Monday, April 1, 2013

Asyik Cari Ikan, Sepeda Motor Disikat Pencuri

KEDIRI – Naas menimpa Suryo Arianto (24) warga Kelurahan Manisrenggo Kota  Kediri. Ia melapor ke polisi setelah sepeda motornya hilang digondol maling.
 
Kejadian bermula saat korban mencari ikan di pinggiran sungai brantas di Kelurahan Manisrenggo dan meninggalkan sepeda motornya Honda Beat AG 3455 HV dalam kondisi dikunci stir. Selang 2 jam kemudian saat korban hendak pulang mendapati sepeda motornya telah hilang. Saat korban menanyakan beberapa orang disekitar lokasi tidak juga ada yang mengetahui, akhirnya Suryo melapor ke Polisi.
 
Kasubag humas Polres Kediri Kota AKP Surono kembali menghimbau agar masyarakat selalu hati-hati saat menaruh barang berharganya. Karena tindak kejahatan selalu mengintai saat korban lengah. “Kami menghimbau, agar masyarakat selalu hati-hati, terutama saat meninggalkan barang berharganya agar ditempatkan di suatu tempat yang selalu bisa dipantau,” ujarnya.
 
Masih kata Surono, pihaknya juga mengamankan sebuah kunci, foto copy STNK dan juga foto copy BPKB sepeda motor sebagai barang bukti. Akibat menjadi korban pencurian, Suryo menderita kerugian sekitar 12 juta rupiah. (*)

Rumah Dibobol Maling, Seorang Guru Rugi Puluhan Juta Rupiah

KEDIRI - Aksi pencurian dengan pemberatan sebuah rumah kembali terjadi diwilayah hukum Polres Kediri Kota. Kali ini menimpa Tulus Setyo Wibowo (52), seorang guru asal desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.
 
Kejadian bermula, saat korban bersama istrinya tidur didalam kamar, kemudian sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, korban bangun dan mendapati barang-barang berharga miliknya telah hilang. Diduga pelaku masuk rumah dengan cara mencongkel jendela lantai II dan selanjutnya pelaku masuk ke ruangan di lantai I dan mengambil 3 buah laptop dan uang tunai sekitar Rp 50 juta telah raib.
Kasubag humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP serta memeriksa saksi dan korban. “Kita sudah melakukan olah TKP serta saksi dan korban,” kata Surono, Senin (01/04/2013).
 
Masih kata Surono, dari hasil olah TKP, akibat peristiwa pencurian tersebut, Tulus menderita kerugian sekitar Rp 60 juta. (*)

DP4 Pilwali Kota Kediri dan Pilgub Bengkak Belasan Ribu

KEDIRI - Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pemilihan walikota (pilwali) kota kediri dan Pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Timur membengkak sekitar 13.629 penduduk, dibandingkan DP 4 pada Pemilihan Legislatif.
 
Ssuai data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kediri, DP 4 berjumlah 226.041, sementara DP4 pileg yang diserahkan bulan februari lalu sebanyak 212.412 penduduk.
 
Kepala Dispendukcapil Triono Kutut mengatakan, pendataan DP4 pilwali didasarkan pada rekam data per akhir bulan Maret. Sementara Pileg lalu pendataannya per 31 Desember 2012. “Acuan DP 4 Pileg per 31 Desember, sementara Pilwali per 31 Maret, makanya ada penambahan,” ujarnya, Senin (01/04/2013.
 
Masih kata Kutut, jumlah DP 4 pilwali yang membengkak, padahal diprediksi akan menurun, karena sesuai laporan dari kementerian dalam negeri, ada sekitar 30 ribu warga kota kediri yang belum rekam data e-ktp. “Sesuai data yang kami terima dari pusat, ada sekitar 30 ribu warga yang belum rekam data E-KTP,” ujarnya.
 
Namun demikian, kata Kutut, pihaknya juga memprediksi DP4 Pileg juga akan ada kenaikan sebelum ditetapkan menjadi daftar pemilih sementara (DPS). “Kami memprediksi pileg pasti juga akan naik, karena usia warga per 17 tahun dihitung terkahir pada bulan Juli 2013. Sementara Pilwali, dengan acuan usia 17 tahun mulai 29 Agustus,” jelasnya. (*)

Tips Sehat Bersama dr. Samsul Ashar, Sp.PD

Jalan kaki selama 30 menit 2-3 kali per minggu, dapat mengurangi gejala dpresi.

Ribuan Croser Meriahkan Adventure Trail


Peserta unjuk kebolehan Jelajah Kelud 2013
KEDIRI - Ribuan croser dari berbagai daerah se-Jawa Timur meriahkan Advantur Trail di rest area Kawasan Wisata Gunung Kelud. Kepulan asap dan suara raungan motor Trail yang menambah semangat para croser tampil mengadu kebolehannya, Minggu (31/3).

Peserta Jelajah Kelud 2013 sejak pertama diberangkatkan adrenalin para croser/peserta langsung terpacu, begitu bersemangatnya meski ada yang sempat terjatuh segera berdiri dengan cepat untuk tampil kembali.

