Desa Jugo, Kecamatan Mojo ambrol.

Jembatan yang berlokasi, sekitar 500 meter sebelah timur gedung SD Negeri Jugo II itu ambrol. Sehingga, ruas jalan di jembatan kini hanya selebar 1 meter, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua (R-2)

Eko (35) warga Dusun Besuki, Desa Jugo mengatakan, Jembatan Ampel Gading ambrol sekitar seminggu terakhir. Ambrolnya jembatan karena tergerus air sungai. Kini, di sebelah selatan jembatan terdapat jurang yang kedalamannya mencapai 7 meter. “Kami sudah melapor ke perangkat desa. Bahkan, perangkat desa telah melapor ke pemerintah daerah. Tetapi sampai saat ini, belum ada tanggapan,” kecam Eko, Rabu (03/04/2013) pagi.

Masyarakat sekitar semakin kecewa, karena pemerintah justru membangun plengsengan di Dusun Besuki. Padahal, kata Eko, Jembatan Ampel Gading seharusnya lebih diprioritaskan, karena kondisinya semakin memprihatinkan.

Akibat ambrolnya Jembatan Ampel Gading tersebut, pengunjung dua objek wisata alam yang melalui jalur selatan yaitu, Kecamatan Mojo harus balik kucing. Mereka terpaksa berputar arah dengan jarak tempuh lebih dari 50 kilometer.

Masyarakat memasang papan pemberitahuan penutupan arus untuk kendaraan roda empat di pertigaan Dusun Besuki, tepatnya sebelum loket masuk kawasan wisata. Tetapi, masyarakat yang tinggal di Dusun Ampel Gading, khususnya pengendara mobil terpaksa tetap berputar melalui jalur Kecamatan Semen.

Terpisah, Plt Kabag Humas Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengatakan, tim Teknis Dinas PU Kabupaten Kediri sudah turun ke lokasi untuk melakukan survei. Dari hasil survei, dapat ditentukan penanganan yang tepat terhadap jembatan tersebut. “Sudah diservey oleh rekan Dinas Pekerjaan Umum (PU), kalo desain sudah siap segera dilaksanakan dengan pengadaan langsung. Sementara dana sedah teranggarkan di PU tahun ini," jelasnya.

Protes Fogging Lamban, Warga Swadaya Fogging Sendiri

Petugas saat melakukan fogging di depan SDN Kwadungan
KEDIRI - Sejumlah warga di Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem Kabupaten kediri, Jawa Timur malakukan aksi swadaya fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah, Rabu (3/4).
 
Aksi ini dilakukan oleh warga untuk memprotes pemerintah, karena belum ada tindakan setelah beberapa 6 orang warga terkena penyakit demam berdarah. Selain membawa alat pengasapan, warga yang malakukan aksi ini juga memasang poster yang berisi meminta segera dinas kesehatan dan pemerintah terkait segera melakukan fogging.
 
Abdul Hamid warga setempat mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali melaporkan kepada pemerintah. Namun, dinas kesehatan kabupaten kediri belum juga bertindak mengenai kasus tersebut. “Berkali-kali kami lapor agar segera di fogging, namun tak juga defogging, akhirnya kami inisiatid sendiri dengan urunan semua warga agar difoging,” ujarnya.

Menanggapi aksi itu, Kabag Humas Pemkab Kediri Edi Purwanto mengatakan, pihaknya berjanji akan meninjau lokasi desa kwandungan, untuk menjadwalkan penyemprotan. “Nanti akan kami perintahkan petugas Dinas Kesehatan untuk segera melakukan fogging,” ujarnya.
 
Sementara itu, dari 6 warga yang dirawat, 3 diantaranya berstatus pelajar dibawah umur. Selain itu, akibat lain terkait lambanya penanganan Dinas kesehatan setempat, warga secara swadaya terpaksa harus patungan merogoh menggunakan uang  pribadi Rp 10 ribu per kepala keluarga, digunakan untuk membeli obat seharga 350 ribu.

Silpa Tinggi, Dewan Anggap Pemkot Kurang Perencanaan


KEDIRI - Kalangan DPRD Kota Kediri, Jawa Timur mengeluhkan kinerja Pemkot Kediri kembali tingginya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2012. Sesuai data dari laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Walikota Samsul Ashar tahun 2012, Silpa tahun 2012 mencapai 119 milyar lebih. Akibatnya, anggaran ratusan milyar tersebut harus dikembalikan ke kas daerah.

Ketua komisi B DPRD kota kediri Reza Darmawan mengatakan, tingginya Silpa menunjukkan kinerja pemkot kediri tidak optimal. Kondisi itu berdampak macetnya program pembangunan yang langsung menyentuh ke masyarakat. “Tingginya Silpa, merupakan bentuk kurang siapnya perencanaan rpigram kegiatan pada masing-masing Satker,” ujarnya.
Reza menambahkan, Pemkot kediri harus segera mengevaluasi kinerja aparatnya, agar program pembangunan yang sudah direncanakan berjalan lancar. Evaluasi bisa dalam bentuk pembinaan aparatur pemerintah, sehingga pelaksanaan program yang menyentuh ke masyarakat lebih maksimal.

untuk diketahui, sesuai dalam LKPJ Walikota tahun 2012 sisa lebih perhitungan anggaran mencapai Rp 120 milyar. jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp 100-an milyar.