Saturday, May 11, 2013

Seorang Ibu di Kediri Tega Bunuh Anaknya Sendiri



Jenazah korban saat diperiksa ti identifikasi Polres Kediri
KEDIRI – Paini (46) seorang ibu rumah tangga asal Dusun Brumbung, Desa Sumberejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur nekat membunuh Surani (29) anak kandungnya dengan cara meracuninya menggunakan potassium, Sabtu, (11/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kejadian, tepatnya disiang harinya kedua ibu dan anak ini terdengar bertengkar. Pertengkaran itu lantaran Surani meminta uang sebesar Rp 50 ribu kepada ibunya.  Namun janda 3 orang anak yang hidup tanpa penghasilan tetap ini mengaku tidak memiliki uang.  Dirinya sangat ketakutan dengan anaknya yang marah karena tidak dikasih uang.

Sebelumnya, Surani juga pernah mengamuk gara-gara tidak diberi uang. Ibu dan tetangganya mengakui hal tersebut. ibunya pernah di hajar hingga terluka parah. Dan yang membuat ibu dan para tetangganya takut, Sunari terlihat membawa pisau.  “Surani itu seperti punya kelainan jiwa, itu sepertinya sejak lahir. Ibu dan keluarganyapun adik-adiknyapun juga demikian. Sebagaimana kejadian sebelumnya, acapkalitidak diberi uang oleh ibunya, Surani senantiasa mengamuk, bahkan berkali-kali menghajar ibu kandungnya itu. dan yang mengerikan dia selalu membawa isau,” ujar Kepala Dusun Brumbung Bambang Sutikno (40).

Akibat jengkel dan ketakutan dengan ulah anaknya, sang ibu akhirnya nekat menghabisi anaknya dengan memberinya minum kopi susu yang dia campur dengan potassium. Menurut pengakuan sang ibu, pembunuhan itu sudah dia rencanakan sejak lama sebelum hal tersebut terjadi. Potassium itu dia sembunyikan disebuat tumpukan genting yang terletak di samping rumah.

Potassium itu menurut pengakuan ibunya, dibelinya sehari sebelum kejadian itu dari sebuah toko milik tetangganya seharga 3.500 rupiah. Setelah pertengkaran siang itu, sore harinya sekitar pukul 18.00 wib, tersangka menjalankan niatnya. Diambilnya potas yang telah dia beli, kemudian dia sedu dengan kopi susu dan diletakan dimeja makan yang terletak diujung ruang tamu.

Tidak berapa lama, korban yang tidak curiga langsung meminumnya. Selang beberapa waktu, korban muntah dan tak sadarkan diri. Tersangka kemudian menghubungi perangkat desa setempat. Pada perangkat desa, awalnya tersangka mengatakan anaknya bunuh diri dengan meminum potassium. Perangkat desa itupun kemudin segea mendatangi lokasi dan menghubungi Mapolsek Wates. “Saya datang korban sudah tergelatak diruang tamu dengan posisi tengkrap. Mulutnya mengeluarkan busa,” tambah Bambang.

Saat dikonfirmasi, tersangka mengapa tega mengjhabisi nyawa korban, ibu itu menjawab, bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi hidup dengan anak sulungnya tersebut. ibu itu juga mengaku telah merencanakan sejak lama pembunuhan terhadap anak kandungnya itu. “Dia itu, kemana-mana slalu membawa pisau dan sering mengamuk. Saya beberapa kali dihajar oleh dia, terakhir saya diusir dari rumah karena dia membawa perempuan iyang saya juga tidak kenal sampai sekarang. Makanya saya takut dan kemudaian saya racun saja,” jelas paini.

Kapolsek Wates AKP Edy Subandrio mengatakan, modus pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandung pada anaknya ini adalah dengan cara member minum kopi susu yang dicampur dengan kopi susu. Kapolsek menjelaskan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan trsebut. Namun Kapolsek mengatakan pihaknya telah mengamankan tersangka berikut barang bukti, diantaranya gelas yang didga digunakan untuk mecampur racun potassium dan bekas muntahan korban .

