Thursday, February 14, 2013

Persik Berharap Poin Lawan PPSM


KEDIRI - Menghadapi tuan rumah PPSM Magelang, Persik Kediri berharap mampu mendulang sukses seperti laga a way sebelumnya, kontra PSIM Yogyakarta. Selain tampil tanpa beban, tim bertajuk Macan Putih memiliki sejarah kemenangan besar dari 'Macan Tidar'

Manajer Persik Kediri Anang Kurniawan mengatakan, para pemain sudah menjajal (mencoba, red) Stadion Abu Bakri Magelang, sebagai tempat pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2013/2014, yang sedianya digelar Jumat (15/02/2013) besok.

" Kami sudah mencoba lapangan yang akan dipake pertandingan. Suasana tim sangat kekeluarga'an sekali.
Pemain bisa adaptasi," ujar Anang Kurniawan, Kamis (14/02/2013)

Masih kata Kabag Umum Pemkot Kediri, baik fisik maupun mental pemain Persik dalam performa baik. Kemenang 1-0 atas PSIM Yogyakarta menjadi modal berharga. Sebab, target dua poin dari dua laga tandang ke Jawa Tengah yang diidamkan pelatih Aris Budi Sulityo, telah terlampaui

Selain itu, Persik pernah memukul telak PPSM dengan skor 5-0, diajang kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Stadion Brawijaya Kota Kediri, pada Februari 2012 lalu. PPSM sendiri saat ini dalam kondisi yang kurang beruntung, perpecahan klub dipastikan bakal mengganggu persiapan tim

Kendati diatas kertas unggul, tetapi Anang berharap para pemain tidak menyepelekan lawan yang akan dihadapi. PPSM tampil sebagai tuan rumah dengan kekuatan suporter. Selain itu, tim Persik terancam tampil tanpa pemain senior Haryanto yang biasa sebagai motor penggerak tim

Haryanto mengalami cidera hamstring (tertarik otot paha). Padahal, peran pemain bernomor punggung 12 itu sangat vital. Jika dia absen, maka Fatchul Ihya yang bisa dipastikan menjadi motor Persik pada laga besok sore. (*)

Geledah Gedung DPRD, Polisi Dianggap Lampaui Prosedur


KEDIRI – Penggeledahan Gedung DPRD Kota Kediri, Jawa Timur yang dilakukan penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Kediri Kota, Rabu (12/02/2013) kemarin, berbuntut. Polisi dianggap sudah bertindak melampaui prosedur dan bisa membocorkan rahasia Negara.

“ Ada anggapan bahwa ada prosedur yang sudah dilampaui. Keyakinan kami, proses penganggaran tidak ada persoalan. Perlu diingat, di DPRD adalah lembaga politik,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Sholahudin Faturrahman, Kamis (14/02/2013)

Politisi PKB Kota Kediri itu menambahkan, ia yakin Polres Kediri Kota paham mekanisme dan etika dalam melakukan tindakan hukum. Begitu juga dengan pimpinan DPRD, selama ini sangat kooperatif. Sebagai bagian dari warga masyarakat yang taat hukum, akan membantu kepolisian dalam proses penegakan hukum.

Tetapi yang ia sesalkan, isi surat yang dibawa penyidik berupa penggeledahan, tetapi kemudian, petugas membawa anggota di kantor sekretariat DPRD ke Polres Kediri Kota untuk dimintai keterangan. Namun, pihaknya tetap berprasangkan baik bahwa, tindakan tersebut masih dalam etika dan prosedur yang beralaku, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan.

Sholahudin juga mengingatkan secara tegas kepada pihak kepolisian agar tidak gegabah dan memberikan siaran pers. Terutama, ketika membeberkan dokumen-dokumen penting. Jangan sampai, pihak Polres Kediri Kota justru membuka dokumen rahasia Negara, yang bisa melanggar ketentuan hukum.

Terpisah, Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, upaya paksa berupa penggeledahan baik yang dilakukan di Kantor Balai Kota Kediri Jalan Basuki Rahmat No 1 Kediri, pada Selasa (12/02/2013) dan Gedung DPRD setempat Jalan Mayor Bismo Kota Kediri masih dalam koridor hukum. Pihaknya sudah mengantongi ijin dari Pengadilan Negeri (PN) setempat.

“ Memang ada keberatan. Tetapi, penyidik bertindak berdasarkan ijin dari pengadilan. Kemudian, penyidik melakukan penggeledahan di ruang sekretariat. Yang tidak boleh, ketika kita melakukan tindakan di ruang siding pada saat persidangan berlangsung,” ujar Kapolres AKBP Ratno Kuncoro.

Polres Kediri Kota terus berupaya menuntaskan dugaan kasus korupsi mega proyek pembangunan Jembatan Brawijaya Kediri. Setelah menetapkan dua orang pejabat yaitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kasenan dan Ketua Panitia Lelang Wijanto sebagai tersangka, penyidik Tipikor kini melakukan pemeriksaan terhadap tim anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri.

