Wednesday, March 20, 2013

Usut Dugaan Korupsi Jembatan Brawijaya, Polisi Datangkan Tim Ahli ITS

KEDIRI – Guna melakukan lanjutan pemeriksaan dugaan korupsi proyek Jembatan Brawijaya Kota Kediri, Jawa Timur. Petugas unit tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Kediri Kota mendatangkan enam tim ahli konstruksi bangunan dari Institut Teknologi Sepuluhnovember (ITS) Surabaya, Rabu (20/3-2013).

Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, kedatangan para tim ahli ini guna melakukan pemeriksaan fisik jembatan. “Mereka kami datangkan untuk melakukan pengecekan fisik bangunan jembatan,” ungkapnya.

Tim tersebut datang dan langsung kelokasi dengan mengambil sampel dan penelitian bahan guna mengetahui secara pasti rincian dana yang dibutuhkan dalam pembangunan sebuah jembatan. Pemeriksaan oleh tim ahli ini, merupakan salah satu alat bukti, bila memang ada mark up anggaran dalam pendanaan jembatan senilai 66 miliar rupiah tersebut.

Kapolres mengatakan, ia mentargetkan dalam seminggu ini bisa melihat jumlah anggaran sebenarnya dari bahan-bahan yang ada. Guna membantu penelitian, polisi menyerahkan sejumlah hard copy dan soft copi untuk mempercepat penelitian. “Untuk mendukung mereka melakukan pemeriksaan, kami juga telah menyerahkan beberapa data penunjang. Seperti hard copy dan soft copy-nya,” ujarnya.

Sementara itu, Rencana pinyidik dari Polda Jawa Timur bakal segera didrop guna membantu proses penuntasan kasus jembatan brawijaya. Selama ini polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus korupsi jembatan brawijaya, mereka masing-masing Kasnan Kepala Dinas PU Wiyanto ketua Panitia Lelang, dan Fajar selaku penerima aliran dana suap dari PT. SGS. (*)

Polisi Dipermainkan Teror Bom via Pesan Pendek


KEDIRI – Belum terungkap ancaman bom sekitar 4 hari lalu, kini Sekolah Dasar tersebut kembali diamcam bom lagi via SMS. Tim Brimob Subden 1C pelopor 10 Polda Jatimpun kembali turun.

Ancaman yang kedua ini diterima pertama kali oleh salah seorang guru bernama Muspiah sekitar pukul 23.00 wib. Namun SMS itu tidak di tanggapinya. SMS kedua diterima oleh salah seorang gurun pada pukul 06.38 wib. dan SMS terakhir diterima oleh Suwardi pada pukul 06.41 wib.

Anak-anak pun di pulangkan lebih awal dari jam belajar pada umumnya. Para wiswa tersebut di pulangkan sekitar pukul 07.15 wib. hal tersebut menurut Kepala sekolah sesuai instruksi dari tim brimob kompi C yang hendak melakukan penyisiran.

Melihat situsi demikian, kepala sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Polsoklaten. Merespon laporan tersebut, petugas kemudian melaporkan kajadian tersebut Brimob Subden 1C pelopor 10 Polda Jatim. “Teror bom melalui SMS itu kembali kimi terima, pertama di terima salah seorang guru sekitar pukul 23.00 wib. kemudian pada pukul 06.41 saya juga mendapat SMS yang sama. SMS tersebut dari nomor 085 755 760 327 berisi SD Gondang mau ada bom lagi. Kali ini jangan main-main, jangan lapor polisi. Kami pun kemudian menghubungi keploisian dan mendapat isntruksi untuk mengosongkan ruangan dan memulangkan siswa. Sekitar pukul 07.15 siswapun kami pulangkan,” tutur Suwardi, Rabu, (20/3)

Tim tersebut pukul 09.00 wib datang di lokasi dan kembali melakukan penyisiran. Namun hasilnya juga nihil, sebagaimana penyisiran 4 hari lalu. Tim tersebut melakukan penyisiran dengan menggunakan alat metal detekto dan Mirror (cermin bergagang – red) disetiap sudut lokasi sekolah.

Menurut Suwardi, saat dikonfirmasi terkait aksi terror SMS bom via SMS yang kedua kalinya ini mengatakan, selama ini pihak sekolah tidak pernah bermasalah dengan siapapun. Dirinya mengatakan, hubungan pihak sekolah dengan masyarakat sekitar termasuk wali murid sangat baik. “Selama ini kami meras tidak punya masalah dengan siapapun, hubungan kami dengan masyarakat sekitar termasuk wali murid sangat baik,” imbuh Siswandi.

Sementara, Kapolsek Plosoklaten APK Heri Siswoko mengatakan, pihak kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan kasus ini lebih lanjut. Menurut Heri pihaknya akan mengintensifkan pengamanan di wilayah tersebut. Namun saat dikonfirmasi lebih lanjut atas penangan kaus terror bom tersebut Kapolsek enggan untuk menjawabnya. “Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Hingga kini kami belum mendapatkan identitas pelaku terror ini, karena masih dalam pelacakan petugas. Kami akan mengintensifkan pengamanan di wilayah sekiitar sekolah ini.” ujar Kapolsek. (*)

Tak Kuat Sakit Asma, Bunuh Diri


KEDIRI - Tragis yang dialami Jair (57) warga Desa Ngasem Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di teras tetangganya, Rabu (20/2) pagi.

