Friday, March 15, 2013

Desak Pembuatan Perda Perlindungan Anak


KEDIRI - Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak menyatakan kasus kekerasan terhadap anak-anak yang didominasi kejahatan seksual sudah menjadi kondisi darurat. Undang-undang perlindungan anak, tampaknya belum sepenuhnya membuat efek jera pada para pelaku.

Ketua Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak Aris Merdeka Sirait mengatakan, kekerasan seksual yang dialami anak-anak di Kabupaten Kediri juga melebihi angka 50 pada tahun 2012 lalu. “Bukan hanya di Kediri saja, hamper di Polres-polres di seluruh Indonesia juga berkisar 50 kasus pertahun, ini sudah masuk dalam kondisi darurat,” kata Aris di Mapolres Kediri, Kamis (13/3) beberapa waktu lalu.

Untuk itu Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak mendesak Pemkab Kediri segera membuat Perda tentang perlindungan perempuan dan anak. “Jika dari kalangan eksekutif belum juga bertindak, maka dari kalangan legislative bisa segera bertindak, yang diwujudkan dalam Perda inisiatif,” katanya.

Selain mendesak Pemkab Kediri, Aris Merdeka juga melakukan road show disejumlah daerah untuk mengkampanyekan menghentikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Salah satunya dengan meghimbau pemerintah daerah setempat membuatkan Perda. “Untuk itu salah satu tujuan road show ini juga untuk menggugah pemerintah daerah membuatkan perda,” ujarnya.

Untuk diketahui, sesaui data dari Unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Kediri selama tahun 2012, angka korban kekerasan terhadap anak mencapai 61 anak. Dengan didominasi oleh angka kasus kekerasan seksual yang mencapai 51 korban. Kebanyakan dari kasus kekerasan seksual tersebut, hampir 75 persen dilakukan oleh orang terdekatnya. Seperti ayah kandung, ayah tirinya atau kakeknya.

Sementara itu, Plt Kabag Humas Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengatakan, Pemkab Kediri sudah membuatkan Perda tersebut. Hanya saja, saat ini masih menunggu hasil evaluasi Gubernur Jawa Timur. “Saat ini kami masih menunggu hasil evaluasi gubernur. Begitu turun, kami akan langsung mengesahkannya dan dilakukan sosialisasi,” ujarnya.

Truk Sampah Tak Layak, Sampah Berceceran Dijalan


KEDIRI - Sejumlah masyarakat mengeluhkan jika truk pengangkut sampah yang menuju Ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok, Kota Kediri, Jawa Timur seringkali meninggalkan ceceran sampah yang berjatuhan. Hal itu membuat ruas jalan terkesan menjadi kotor dan bau.

“Seringkali sampah berjatuhan dari truk pengangkut sampah. Akibatnya jalanan menjadi bau,” keluh Widya warga Kota Kediri, Sabtu (16/3).

Sementara itu, menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Tata ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) Kota Kediri Didik Catur mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki truk pengangkut sampah yang menuju ke TPA. “Sudah kita perispakan untuk melakukan perbaikan terhadap beberapa truk yang tidak ada penutupnya tersebut,” katanya.

Didik catur juga mengaku, jika selama ini truk pengangkut sampah tersebut awalnya sudah ada tutupnya. Namun kebanyakan tutup truk sampah tersebut hilang. “Awalnya semua truk yang kita miliki ada tutupnya, tapi entah kenapa tutup-tutup tersebut hilang,” ujarnya.

Tiang Pancang Jembatan Papar Terbengkalai


KEDIRI – Tiang pancang Jembatan Papar dikhawatirkan terbengkalai. Pasalnya, hingga saat ini belum juga dilakukan pembangunan badan jembatan. Padahal jembatan yang menghubungkan kecamatan Papar Kabupaten Kediri dengan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk sangatlah vital.

Menanggapi hal itu, Plt Kabag Humas Pemkab Kediri Edi Purwanto mengatakan, Pemkab Kediri sudah menyurati Gubernur Jawa Timur agar segera membangun badan jembatan sesuai kesepakatan awal. “Tugas kami sudah selesai. Yakni membangun tiang pancang dan juga pembebasan lahan. Untuk badan jembatan merupakan kewajiban Pemerintah Provinsi,” ujarnya.