Acara yang diselenggarakan dalam memperingatai Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1209, sekaligus mempromosikan Keindahan Obyek Wisata Gunung Kelud yang sudah terkenal dan sebagai ajang olah raga menggunakan motor trail serta meningkatkan tali silaturahmi dengan para croser- croser yang datang dari berbagai daerah.

Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri yang termasuk peserta paling tua juga orang yang suka dengan tantangan tidak mau ketinggalan, bersama peserta yang lain ikut ngetrail menjelajah alam bebas kawasan wisata Gunung Kelud untuk memberikan contoh positif kepada generasi muda agar tidak kebut kebutan dijalan yang bisa membahayakan keselamatan orang lain. “Lebih baik ikut kebut – kebutan di ajang Advanture Trail, daripada kebut-kebutan dijalan,” ujarnya.

Memasuki garis finish para penjelajah dihibur dengan hiburan music dangdut sambil menunggu keberuntungan untuk mendapatkan hadiah utama sepeda motor dan hadiah hiburan lainnya yang disediakan panitia.(*)

Pemkab Kediri Abaikan Biaya Non BPIH

KEDIRI – Hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur tidak pernah memberikan bantuan terhadap pemberangkatan Calon jama’ah haji (CJH). Padahal, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 13 tahun 2008, pemerintah daerah wajib menanggung biaya pemeberangkatan calon jama’ah haji dari daerah asal mennuju embarkasi dan sebaliknya menjadi tangungjawab pemerintah daerah.

Menurut ketua Ikatan persaudaraan haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Kediri Wahab Hasbullah mengatakan, selama ini pemerintah kabupaten Kediri belum pernah memberikan bantuan pemberangkatan calon jama’ah haji diluar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) itu. Sehingga beban para calon jama’ah haji di Kabupaten Kediri harus masih menanggung beban biaya tambahan untuk keberangkatannya dari daerah menuju embarkasi dan sebaliknya. “Selama ini pemerintah Kabupaten Kediri belum pernah memberikan bantuan pada colan jama’ah haji. Sehingga biaya keberangkatan jama’ah haji dari kabupaten Kediri menuju embarkasi dan sebaliknya di tanggung oleh para jama’ah. Ini sudah erbeda dengan daerah lainnya, di Riau malaah para jama’ah calon haji mendapat subsidi sebesar 1 juta rupiah per-jama’ah,” ujarnya, Senin, (1/4/2013).

Sementara, menurut Hj Soeparti (78) jama’ah haji yang berangkat di tahun 2012 lalu, dirinya harus membayar biaya tambahan untuk keberangkatan ke embarkasi dan sebalinya sebesar Rp 750 ribu. Menurutnya, biaya itu juga dikenakan pada jamaah yang lain. Saat ditanya besaran biaya yang harus dibayar tersebut, Soparti mengaku tidak mengerti. ”Kemarin sebelum berangkat disuruh bayar lagi 750 ribu, katanya untuk sewa bus dan apa saya tidak mengerti,” jelasnya.

Selain itu menurut Soeparti, para jama’ah perempuan juga medapatkan mukena, namun mukena yang didapatkan hanya bagian atas saja. Sedang untuk bagian bawah Soeparti mengaku tidak mendapatkannya. padahal fungsi mukena bagi muslimah adalah untuk menutup aurat saat menjalankan ibadah sholat, jika hannya diberikan bagian atas saja, menurut Soeparti mukena tersebut tidak dapat dipakai. “Iya kalau hanya bagian atas kan tidak bisa menutup aurat, jadi ya tidak bisa dipakai,” tambahnya.

Kasi Haji Kemenag Kabupaten Kediri Sholekan mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat pada pemerintah Kabupaten Kediri untuk meminta subsidi berkait dengan biaya haji non BPIH ini. Sholekan mengaku memang selama ini pihak pemerintah Kabupaten Kediri belum memberikan subsidi berkait dengan biaya tersebut.

Sholekan menjelaskan, pada pemberangkatan calon jama’ah haji 2012 lalu, pemkab Kediri hanya memberikan bantuan honor bagi pata ketua regu sebesar Rp 250 ribu  dan ketua rombongan sebesar Rp 300 ribu. Bantuan honor tersebut menurut Sholekan jika di total besarnya hanya mencapai Rp 22,1 juta.

Pasal 35 Undang-undang nomor 13 tahun 2008 menyatakan, Transportasi Jemaah Haji dari daerah asal ke embarkasi dan dari debarkasi ke daerah asal menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk mengimplementasikan tanggung jawab ini, sebagaimana diatur dalam ayat 2 dipasal tersebut melalui Peraturan Daerah (perda).

Plt Kabag Humas Pemkab kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengatakan, selama ini Pemkab Kediri telah memberikan hibah untuk persoalan itu. Namun untuk besaran hibah itu, Edhi mengaku belum mengetahui secara pasti karena hal tersebut dibawah kewenangan Bagian Kesra Kabupaten Kediri. “Kita sudah memberikan bantuan hibah pada setiap jama’ah haji. Ini sudah terlaporkan ke Kemenag. Mengenai besarannya masih kita koordinasikan dengan Bagian Kesra,” ujar Edhi. (*)