Peristiwa itu diketahui pertama kali oleh Teguh (22) anak korban saat mencari ayahnya, namun tak kunjung ketemu. Kemudian saat berusaha mencari kerumah tetangga sebelah, Teguh dikagetkan ayahnya sudah menggantung di blandar teras rumah milik Sumar (48) tetangga.

Mengetahui hal itu, Teguh langsung melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke kepolisian. Kasubag humas polres kediri AKP Budi Nurcahyo mengatakan dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban dan dipastikan meninggal dunia murni gantung diri. “Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal dunia murni gantung diri,” ungkapnya.

Masih kata Budi, dari hasil keterangan keluarga korban, Jair mempunyai riwayat sakit asma selama yang tak kunjung sembuh selama 2 tahun ini. Sementara itu, jenazah korban sudah dikembalikan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. (

Mrican II Elementary School Kediri Thieves burglarized


KEDIRI - Elementary School (SDN) Mrican II Kediri, East Java, thieves burglarized. The computer unit collapsed. So the school had to suffer losses up to millions of dollars.

Kediri City Police Public Relations Head of Subdivision AKP Surono said, had received a report of theft in the SDN Mrican II. He said he had come to the location to do if The Genesis of the Case (the scene). "While this is still under investigation. Witnesses have testified. While the culprit in the search, "said AKP Surono, Wednesday (20/03/2013)

Theft by weighting was known by Sri Utami (29) SDN Mrican children watchman origin Mrican RT 4/RW Village 2, District Mojoroto, Kediri. Witnesses saw in an open office space and computer missing.

Knowing the incident, witnesses tell the principal. Then reported to the Police Mojoroto. So the police immediately arrived on the scene to conduct crime scene. (*)

Wacana Pendirian PD Aneka Usaha, Ancam Pengusaha Lokal


KEDIRI – Wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mendirikan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha Daerah Kota Kediri, dikhawatirkan akan mengancam kelangsungan pengusaha kecil lokal. Pasalnya, bidang usaha perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri itu bisa merebut komoditi bisnis yang sudah menjadi pasar masyarakat daerah.

“Beberapa bidang usaha PD Aneka Usaha Daerah antara lain, pertokoan, percetakan, foto kopi sebenarnya komoditi bisnis masyarakat Kota Kediri. Kalau Pemerintah Kota mengambil itu, maka pengusaha lokal akal kalah. Usaha mereka bisa turun,” ujar Ketua Komisi B DPRD Kota Kediri Reza Darmawan, Rabu (20/1)

Ironisnya lagi, Pemkot Kediri sebagai penggagas PD Aneka Usaha Daerah tidak mampu mempertanggung jawabkan usulan tersebut. Beberapa bidang usaha masih dalam proses study kelayakan. Tetapi Pemkot belum mempunyai gambaran modal.

Dalam hearing bersama Pemkot Kediri di Gedung DPRD Jalan Mayor Bismo Kota Kediri, komisi yang membidangi perekonomian dan keuangan mengeluarkan rekomendasi. Rekomendasi tersebut supaya Pemkot melakukan study kelayakan terhadap tambahan bidang usaha pembuatan air mineral. “Selama ini PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) belum bisa berjalan dengan baik. Masyarakat lebih suka air tanah. Sehingga PDAM tidak berjalan dengan maksimal. Dengan rekomendasi tersebut, PDAM bisa meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tetapi prosesnya harus melalui study kelayakan,” desak politisi PAN Kota Kediri.

Kalangan DPRD Kota Kediri sudah menyetujui usulan dana study kelayakan sebesar Rp 150 juta. Dewan berharap dana itu juga untuk menguji rencana penambahan usaha pembuatan air mineral. Karena anggaran tersebut sudah ada, dewan berharap, bulan ini sudah bisa direalisasikan.

Pembentukan PD Aneka Usaha Daerah tersebut diharapkan dapat menjadi wadahi pelaku usaha home industri maupun pelaku usaha di lingkungan sekolah. Pemkot Kediri bakal memfasilitasi proses perijinan hingga membantu memasarkan produk hasil usaha.

PD Aneka Usaha Daerah didirikan juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan PAD. Dengan meningkatnya PAD diharapkan dapat mendukung pelaksanaan otonomi daerah guna pembiayaan anggaran belanja daerah kota Kediri. Selain itu diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat Kota Kediri.

Asisten II Sekretaris Kota (Sekkota) Kediri bidang Pembangunan Budi Siwantoro dalam pernyataan sebelumnya, jika ada beberapa sekolah yang ingin membuka bengkel atau memasarkan rakitan mobil, bisa langsung dipasarkan untuk umum melalui PD Aneka Usaha Daerah ini. Semua produksi rakitan dari sekolah, bisa dipasarkan dengan mendapatkan ijin dari PD Aneka Usaha. (*)