Pihak Pemkab Kediri juga mendesak, maksimal akhir tahun 2013 ini Pemprov Jatim sudah harus menyelesaikan pembangunan badan jembatan. “Kami minta agar 2013 ini sudah bisa dibangun dan segera dimanfaatkan,” desak Edi.

Edi menambahkan, dengan adanya jembatan tersebut akses masyarakat antara Kecamatan Papar Kabupaten Kediri dengan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk dapat berjalan dan memperlancar akses perekonomian. Baik dari segi perdagangan, maupun pendidikan.

Pasang Jembatan Darurat diatas Sungai Mondo


KEDIRI – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Timur akhirnya membangun jembatan darurat diatas jembatan yang terputus akibat banjir beberapa saat lalu di Desa Mondo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Pembangunan tersebut mulai dikerjakan sejak seminggu lalu.

Jembatan itu nantinya sebagai jembaatan sementara untuk memperlancar arus lalu lintas di jalur antar daerah itu. jembatan ini memiliki panjang sekitar 80 meter dengan lebar sekitar 3 meter. Tinggi permukaan jembatan dengan jalan sekitar satu meter. Rencananya jembatan itu akan selesai sekitar satu minggu lagi.

Jembatan itu dikerjakan oleh 20 pekerja yang diawasi langsung oleh dinas PU Provinsi. Kerangka jembatan terdiri dari rangkaian baja. Alas jembatan terbuat dari balok kayu yang di susun berjajar dengan ketebala sekitar 10 centi meter.

Prawoto, coordinator pembangunan jembatan darurat ini mengatakan, pembangunan jembatan darurat itu keseluruhannya di tangani oleh pihak dins PU pemprov Jatim. Menurut Prawoto target penyelesaian perakitan badan jembatan adalah sekitar 2 minggu. “Kita mulai merakit jembatan ini sejak seminggu lalu. Semua pekerjaan unu ditangani langsung oleh dinsa PU provinsi,” ujar Prawoto. Jum’at, (15/3).

Sesudah itu, pihak PU akan berkonsentasi untuk membangun fondasi di kedua ujung jembatan. Fondasi itu menurut Prawoto disamping berfungsi untuk menahan kerangka jembatan, juga berfungsi untuk menyambungkan antar jembatan dengan jalan. “Tinggi jembatan dengan jalan di sekitarnya sekitar satu meter, makanya nanti akan kita bangun fondasi di kedua ujung jembatan ini. fungsinya selain untuk menahan badan jemabtan, juga untuk menghubunkan jalan dan jembatann.” Tambah Prawoto.

Menurut Prawoto, jembatan itu nantinya akan bisa di lewati kendaraan roda empat, termasuk truk. Namun untuk sementara, jembatan itu hanya akan diperuntukan untuk kendaraan roda dua, hingga fondasi jembatan selesai di bangun. Terkait kekuatan jembatan untuk menahan beban kendaraan, Prawoto menyatakan belum dapat diketahui saat ini. “Sementara hanya kendaraan roda dua saja yang bisa lewat hingga nanti proses pembangunan fondasi jembatan selesai di bangun. Untuk kekuatan jembatan saat ini belum dapat di ketahui karena butuh dijui dulu oleh PU. Yang jelas jembatan ini bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, termasuk truk,” ungkapnya

Plt kabag Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengatakan, pembangunan jembatan belly di sungai Mondo setelah jembatan permanen ambruk diterjang banjir merupakan kewenangan pemerintah provinsi Jawa Timur merupakan kewenangan pemerintah Jaawa Timur. Jadi pembangunan yang saat ini di lakukan adalah bukti tanggung jawab pemerintah provinsi terhadap kerusakan jembatan permanen di wilayah itu.

