Friday, October 7, 2011

Dipukul Oknum Polisi, Jukir Terjepit Trotoar


KEDIRI - Seorang oknum polisi di Kota Kediri, Jawa Timur menyerang juru parker (jukir) hingga terluka parah dan masuk ke rumah sakit. Peristiwa tersebut terjadi, hanya masalah sepele, pelaku tersinggung ditegur oleh korban memarkir kendaraan sembarangan.

Informasi yang berhasil dihimpun pelaku bernama Briptu Adi Cahyanto. Sementara pelaku adalah Eko (40) tukang parkir lepas di areal Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri.

Eko terluka para bagian pipi sebelah kirinya. Kini lelaki asal Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota Kediri itu tergolek lemah di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit milik Polri itu.

Pemukulan itu bermula ketika Briptu Adi memeriksakan anaknya yang sedang sakit di RS Bhayangkara, Kota Kediri. Dia tidak mamarkir sepeda motornya dengan teratur (sembarangan).

Kemudian korban menegurnya. Tetapi, pelaku justru naik pitam. Tiba-tiba, pelaku melontarkan pukulan keras ke arah korban hingga terjatuh dan tubuhnya terjepit antara trotoar dan roda sepeda motor.

Teman sesama tukang parkir berusaha menolong korban. Dalam kondisi terluka, korban dibawa ke RS Bhayangkara, Kota Kediri. Perawatan langsung memberikan pertolongan kepada korban.

Mengenai kejadian itu, Kepala RS Bhayangkara Kota Kediri Prima Heru mengatakan, pihaknya sudah menawarkan sebagai mediator antara korban dengan pelaku. Hasilnya, korban bersedia masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan. “Korban mengalami memar dibagian pipi, dan sudah dilakukan pemeriksaan,” ujarnya

Sampai saat ini, korban masih menjalani perawatan. Korban memperoleh penjagaan dari anggota provost Polres Kediri Kota.

Thursday, October 6, 2011

Puluhan Siswa SD Keracunan Susu


KEDIRI - Kurang lebih 31 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gadungan IV, Dusun Tondomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengalami keracunan, usai mengkonsumsi susu merk Jenius yang merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.

Mereka mengeluhkan sakit kepala, sakit perut, mual-mual hingga muntah. Akibat kejadian tersebut, sekolah terpaksa menghentikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). “Kepala rasanya pusing dan perut sakit. Badan juga lemah dan terasa mau muntah,” ujar Yuda Farohmansyah, siswa kelas 6 B SDN Gadungan, Kamis (6/10)

Siswa asal Desa Templek, Kecamatan Puncu itu mengaku, baru saja mengkonsumsi susu merk Jenius dari sekolah. Susu itu biasanya diberikan secara gratis kepada para siswa dua kali seminggu (Selasa dan Kamis)

Seluruh pelajar mulai 2 hingga 6 memperoleh susu kemasan gelas plastik itu sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka baru terasa mual-mual sekitar 30 menit setelah mengkonsumsi susu gratis tersebut. “Susu itu rasa Strowberi. Tetapi kali ini berasa sedikit asam. Mungkin sudah basi. Teman-teman mengeluhkan pusing dan sakit perut seperti saya,” imbuh Yuda ditemui di mushola sekolah.

Hal serupa dialami Mochammad Ulul Faizin (11), siswa kelas 6 lainnya. Dia sempat memperoleh pelajar matematika dari Azhari. Tetapi karena jatuh sakit, dia dan ke-18 temannya langsung dilarikan ke mushola dan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Para siswa memperoleh perawatan dari para guru dan tenaga medis yang ada di sekolah.

Karena banyaknya siswa-siswi yang jatuh sakit, sekolah meminta bantuan Puskesmas setempat. Kemudian datang para perawat bersama dokter puskesmas untuk merawat para pelajar yang sudah tergolek lemah tersebut.

