Tuesday, March 19, 2013

Budayakan Gotong Royong, Kelurahan Ketami Siap Sabet Juara Tingkat Propinsi





KEDIRI - Kelurahan Ketami Kecamatan Pesantren Kota Kediri menjadi satu-satunya Kelurahan yang mewakili Kota Kediri menjadi lomba bulan bhakti gotong royong terbaik tingkat Propinsi Jawa Timur.

Lurah Ketami Misjan Prijono dalam sambutannya dihadapan tim penilai Provinsi Jawa Timur Suriaman mengatakan, jika di Kelurahan Ketami masyarakat selalu menjunjung tinggi kebersamaan melalui Gotong Royong dalam mengerjakan segala hal. "Dalam memebersihkan lingkungan, masyarakat selalu bergotong royong. Apa pun kegiatan, mulai pemberdayaan masyarakat, warga kami selalu gotong royong," ujarnya, Selasa (20/3).

Sekretaris Kota (Sekkota) Kediri Agus Wahyudi mengatakan, dalam segala aspek, Kelurahan Ketami selalu mengutamakan gotong royong. Seperti, kegiatan poskamling untuk keamanan kelurahan. "Untuk menjaga keamanan, Kelurahan Ketami mengaktifkan Poskamling," jelasnya.

Sementara dalam bidang ekonomi, kata Agus, Kelurahan Ketami mampu membudidayakan Ikan Cupang, yang juga menjadi icon Kota Kediri serta pemberdayaan koperasi. "Banyak prestasi yang didapatkan dari budidaya ikan cupang ini," kata Agus.

Dalam bidang sosial budaya dan agama, warga Kelurahan Ketami selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. "Meski disini ada tempat ibadah yang berbeda-beda, tapi masyarakatnya selalu menjaga toleransi," ujarnya.

Adapun untuk bidang lingkungan dan budaya, warga Kelurahan Ketami selalu membudayakan gotong royong. Hampir, setiap Minggu selalu melakukan kerja bakti. "Program Gerak bersahaja, kampungku hijau bersih dan asri, selalu dilakukan oleh warga Ketami," ujarnya.

Untuk itu, Agus mewakili Walikota Samsul Ashar berharap Kelurahan Ketami lolos dalam penilaian dan mewakili Propinsi Jawa Timur untuk maju tingkat nasional. "Kami berharap Kelurahan Ketami bisa menjadi juara dan mewakili propinsi untuk lomba gotong royong tingkat nasional," harapnya.

Sementara itu, perwakilan tim penilai pelaksana lomba gotong royong tingkat Provinsi Jawa Timur Suryarahman mengatakan, Kelurahan Ketami mampu menyajikan sesuatu yang lain, dalam bentuk memberikan informasi. Seperti menyampaikan informasi yang disajikan dicampur dengan lelucon. "Melalui media guyonan punokawan, sangat beda dengan yang lain. Disamping guyonan, tapi bisa sambil memberikan informasi," ujarnya.

Gotong royong tidak hanya kerja baktinya, kemasayarakatannya, sosial budaya, semuanya harus berkaitan.

Kedatangan tim penilai, kata Suriaman akan melihat adakah kesesuaian laporan administrasi dengan realitanya. "Kami akan melihat secara langsung beberapa hal apakah sesuai dengan laporan atau tidak," ujarnya.

Sementara itu, usai disambut di Balai Kelurahan Ketami, tim penilai langsung melakukan pengecekan secara langsung ke lapangan. (*)


Rawan Kemacetan, PKL Akan Digusur





KEDIRI - Banyaknya keluhan dari masyarakat sering terjadi kemacetan di depan rumah sakit Gambiran Kota kediri, Jawa Timur membuat Satpol PP Kota Kediri kembali akan menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar kampus Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Husada.

Menurut Kasi Trantib Satpol PP Kota Kediri Djati Utomo mengatakan, para PKL dinilai melanggar aturan dengan berjualan diatas trotoar. Padahal fungsi trotoar adalah untuk pejalan kaki, tapi kenyataannya, didepan rumah sakit gambiran, para PKL berjualan diatas trotoar. “Trotoar itu fungsinya untuk pejalan kaki. Jika trotoarnya digunakan berjualan, otomatis pejalan kaki akan melewati badan jalan dan berakibat jalanan macet,” ujarnya.

Bahkan, kata Djati, ada juga lapak PKL yang sudah tertutup memenuhi trotoar dan pihaknya akan melakukan penindakan tegas. “Kami telah menerima laporan tersebut dan sudah dilakukan tindakan surat peringatan hingga Peneguran,” ungkapnya.

Jati juga menambahkan, para PKL diperbolehkan saja jika berjualan di atas Trotoar. Namun harus tetap memberi ruang bagi para pejalan kaki. (*)

Tertipu Jual Beli Kosmetik, Rugi Puluhan Juta Rupiah


Apply to be a Chitika Publisher!KEDIRI - Muhammad Zainul (45) warga Perum Kadirojo Permai Desa Purwomahtani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Jawa Tengah melapor Ke Polisi setelah menjadi korban penipuan.

Kejadian penipuan tersebut bermula pada Bulan Februari lalu, saat Lia Marsinah Purnomo (51) pemilik sebuah CV di Jalan KH Agus Salim Kelurahan Bandarkidul Kota Kediri, meminta pada Zainul untuk mengirim berupa Kosmetik dengan total Rp 29.570.000, dan akan dibayar dengan menggunakan Bilyet Giro. Namun, setelah Zainul akan mencairkan Bilyet Giro tersebut, ternyata Bilyet Giro tersebut Kosong.
Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil pelaku untuk dimintai keterangan. “Pelaku sudah kami ketahui identitasnya dan akan kami lakukan pemanggilan untuk dimintai keteragan,” ujarnya.