Namun demikian, menurut Edhi pemerintah Kabupaten Kediri akan melakukan pembangunan jembatan permanen di tahun 2014 mendatang. Saat ini pemerintah di Kabupaten Kediri sudah menerjunkan tim unuk melakukan evaluasi kerusakan jembatan sebagai bahan perencanaan pembangunan jembatan itu. terkait anggaran yang akan digunakan untuk rencana pembangunan tersebut Edhi mengatakan masih akan dilihat nilai nominal anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan itu. “Pembangunan jembatan belly saat ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Namun demikian, pemerintah Kabupaten Kediri akan membangun jembatan permanen di lokasi tersebut. Saat ini kami akan melakukan evaluasi yang nantinya kita jadikan bahan untuk membuat master plan jembatan permanen yang akan kita bangun,” ujar Edhi. (*)

Pelatih Persis Akui Persik Lebih Unggul


SOLO - Pelatih Persis Solo Agung Setyabudi mengakui keunggulan Persik Kediri atas timnya. Sehingga pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2012 di Stadion Sriwedari Surakarta, Jumat (15/03/2013) kemarin berkesudahan dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim Macan Putih.

"Tim yang kuat akhirnya yang menang, itulah komentar saya," ujar Agus Setyabudi. Anak asuhnya sudah memberikan penampilan terbaik, tetapi akhirnya kemenangan berpihak kepada Persik. Dia berjanji akan segera melakukan evaluasi.

Sempat unggul lebih awal melalui sontekan Bayu Nugraha di babak kedua, menit ke-50, namun kedudukan justru berbalik. Persik membalas gol cepat lewat pemain muda berbakat Faris Aditama, tiga menit setelahnya dan mengukuhkan kemenangan atas gol Agus Susanto menit ke-69

Skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup wasit Nusur Fadilah dari Jakarta Pusat. Laskar Brajamusti harus puas dengan posisi empat grup 5 dengan jumlah poin empat. Sedangkan Persik kokoh di puncak grup dengan total poin 13.

Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo mengaku sangat bersyukur atas hasil impresif disumbangkan anak asuhnya di markas Laskar Pasopati, pendukung Persis. Kemenangan tersebut, kata Aris, tidak lepas dari dukungan masyarakat Kota Kediri, khususnya persikmania yang datang langsung ke Solo. "Yang perlu dicatat dalam pertandingan ini adalah Agung (pelatih Persis) teman saya sejak kecil. Kemudian pelatih kipernya adik kandung saya. Sehingga, pertandingan antar saudara ini akhirnya berakhir," ujar Aris

Aris menambahkan, kunci kemenangan timnya adalah semangat bertanding. Namun ia menyayangkan kondisi lapangan yang becek, sehingga pertandingan tidak bisa berkembang dengan baik. "Apabila lapangan tidak becek, saya yakin pertandingan akan lebih menarik. Pertandingan akan berkembang. Tidak seperti tadi, bola selalu kandas pada genangan air dan sulit ditendang," pungkas Aris. (*)

Persik Pecundangi Persis Solo


KEDIRI - Persik Kediri akhirnya berhasil mempecundangi tuan rumah Persis Solo dengan skor 2-1 dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013 di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jumat (15/03/2013) sore.

Dua gol kemenang tim bertajuk Macan Putih disumbangkan oleh Faris Aditama menit ke-53 dan Agus Susanto menit ke-69. Sedangkan satu gol penggembira tuan rumah dicetak oleh Bayu Nugroho menit ke-50.

Dengan kemenangan tersebut, Persik tetap kokoh di puncak grup V. Persik telah mengoleksi 13 poin absolut dari lima pertandingan. Empat kali menang dan satu kali seri. Sedangkan, Persis baru mengantoni empat poin, dari dua kali laga.

Sejak kickoff peluit babak pertama ditiup wasit Nusur Fadilah dari Jakarta Pusat, tuan rumah Persis langsung mengambil inisiatif menyerang. Anak asuh Agung Setyabudi bermain dengan skema 4-5-1

Sedangkan tim tamu Persik yang mengenakan kostum ungu, memainkan skema 4-4-2. Permainan tidak berkembang dengan baik, karena lapangan dipenuhi genangan air. Babak pertama pun berkesudahan imbang tanpa gol.

Persis membuka gol melalui Bayu Nugroho, pada babak kedua menit ke-50. Bermula dari kesalahan pemain belakang Persik, pemain bernomor punggung 7 itu berhasil menceploskan bola dari sektor sebelah kanan gawang Persik yang dijaga Wahyudi.

Sontak, ribuan pasopati, suporter fanatik Persis bergemuruh. Tetapi kedudukan 1-0 hanya bertahan selama tiga menit. Karena Faris Aditama berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-53

Melalui serangan balik cepat, pemain muda berbakat Persik itu melepaskan tendangan jarak jauh dari sektor sebelah kanan Persis. Bola yang melaju datar gagal ditaklukkan oleh penjaga gawang Bagus Jiwo.