Istianah, selaku Kasi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten kediri mengaku, gejala yang dialami para siswa-siswi SDN Gadungan IV serupa dengan keracunan. “Mereka mengalami mual dan pusing ada perasaan muntah. Penyebabnya ditengarai setelah mendapatkan PMTAS (Program Makanan Tambahan Anak Sekolah). Ada sekitar 25 anak yang sudah kami tangani,” ujar Istianah

Ditanya perlakuannya, para siswa diberikan obat sesuai dengan gejala yang dialami seperti, obat anti mual dan anti kram.

Untuk memastikan penyebabnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mengirimkan sampel susu merk Jenius yang baru dikonsumsi siswa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Tuyul Pulsa Rambah Kediri, Polisi Siap Terima Aduan

KEDIRI – Tampaknya peristiwa hilangnya sejumlah pulsa tanpa sebab atau biasa disebut Tuyul Pulsa juga begentayangan di Kota Kediri, Jawa Timur. Sejumlah warga mengaku menjadi korban pencurian pulsa, saat menerima pesan pendek atau short massage service (sms) dari nomor tak dikenal.

Modus pencurian pulsa, pemilik nomor Hanphone tersebut mendapat sms layanan dari nomor tak dikenal. Isinya berupa iming - iming bonus pulsa, sms gratis maupun hadiah lainnya. Untuk mengecek bonus, pemilik nomer diminta menekan angka tertentu yang biasanya terdiri 4 digit. Setelah angka ditekan, pulsa langsung tersedot.

Didik Mashudi, salah satu korban mengaku maraknya aksi tuyul pulsa kemungkinan melibatkan operator seluler. Pengirim sms tidak mungkin mengetahui nomor HP pelanggan, tanpa campur tangan pihak operator atau provider. “Kalau tidak ada campur tangan operator seluler, tidak mungkin Tuyul Pulsa ini mengetahui nomor saya,” ujarnya.

Ia meminta agar pihak kepolisian segera mengusut aksi Tuyul Pulsa, yang telah meresahkan dan merugikan masyarakat. “Harusnya pihak kepolisian segera tanggap, karena sudah meresahkan masyarakat,” pintanya.

Terpisah, Kapolres Kediri Kota AKBP Mulia Hasudungan Ritonga, sejauh ini belum pernah menerima pengaduan dari para korban Tuyul Pulsa. Namun demikian, jika ada masyarakat yang melapor, pihaknya siap menerima dan dilakukan proses hokum. “Silahkan saja, jika ada masyarakat yang merasa terganggu dan menjadi korban, untuk datang melapor ke kepolisian, kami siap melayani,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, pihak kepolisian, akan melakukan koordinasi dengan operator telepon seluler yang ada di Kota Kediri. “Langkah pertama yang akan kami lakukan, kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan operator telepon seluler yang ada di Kediri,” paparnya.

Untuk diketahui, aksi pencurian pulsa, belakangan ini menjadi pemberitaan besar sejumlah media massa. Berdasarkan catatan lingkar studi mahasiswa di Jakarta, ribuan pelanggan telpon seluler menjadi korban keganasan Tuyul Pulsa. Kasus pencurian pulsa kini juga menjadi sorotan para petinggi Negeri ini, termasuk polisi yang berupaya mengusut aksi pelaku sedot pulsa.

Wednesday, October 5, 2011

Tergiur Untung Rp 50 Ribu, Jukir Edarkan Narkoba


KEDIRI – Hanya karena tergiur keuntungan Rp 50 ribu setiap transaksi narkoba jenis double L, Hariyanto (31) Warga Jalan Mayor Bismo Kota Kediri, Jawa Timur terpaksa menjalani hukuman di balik jeruji tahanan Mapolres Kediri Kota.

Pria yang berprofesi sebagai juru parkir (jukir) tersebut berhasil diamankan saat petugas mendapatkan informasi ada transaksi narkoba di area masuk lokalisasi Semampir Kota Kediri, setelah melakukan penyelidikan, akhirnya berhasail mengamankan tersangka bersama Warto (38) warga dusun Bagol Desa Ngablak Kecamatan Banyakan. “Dari tangan Hariyanto kami menemukan barang bukti 800 pil jenis double L,” ungkap Surono.