Hari ini, penyidik Tipikor memintai keterangan Asisten I Bidang Pembangunan Budi Siswantoro dan Kepala Badan Pemberdayaan Daerah (Bapedda) Kota Kediri Suprapto. Selain itu, kepolisian juga melakukan evaluasi melalui gelar perkara internal dengan Kapolres Bangkalan, selaku mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Kapolres menambahkan, langkah selanjutnya, penyidik akan memanggil beberapa rekanan yang ikut dalam lelang proyek bernilai Rp 71 miliar, sebagai saksi. Keterangan mereka sangat diperlukan untuk meyakinkan jika tender proyek benar-benar fiktif, sebagaimana hasil penyelidikan yang sudah dilakukan sebelumnya.

Ratusan Anggota Polisi Tes Urin


KEDIRI - Sebanyak 100 anggota Polres Kediri Kota mengikuti tes urin yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat.

Dr Pungki Setiawan, selaku dokter di BNN Kota Kediri mengatakan, seluruh peserta yang menjalani tes dinyatakan negatif narkoba dan obat-obatan terlarang. “BNN telah memakai alat tes yang akurat untuk mengetahui jenis jenis obat yang dikonsumsi. Hasil tes, semua negatif,” kata Dr Pungki, Kamis (14/2).

Tes urin dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan menekan peredaran dan pemakaian narkoba pada kalangan anggota polisi

Terpisah, Waka Polres Kediri Kota Kompol I Made Arjana mengatakan, tindakan tes urine tersebut, agar para anggota Polres Kediri Kota tidak terlibat penyalahgunaan narkoba

Sementara itu, kegiatan tes urine yang dilakukan Polres Kediri Kota, rutin setiap satu bulan sekali. Namun, kegiatan tersebut akan dilakukan secara mendadak.

Takut Mental Dipersidangan, Polisi Lakukan Pendalaman


KEDIRI - Hingga saat ini polisi terus memeriksa sejumlah saksi dalam mengusut dugaan kasus korupsi jembatan brawijaya di Kota Kediri. Kendati proses pemeriksaan masih berlanjut, namun hingga kini belum ada perkembangan yang cukup signifikan. Tidak ada penahanan bagi Kasnan kepala dinas pekerjaan umum, maupun penambahan tersangka. Meski, sejumlah penggeledahan di tempat-tempat penting seperti kantor pemkot maupun DPRD telah dilakukan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, memang pihaknya sengaja belum mengungkap perkembangan yang telah ia himpun dengan alasan bisa mengganggu proses penyidikan. Namun pihaknya berjanji, bakal segera mengungkap kepada media bila waktunya sudah tepat. “Jika sudah selesai, kita akan rilis lagi di media, untuk sementara kasus ini kita lakukan pendalaman dulu,” ujarnya.

Masih kata Ratno untuk pemeriksaan korupsi memerlukan ketelitian yang tajam dan empat poin pembuktian, diantaranya perbuatan melawan hokum, ada kerugian Negara, menguntungkan diri sendiri maupun orang lain serta ada niat jahat.

Sementara itu, hingga Kamis (14/2) kemarin, pihak penyidik Tipikor Polres Kediri Kota masih menjalani pemeriksaan lanjutan terhadap Budi Siswantoro asisten I Sekda Kota Kediri, dan Suprapto kepala Bappeda. (*)

Siapkan 4 Titik Lokasi Samsat Keliling


KEDIRI - Kantor Bersama Samsat Kabupaten Kediri kembali melaksanakan kegiatan samsat keliling. Di bulan Februari 2013 kegiatan tersebut akan di laksanakan di empat titik.

Administratur pelaksana Kantor Bersama Samsat Katang Lestidjo mengatakan, empat Kecamatan tersebut di antaranya adalah Kecamatan Kepung, Kandangan, Semen dan Kecamatan Wates. Hal tersebut di lakukan untuk mempermudah dan lebih memudahkan bagi para wajib pajak kendaraan. Sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh dating ke kantor untuk melakukan transaksi pembayaran. Dan juga sebagai bentuk sosialisasi terhadap masyarakat tentang kewajiban membayar pajak tepat waktu. “Satu hal lagi bahwasanya samasat keliling juga di adakan untuk menjalin kebersamaan dan silaturahim,” ujarnya, Kamis (14/2).

Dengan persyaratan yang relative sangat mudah hanya cukup kartu tanda penduduk dan STNK Samsat Keliling bisa melayani pembayaran her tahunan dan juga pengesahan STNK tahunan.Hal tersebut di lakukan untuk menggenjot pendapatan kantor,ungkap Lestidjo.

Di singgung tetntang kinerja tahun kemarin Kantor Bersama Samsat Katang bias memenuhi target namun hal tersebut juga belum bias jadi ukuran kinerja.Peningkatan kenyamana dan juga kenyamana terus di lakukan untuk membuat para wajib pajak merasa sebagai mitra bukan karena terpaksa.Di tahun 2013 ini Lestidjo juga ingin seluruh jajaran saffnya lebih memperhatikan hal-hal yang memang bperlu di benahi dan di perbaiki.Agar supaya para wajib pajak merasa nyaman. “Kami menghimbau kepada masyarakat agar memanfaatkan pelayanan samasat kerliling dengan baik dan kami akan melayani dengan cepat dan tepat,” pungkas Lestidjo.