Sehingga kedudukan imbang 1-1, membuat tempo pertandingan naik. Kedua tim melakukan perubahan skema serangan dengan melakukan penggantian sejumlah pemain.

Persis terus melakukan tekanan. Mereka bahkan kerap mengurung lini pertahanan Persik. Akhirnya petaka bagi tuan rumah terjadi pada menit ke-69. Keluar dari tekanan, Persik justru berhasil mencetak gol

Agus sukses menyempurnakan tendangan bebas sang kapten Fatchul Ihya. Bola muntahan setelah dibendung kiper Bagus Jiwo, langsung disambar oleh pemain bernomor punggung 8 itu. Kedudukan 2-1 untuk Persik bertahan hingga pertandingan berakhir. (*)

Diiming-imingi HP, Bocah SD Pasrah Disetubuhi


KEDIRI – Sungguh bejat yang dilakukan Yulianto (27) seorang kuli bangunan asal Dusun Sidokumpul Desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pasalnya, ia nekat melakukan persetubuhan terhadap DNM (14) pelajar kelas 6 SD Asal Ngancar Kabupaten Kediri.

Kasubag Humas Polres Kediri AKP Budi Nurcahyo mengatakan, peristiwa persetubuhan pertama kali dilakukan pada awal maret lalu di lokasi proyek bangunan KUD lantai II Desa Jagul Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Saat itu, awalnya korban sempat menolak, namun karena diming-imingi sebuah HP merk maxtron seharga Rp 300 ribuan, akhirnya korban pasrah ketika diajak berhubungan badan. “Karena tergiur dengan HP, korban yang masih anak-anak langsung mau diajak berhubungan,” ungkap Budi, Jumat (15/3).

Puas dengan merenggut kegadisan DNM, keseokan harinya pelaku kembali melakukan perbuatannya selama dua kali pada Kamis dan Jumat. Peristiwa tersebut terungkap pada Rabu (13/3) malam. Saat itu korban terlihat murung dan menangis. Setelah didesak oleh ibunya, akhirnya mengaku jika telah disetubuhi oleh tersangka sebanyak 3 kali. Tidak terima, ibu korban langsung melapor ke polisi. “Mendapatkan laporan, petugas langsung bergerak dan berhasil menangkap pelaku Kamis malam di lokasi proyek tempat pelaku bekerja,” ungkapnya.

Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Kediri. “Saat ini, pelaku masih dilakukan pemeriksaan di unit PPA Polres Kediri guna mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ujarnya.

Masih kata Budi, akibat persitiwa itu, saat ini korban maupun orang tuanya masih terlihat shock dan belum bisa dimintai keterangan. Sementara itu, akibat perbuatannya, pelaku akan dijerat pasal 81 dan 82 undang-undang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (*)

Usai Dimintai Keterangan Tipikor, Walikota Opname


KEDIRI – Usai dimintai keterangan oleh tim penyidik Tipikor Polres Kediri Kota, Kamis (14/3) kemarin, Walikota Kediri Samsul Ashar dikabarkan menjalani opname di salah satu rumah sakti di Surabaya, Jumat (15/3).

“Informasi yang beredar memang sejak pagi tadi Pak Wali opname di salah satu Rumah Sakit di Surabaya,” kata sumber dilingkungan Pemkot Kediri yang mewanti-wanti agar tidak disebutkan namanya ini kepada Harian Bangsa.

Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, untuk lanjutan pemeriksaan wali kota Kediri Samsul Ashar masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter karena sampai saat ini masih di rawat di Rs sakit Internasional Surabaya. "Untuk Penyidik mengevaluasi hsl pemeriksaan saksi-saksi dan tersangka pemeriksaan tambahan akan dijadwalkan apabila nanti diperlukan keterangannya," jelasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Walikota Samsul Ashar dimintai keterangan sebagai saksi oleh tim penyidik unit Tipikor Polres Kediri Kota terkait dugaan kasus korupsi Jembatan Brawijaya. Dalam memintai keterangan, Walikota dimintai enam perntanyaan, mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB, karena mendadak sakit. Apalagi, Kamis kemrain, Walikota yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini sedang menjalani puasa.