Dalam hal ini, menurut Surono, Hariyanto berperan sebagai kurir, sementara bandarnya masih kami lakukan pengejaran, karena identitas sudah diketahui. “Bandarnya sudah kami kantongi identitasnya,” ujarnya.

Sementara dari tangan Warto, petugas berhasil mengamankan 8000 pil jenis double L dan juga perlengkapan transaksi seperti handphone dan juga uang tunai. “Kedua tersangka kini masih dilakukan penyidikan guna proses hokum lebih lanjut,” pungkasnya.

Terpisah, Hariyanto, salah satu tersangka mengaku, hanya mengantarkan barang saja, karena disuruh temannya. “Setiap mengantarkan barang, saya mendapatkan upah Rp 50 ribu,” akunya.

Tak Bawa Paspor, warga Negara Asing Diamankan

KEDIRI - Petugas Polres Kediri Kota, Jawa Timur berhasil mengamankan seorang warga negara asing tanpa mengantongi ijin, berupa paspor. warga Negara asing yang diketahui dengan identitas Jalaludin (47), warga Jalan Selayang Utama 1868100 Batu Cawes Selangor Malaysia ini akhirnya diamankan dan dilimpahkan ke kantor keimigrasian Blitar.

Penangkapan terhadap warga asing tersebut bermula, saat polres Kediri kota bersama Satuan tugas (Satgas) Kompi C sedang melakukan patroli rutin, setelah melakukan pemeriksaan terhadap para pengguna jalan disekitar alun alun. Ada salah satu warga asing. “Saat dimintai menunjukan surat-surat ijin, berupa paspor, maupun VISA, dia tidak bisa menunjukkan,” ungkap Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono, Rabu (5/10).
Setelah tidak bias menunjukkan paspor, akhirnya petugas membawa ke Mapolres Kediri Kota guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Karena tidak bias menunjukkan paspor, akhirnya dia kami bawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujarnya.

Karena hanya dinilai melanggar kelengkapan surat ijin, Jalaludin diserahkan ke kantor Keimigrasian di Blitar guna proses hukum lebih lanjut. “Saat ini Jalaludin sudah kami limpahkan ke kantor imigrasian di Blitar,” ungkapnya.

Surono menambahkan, pihaknya akan tetap terus meningkatkan patroli di wilayah Kota Kediri, guna meminimalisir aksi terorisme maupun aksi kejahatan.

Tuesday, October 4, 2011

Ratusan Warga Gunung Wilis Datangi Kantor Bupati


KEDIRI – Sekitar 350 petani yang ada dilereng Gunung Wilis mendatangi kantor Bupati Kediri di Jalan Soekarno Hatta, Desa Katang, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kedatangan para petani itu menutut pemkab menutup kembali puluhan hektar lahan di gunung, Selasa (3/10).

Warga menuntut agar Pemerintah Kabupaten Kediri segera mengambil sikap dengan adanya pembukaan hutan yang menjadi penyebab rusak mata air yang ada dilereng gunung Wilis. Apalgi, ketika musim kemarau banyak petani yang megalami gagal panen karena kekurangan air irigasi. Sementara itu Hutan yang ada dilereng Gunung Wilis juga dibuka hingga mencapai puluhan hektar juga menjadikan petani resah, karena dengan pembukaan hutan tersebut mengakibatkan air hujan tidak tertampung oleh hutan karena gundul. Justru sebaliknya bila hujan tiba lahan petani banyak yang tergenang air karena kebanjiran. 5 Desa yang terancam gagal Panen diantaranya Desa Semen, Kedak, Titik, Selopanggung, dan Titik.

Menurut keterangan Munadi warga Desa Semen yang juga kordinator aksi, pembukaan hutan tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama, namun sampai saat ini belum ada yang menggarapnya. “ Sebenarnya pembukaan hutan tersebut sudah berlangsung lama dan hal itu sangat merugikan masyarakat, selain merusak mata air pembukaan hutan tersebut juga mengakibatkan banjir apabila musim hujan tiba,” ungkapnya saat berorasi didepan Pintu Pemkab Kediri.