Sementara itu, Polisi telah mengamankan 1 Lembar Bilyet Giro dan 1 bendel Bukti Faktur sebagai barang bukti. Akibat menjadi Korban penipuan, Zainul menderita kerugian Rp 29. 570.000. (*)


Investigate Corruption Under the Bridge UB Order?


KEDIRI - City Police Chief Kediri, East Java AKBP Ratno Kuncoro admitted it had received two pieces of mail alias cans dark letters. The letter contains accusations himself to order the individual officials in the City Government (Government) Kediri, one more letter containing bad track record of the investigator.

Apply to be a Chitika Publisher!
Anonymous letter was related to the investigation of cases of alleged corruption mega bridge construction project Brawijaya Kediri. However, the police chief not keen to trace the origin of the message sender or the dark. "In the process of investigating the case of UB Bridge, there are those who favor by giving us information. However there is also criticism," said Police Chief Adjunct Senior Commissioner Kuncoro Ratno, Tuesday (19/03)

Despite doubts contents of the letter, but the police chief was mengklafisikai party called the investigator. He also ensures that the content of the letter was nothing more than a lie. In the police corps, said Police Chief, already there is a section addressing the issue, and he believes its function is still running.

Regarding the investigation of cases of alleged corruption Bridge UB, bright graduate of the FBI's Chief of Police, is still ongoing. Police have set three suspects and were waiting for a letter from your doctor about the health condition of Kediri Mayor Samsul Ashar, as unexamined.

Mayor Samsul Ashar is currently undergoing treatment at the International Hospital in Surabaya. The news said, if the number one in Kediri became ill. Thus, the conditions did not allow for examination

As previously awarded three suspected cases of alleged corruption among other UB Bridge, Head of Department of Public Works Kasenan, Auction Committee Chair Wijanto and Dawn Full Wijaya, as the owner of a bank account in the name of Dawn Purnama BCA alleged intermediary flows of PT Surya Graha Universe (SGS ) to a number of unscrupulous officials.

Kediri City Police Corruption Investigators also have information from directors memintai PT. Dawn Parahyangan, as a partner the winning bidder. The results of that examination is known, is a practice borrowed 'flag' to master the three major projects in Kediri. "Witnesses of PT Fajar Parahyangan us examine today. They acknowledge, the borrow flag to spell out the project. PT Fajar Parahyangan qualified to bid auctions with borrowed compensation 0.9 percent of the contract value projects," said Chief of Police.

In a separate, also hit the unpleasant rumors Vice Mayor Abdullah Abu Bakr Kediri. He reportedly was behind the police investigation by UB Bridge. Expressly Abdullah dismissed the news is not true. "If the anonymous letter, I do not know. But when I heard, yes. I used to be, surprised yes shocked, baseball baseball yes, very funny. And my condition, what my rights. I am quite concerned at this Kediri city government, many officials checked, I was concerned. If then I dance on the suffering, let alone to the mayor checked, he was my senior. The process of the law, the president, vice president, officials in Indonesia have to be respectful to the law, the rule is still running, "tepis Abdullah. (*)

Over Load, Sehari RSUD Gambiran Kediri Tolak 8 Pasien


KEDIRI – Sedikitnya dalam setiap hari, delapan orang pasien ditolak oleh Rumah RSUD Gambiran Kota Kediri. Mereka tidak bisa berobat karena rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri itu overload.

Penolakan pasien tersebut diakui oleh Direktur RSUD Gambiran Kediri dr Sentot Imam Suprapto. Pihaknya berencana memanfaatkan gudang kosong di rumah sakit untuk menambah tempat tidur. “Setiap harinya, rata-rata 8 orang pasien kita tolak, meskipun itu pasien askes dan PNS. Sebab, dengan adanya kartu jamkesda, pasien kelas tiga, kadang kita tarik ke atas," ujar dr Sentot saat rapat bersama kepala satuan kerja (satker) dan staff pegawai Pemkot Kediri yang dipimpin Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar di ruang Joyoboyo Kota Kediri, Selasa (19/03).

Sentot mengatakan, kapasitas RSUD Gambiran sudah tidak mampu menampung pasien yang datang. Sentot berniat memanfaatkan sebuah gudang untuk tempat tidur. Apabila dimaksimalkan, gudang tersebut dapat dijadikan sebanyak 40 tempat tidur orang dewasa dan anak.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah rumah sakit untuk melayani pasien jamkesda yang tidak tertampung oleh RSUD Gambiran. Tetapi, belum ada tindak lanjut. “Sebulan lalu, kami undang direktur rumah sakit se-Kota Kediri. Kita sampaikan, bahwa kita membuka pintu lebar kerjasama khususnya terhadap pelayanan jamkesda. Seperti Rumah Sakit Lirboyo, Baptis, dan Mohammadiyah, tetapi belum ada tindak lanjut," kata dokter tim Persik Kediri itu menambahkan.

Wakil Walikota Abdullah berharap, persoalan pelayanan terhadap pasien bisa terus ditingkatkan. Pihaknya meminta Dinkes dan RSUD Gambiran segera merealisasikan program kerjasama kemitraan dengan rumah sakit. “Kami berharap Rumah Sakit Gambiran terus meningkatkan pelayanan agar masyarakat bias mendapatkan pelayanan secara maksimal,” harapnya.