Adanya kabar Walikota Samsul sakit langsung dibantah Kabag Humas Pemkot Kediri, Hariadi. Menurutnya, Walikota tidak sakit dan tidak menjalani opname seperti kabar yang beredar. “Tidak sakit, beliaunya baik-baik saja itu. Memang dari pagi tadi banyak info yang mengatakan Pak Wali sakit, tidak benar itu. Karena barusan saya konfirmasi Sekpri dan menyatakan Pak Wali tidak sakit dan tidak sedang di opname,” ujarnya.

Sementara itu, adanya indikasi dugaan korupsi jembatan brawijaya yang mencatut sejumlah anggota DPRD Kota Kediri, langsung ditepis ketua DPRD Kota Kediri Wara S. Renny Pramana. Menurutnya, lembaga DPRD merupakan lembaga yang mengeluarkan kebijakan. “Jadi kalau diindikasikan adanya tindak pidana korupsi, tentunya bukan di lembaga yang saya pimpin. Karena lembaga DPRD merupakan lembaga yang mengeluarkan kebijakan. Kalau ada tindak pidana korupsi, bukan pada lembaga DPRD, tetapi di Dinas terkait,” ujarnya dalam jumpa pers terkait fungsi lembaga DPRD dalam persetujuan pembangunan Jembatan Brawijaya di kantor DPRD Kota Kediri.

Adapun terkait surat persetujuan yang sempat beredar di masyarakat, dan juga dipermasalahkan penyidik Tipikor Polres Kediri Kota, Renny menyebut polisi terlalu berlebihan. “Saya fikir berlebihan lah, kalau Polisi mengusut surat itu, karena surat itu hanyalah surat biasa, seperti halnya surat Kapolres mengajukan anggaran pengamanan, dan kita jawab, seperti itu saja,” jelasnya.

Sebelumnya beberapa anggota DPRD dan juga pimpinan dimintai keterangan sebagai saksi kasus dugaan korupsi jembatan brawijaya. Untuk diketahui, sejauh ini Polres Kediri Kota sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan pembangunan Jembatan Brawijaya. Mereka Kepala Dinas PU Kasenan, panitia lelang Wiyanto dan pemilik rekening aliran dana Fajar Purna Wijaya. Namun, karena beberapa alasan, ketiganya tidak dilakukan penahanan. (*)

Cawali Independen Rawan Manipulasi Dukungan


KEDIRI - Pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat dukungan Calon Walikota (cawali) Kediri, Jawa Timur 2013-2018 dari jalur independen atau perseorangan rawan dimanipulasi. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat mewajibkan calon bertatap muka secara langsung dengan pemilik KTP.

”Calon dari jalur perseorangan harus face to face atau bertatap muka secara langsung dengan masyarakat, sebagai pendukungnya,” tegas anggota KPUD Kota Kediri Masrukin, Jumat (15/3).

Selama ini, imbuh Masrukin, banyak laporan dari masyarakat, jika calon independent mencari dukungan dengan hanya dalam bentuk foto copy KTP. Sehingga sering memanfaatkan jasa tukang foto copy atau bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). “Jika ditemukan seperti itu, sudah masuk dalam pelanggaran pidana. Karena pemalsuan data dukungan,” kata Masrukin yang juga advokat ini.

Untuk menghindari praktek manipulasi data tersebut, KPUD terus melakukan sosialisasi dihadapan partai politik. Masrukin selalu mewanti-wanti kepada para calon independent untuk bertatap muka langsung dengan calon pendukungnya.

Jika ternyata ditemukan adanya manipulasi data dengan mencari dukungan KTP asal-asalan, Masrukin menegaskan, maka itu sudah masuk dalam unsur pidana. Untuk itu, panitia pengawas (panwas) harus secepatnya bertindak dalam melakukan pengawasan. “Untuk itu, kami minta panwas untuk segera melakukan pengawas. Jika ditemukan pelanggaran bisa langsung melaporkan ke polisi,” pintanya.

Untuk diketahui, dalam Pilwali nanti, calon walikota dari jalur independen, minimal harus menyertakan dukungan minimal 13.070 orang, dalam bentuk foto copy KTP. (*)