Sunday, March 31, 2013

Pemkot Kediri Serahkan DP 4 Pilwali dan Pilgub

KEDIRI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pemilihan walikota (pilwali) dan Pemilihan Gubernur (pilgub) kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Kediri, Senin (01/04/2013).

Bertempat diruang Kilisuci Pemkot Kediri, selain dihadiri anggota KPUD, juga dihadiri, Ketua DPRD Kota Kediri Wara S. Renny Pramana serta ketua Panitia Pengawas (panwas) pemilu Dian Novia Saka.

Sekretaris Daerah Kota Kediri Agus Wahyudi menjelaskan DP 4 Pilwali dan Pilgub Jatim ini merupakan data yang digunakan acuan untuk Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang kemudian ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berasal dari Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK). Dispendukcapil saat rekam data  e-KTP. "Insya Allah DP 4 ini akan menjadi DPS dan ditetapkan menjadi DPT," ujarnya.

Sementara Ketua KPUD Kota Kediri Agus Rofik mengatakan tahapan Pilawali dan Pilgub sudah dimulai, dengan ditandai launching Mlaku Bareng bersama warga, Minggu (31/3) kemarin. "Semua persiapan tahapan pilwali sudah resmi terbentuk," jelasnya

Ketua DPRD Wara S. Renny Pramana berharap, KPUD  dan Panwas menjalankan tugas yang baik dan profesiunal. "Tentu tidak condong ke kanan atau kekiri," harapnya.

Selain itu, ia juga berharap Pemilukada bisa berjalan kondusif, dan menghasilkan walikota yang baik bagi masyarakat.

Adapun Walikota juga berharap KPUD bisa sukses mulaih dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil pemilu juga sukses. "Tiga rangkaian mulai perencanaan, pelaksanaan dan hasil sukses semuanya," ujarnya.

Selain itu, dalam segala kegiatan pasti ada titik lemah. Untuk itu, ia berharap, KPUD segera mencari dan menutup titik lemah tersebut, agar kedepan berjalan lancar. Terutama DP 4, DPS, dan DPT. "Harus segera dicermati warga yang pindah datang, meninggal, dan selalu menjalin komunikasi dgn masyarakat, untuk terus bersinergi," harapnya.

Khofifah Siap Maju Pilgub Jatim Gunakan Kendaraan ‘Kapal Selam’


Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa saat mengisi materi
KEDIRI  - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengklaim sudah mendapatkan dukungan ‘kendaraan’ parpol 17,1 persen untuk maju dalam Pilkada Jatim 29 Agustus 2013.

”Syarat minimal 15 persen (15 persen suara atau 15 kursi di parlemen sesuai ketetapan KPU) dan alhamdulillah sampai sekarang kendaraan sudah 17,1 persen, dari PKB 12,28 persen dan sisanya nonparlemen," katanya saat dikonfirmasi tentang persiapan Pilkada Jatim, Minggu (31/3/2013) petang.

Khofifah yang hadir dalam acara konferensi cabang Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-21 dan Ikatan Pelajar Putri Nadhlatul Ulama (IPPNU) ke-20 Kabupaten Kediri di sebuah sekolah di Desa Kolak, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu mengatakan dukungan yang mengalir padanya saat ini sudah melebihi dari batas minimal untuk mendaftarkan diri di Pilkada Jatim.

Ia menyebut saat ini sudah siap untuk "kick off" dan siap berlayar, setelah beberapa tahapan atau strategi yang ia lalui, di antaranya "cek sound" ke bawah atau bertemu masyarakat langsung untuk survei tentang kelayakan dirinya maju kembali dalam Pilkada Jatim, menyamakan frekuensi, rakit perahu, dan saat ini ia menggunakan stretegi Kapal Selam.

Namun, ia belum bersedia untuk mengungkapkan tentang wakil yang akan ia gandeng dalam pilkada. Ia hanya menegaskan saat ini perahu sudah cukup dan siap untuk berlayar.

Ia juga menyebut, belum bersedia untuk melakukan gerakan terbuka di antaranya mengenalkan pasangannya sebagai calon Wakil Gubernur Jatim dan lebih memilih menunggu waktu yang tepat. Dikhawatirkan, jika dilakukan sekarang justru akan merugikan karena bisa "dipotong" tiba-tiba.

Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu mengatakan sudah menyerahkan sepenuhnya untuk urusan wakil yang akan ia gandeng dalam Pilkada Jatim. Ia memercayakan sepenuhnya pada dua seniornya yaitu mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dan pengasuh PP Tebuireng, Jombang, Jatim Sholahuddin Wahid. "Saya menyerahkan kepada senior. Beliau mempunyai pertimbangan mana yang akan dimaksimalkan dan insya Allah semakin mengerucut," ucapnya.

Ia juga enggan ketika dikonfirmasi kapan ada kepastian pendamping serta rencana deklarasi. Khofifah hanya menegaskan, saat pendaftaran calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jatim pada 14 Mei mendatang, sudah ada pasangan yang akan mendampinginya.

Tentang kabar dukungan dari PDIP, Khofifah tidak mengatakan dengan jelas. Ia hanya mengatakan, untuk saat ini mempunyai kursi yang cukup guna maju Pilkada Jatim dan ia akan merasa senang jika ada tambahan dukungan dari partai lain.

Sejumlah nama mulai mencuat untuk dukungan menjadi pendamping Khofifah Indar Parawansa, di antaranya Bambang Dwi Hartono yang dikabarkan dijagokan PDIP dalam Pilkada Jatim.

Duet Khofifah-Bambang tersebut dimunculkan oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jawa Timur Ali Muji setelah keinginan menjagokan Puan Maharani tidak disetujui DPP PDI Perjuangan.

Nama Bambang cukup tinggi popularitasnya di internal PDI Perjuangan, sedangkan Khofifah memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi. Dua calon ini dinilai mampu menandingi pasangan "incumbent" Soekarwo-Saifullah Yusuf yang memastikan berduet kembali dalam Pilkada Jatim Agustus 2013. (*/ant)