Lebih lanjut Munadi mengatakan, sebenarnya kami sudah melaporkan kedesa terkait dengan lahan petani yang kekurangan air irigasi, namun pihak desa tidak begitu menggapi dan akhirnya kami melakukan aksi ini dikantor Bupati .

Masih dikatakan Munadi bahwa pembukaan hutan tersebut diduga ada permainan antara oknum aparat desa dengan pihak Perhutani. Hal itu didasarkan, sampai saat ini pihak perhutani tidak mengambil sikap apabila lahan tersebut dibiarkan gundul. “ Masak sudah tahunan kog belum digarap dengan adanya pembukaan hutan tersebut, dulu janjinya mau ditanami tanaman keras namun kenyataanya sampai saat ini masi gundul,. Dan mengakibatkan sumber mata air petani yang biasanya digunakan untuk irigasi mati. “ pungkasnya.

Sementara itu menurut keterangan Roni perwakilan warga yang menemui sekda mengatakan, bahwa pemerintah akan segera membuka jalur irigasi untuk mengairi lahan milik warga yang ada di 5 desa tersebut. “ Pemerintah berjanji secepatnya akan menindak lanjuti tuntutan warga,” ujarnya.

Kehabisan Pulsa, 3 Pemuda Nekat Curi Play Station

KEDIRI - Hanya dikarenakan kehabisanpulsa dan untuk makan di warung, tiga pemuda lulusan SMA dan SMK di Kota Kediri, Jawa Timur nekat mencuri Play Station (PS).

Ketiga pemuda, masing-masing Handy Mahatma Pradana (18) Warga Kelurahan, Kecamtan Pesantren Kota Kediri dan Belita Veronta Putra Krisnata (18) Warga Kelurahan Bangsal Kecamtan Pesantren serta Dhimas Agung Wicaksono (18) Warga Desa Tawang Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Ketiga pemuda itu berhasil ditangkap Satuan Unit Reserse Kriminal Polsek Kota Pesantren di sebuah warung depan Balai Kelurahan Kecamatan Pesantren Kota Kediri. “Pelaku kami amankan saat menikmati uang hasil penjualan PS tersebut,” ungkap Aiptu Supeni Kasihumas Polsek Pesantren Kota Kediri, Selasa (5/10).

Aiptu Supeni mengatakan, aksi pertama kali dilakukan Handy yang masuk kelokasi rental PS kemudian melihat situasi sepi dan hanya ada pejaga satu, pelaku berpura-pura pesan mie goreng . Disaat penjaga berada dibelakang ruang dapur pelaku mengontak kedua rekannya langsung membawa kabur 1 unit PS seharga Rp. 2,7 Juta kemudian dijual dengan harga Rp 80 ribu.

Curiga aksi itu dilakukan oleh para penyewa PS, selanjutnya korban berusa mengejar pelaku dan melapor ke polisi. Akhirnya polisi mencari keberadaan pelaku dan menangkapnya. “Pelaku nekat mencuri karena butuh uang untuk membeli jajan. Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan. Korban sendiri mengalami kerugian sebesar Rp 2,5 juta,” pungkas Aiptu Supeni

Guna mempertangung jawabkan perbuatannya ketiganya kini mendekam dijeruji mapolsek Kota Pesantren dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun.

Monday, October 3, 2011

Butuh Bayar Buku, Pelajar Nekat Curi HP


KEDIRI – Hanya dikarenakan membutuhkan biaya untuk membayar buku pelajaran, seorang pelajar tingkat SMP di Kediri nekat membobol konter handphone (HP). Tetapi aksinya gagal. Karena pemilik konter memergokinya. Akibatnya, Yn (15), siswa kelas 3 salah satu SMP di Kota Kediri, Jawa Timur itu kini berurusan dengan pihak yang berwajib.

Meski Yn sempat dibawa ke kantor Polres Kediri Kota. Dia hanya menjalani serangkaian pemeriksaan. Namun Irwan, selaku pemilik konter Mbah Jo Cell di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, yang sudah dibobol pelaku merasa iba.