Untuk mengetahui penyeban pasti kematian korban, jasad korban di bawa ke rumah sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan otopsi. Sementara tersangka berikut barang buktinya dibaawa ke Mapolres Kediri. “Dugaan sementara, pelku pembunuhan ini tunggal, yakni ibu kandungnya sendiri. Hal ini dipicu dari rasa jengkel tersangka pada korban yang sering menaamuk dan memukuli tersangka. Kini jasad korban sedang kiita otopsi di RS Bhayangkara  Kediri. sedang tersangka berikt baharang bukti sudah kita amankan di Mapolres Kediri,” tegasnya. (*)

Jika Samsul Gandeng Sunardi, PKB ‘Ancam’ Tarik Dukungan




KEDIRI – Munculnya nama Sunardi dalam kandidat kuat mendampingi Walikota Kediri dr. Samsul Ashar, membuat internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat arus bawah gejolak. PKB sebagai partai pengusung dikabarkan bakal mencabut dukungan apabila Samsul Ashar menggandeng CEO Persik Kediri tersebut menjadi wakilnya.

Kabar miring itu datang dari akar rumput partai berlambang sembilan bintang tersebut. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB setempat langsung menyikapi kabar tersebut dengan rencana pertemuan sesama pengurus, Minggu (12/5) malam.

Salah seorang kader PKB Kecamatan Pesantren yang enggan disebutkan namanya mengatakan, telah mendengar adanya gerakan oleh sejumlah kader dan simpatisan tingkat bawah dalam upaya menolak Sunardi. Direktur PT Bisi Internasioal Tbk Kediri tersebut dianggap buruk. “Saya mendengar kabar itu beberapa waktu terakhir ini. Bahkan, ada sejumlah kader yang sudah melakukan gerakan penolakan itu. Tetapi, semua itu bukan instruksi dari DPC maupun PAC, melainkan inisiatif mereka. Mereka menolak dengan sejumlah alasan," katanya kepada HARIAN BANGSA, Sabtu (11/5) sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan.

Beberapa alasan yang dimaksud sumber tersebut, antara lain kegagalan Sunardi dalam Pemilihan Bupati Kediri 2009 lalu, pencalonan Sunardi dikabarkan tanpa restu dari pihak keluarga, serta tidak ada iktikad baik dari Sunardi untuk mendekati kader dan simpatisan PKB Kota Kediri.

Para kader dan simpatisan PKB akar rumput, bahkan berencana meminta CPC, DPD hingga DPP PKB mencabut dukungan terhadap Samsul Ashar, jika yang bersangkutan tetap ngotot menggandengn Sunardi. Sebaliknya, sejumlah kader arus bawah menghendaki agar Samsul Ashar memilih calon wakil dari internal PKB. “Banyak figur di internal PKB yang kompeten. Selain mereka, ada empat anggota DPRD dari PKB. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas dan bisa diandalkan. Kenapa tidak memilih mereka,” ungkapnya.

Sekretaris DPC PKB Kota Kediri Muhaimin menbenarkan adanya kabar tersebut. Pihaknya sudah mengundang seluruh pengurus untuk menggelar pertemuan bersama menyikapi persoalan itu. “Besok malam kita mengadakan rapat pengurus. Rapat itu akan membahas persoalan tersebut. Hasilnya nanti akan kita ketahui, bagaimana sikap PKB terhadap pak Samsul Ashar,” terang Muhaimin.

Jika PKB mencabut dukungan, sudah bisa dipastikan Samsul Ashar bakal kelimpungan Incumbent terancam kehilangan dukungan empat kursi di parlemen sekaligus.

Sedangkan, satu-satunya partai politik pengusung Samsul Ashar yaitu, PKS hanya memiliki satu kursi. Sementara syarat pendaftaran yang ditentukan KPU Kota Kediri minimal lima kursi. (rif)