Irwan memilih untuk mencabut laporan yang sudah dibuatnya. Sehingga Anak Baru Gede (ABG) asal Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu tidak jadi dijebloskan bui. Dia hanya diwajibkan absen setiap senin dan kamis sampai batas yang belum ditentukan.

Kepala Unit Pidana Umum (Kanit Pidum) Polres Kediri Kota Iptu Pinoari mengatakan, antara pelaku dan korban sudah membuat surat pernyataan berdamai. Keinginan damai datang dari korban yang melihat kondisi keluarga pelaku serba minim. “Setelah laporannya dicabut oleh korban, pelaku kami berikan surat pernyataan, dan wajib lapor,” ungkapnya.

Menurut Pinoari, pelaku merupakan enam bersaudara yang hidup dalam kondisi ekonomi lemah. Dia mencuri lantaran butuh uang untuk keperluan sekolah. Pelaku ingin sekali membayar buku yang sudah dibelinya, tetapi tidak punya uang. “Dari pengakuan dan juga hasil pemeriksaan, dia nekat mencuri HP, karena terdesak untuk membeli buku pelajaran,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polres Kediri Kota, peristiwa pencurian itu terjadi, pada Minggu (2/10) dini hari. Pelaku memanjat kounter dengan tangga. Kemudian menjebol plafon dan masuk ke dalam kounter. Kebetulan pemilik konter Irwan berada di dalam.

Mudah saja, Irwan menangkap pelaku tanpa perlawanan. Kemudian menyerahkannya ke kantor polisi. Di hadapan petugas yang memeriksanya, pelaku menceritakan kronologis kejadian itu. Dia mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Saturday, October 1, 2011

Warga Nganjuk Temukan Gua Bersuara Gong


Nganjuk - Sebuah goa ditemukan warga di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso Nganjuk, Jawa Timur. Gua di tengah hutan itu banyak ditumbuhi batu stalaktit dan stalakmit bermotif menyerupai bunga melati. Uniknya saat dipukul mengeluarkan suara menggaung seperti gong.

Goa alam tersebut ditemukan warga setempat saat penggalian mencari batu. Goa itu berada di tengah hutan Gunung Lengko pada petak 147 rph balo KPH Nganjuk.

Goa ini memiliki kedalaman sekitar 10 meter dari permukaan tanah, panjang sekitar 20 meter dari rongga mulut goa dengan diameter 2 meter persegi dan rongga goa bagian dalam sekitar 6 x 12 meter persegi.

Dan dengan luas rongga bagian dalam itu diperkirakan mampu menampung sebanyak 50 lebih manusia. Warga memperkirakan bebatuan dalam gua itu masih hidup, sebab
bentuknya terus memanjang dan mengeluarkan air dari mulut batu stalaktit dan stalakmit.

Menurut Nyamad, penemu goa mengatakan, goa ini pertama kali ditemukan seminggu lalu, Kamis 29 September 2011. Saat itu dirinya menggali batu untuk bahan bangunan.

"Tanpa saya sadari saat menggali mengenai dinding goa, setelah terus saya gali ternyata terdapat ruangan yang menyerupai goa," kata Nyamad penemua goa alam, Sabtu (1/10).

Setelah diketahui terdapat goa, kemudian Nyamad dan temannya langsung melaporkan temuan tersebut ke kepala desa setempat. Kabar ditemukan goa tersebut membuat warga sekitar penasaran dan mendatangi goa untuk melihat dari jarak dekat.

Menurut Kepala Desa setempat, Agus Johandoko, pihaknya sudah melaporkan penemuan tersebut ke pihak perhutani setempat.

"Kami masih belum bisa memastikan gua itu termasuk cagar budaya atau peninggalan jaman kerajaan, sebab masih menunggu penelitian dari dinas pariwisata," ungkap Agus Johandoko Kades Sambikerep.

Diperkirakan goa tersebut masih memiliki kedalaman lebih dalam, karena warga masih menemukan 4 lorong yang menjorong ke dalam dan belum diketahui berapa panjang lorong tersebut. "Warga tidak berani masuk lebih dalam," pungkas Agus Johandoko. (detik.com)