Wednesday, February 5, 2014

Tak Berikan Solusi, Dewan Tunda Rapat Bahas Dua Proyek Mangkrak



KEDIRI - Adanya dua proyek rehab pembangunan gedung PDAM dan Puskesmas Mrican, kalangan komisi C DPRD Kota Kediri menggelar rapat dengar pendapat bersama tim eksekutif. Namun karena tidak dihadiri tiga pejabat pemkot yang bersangkutan. Komisi C akhirnya menunda rapat dengar pendapat itu, mengingat dengan tidak dihadirinya tiga pejabat yang bersangkutan, rapat akan sia-sia.

Anggota Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mengagendakan rapat membahas masalah ini dan kala itu merekomendasikan pemkot membentuk tim untuk membahas masalah mangkraknya dua proyek itu. “Tanpa dihadiri kepala dinas yang bersangkutan maupun tim, rapat ini akan sia-sia, karena belum ada solusi,” ujarnya, Rabu (5/2).

Menurut Ayub, rapat ditunda sampai ada solusi terkait masalah dua proyek itu. Apalagi, dalam waktu dekat akan ada laporan pertanggung jawaban Walikota sebelum berakhirnya masa jabatan. “Ini juga menjadi catatan bagi tim eksekutif, bilamana masih menyisakan beberapa proyek yang belum tuntas, knerja eksekutif bisa dipertanyakan,” ujarnya.

Pihaknya juga tidak menginginkan, dengan adanya pergantian kepala daerah, beberapa proyek peninggalan kepala daerah lama tidak dilanjutkan dan menjadi mangkrak. “Harus segera dicarikan solusi,” pinta Ayub.

Sementara itu, karena tidak dihadirinya tiga pejabat pemkot yang bersangkutan, akhirnya kalangan komisi C melakukan sidak ke lokasi pembangunan PDAM dan juga Puskesmas Mrican. Beberapa dewan sempat menyayangkan proyek rehab PDAM yang dilaksanakan tahun 2012, sudah satu tahun lebih mandek dan bangunan ditumbuhi alang ilalang.

Untuk diketahui, untuk rehab pembangunan PDAM, telah disiapkan anggaran sebesar Rp 1,6 milyar. Sementara untuk Puskesmas Mrican, pemkot menganggarkan Rp 1,1 milyar. Nasib puskesmas mrican hampur sama dengan PDAM, belum 100 persen selesai.

Sementara itu, menyikapi mangkraknya dua proyek pembangunan PDAM dan Puskesmas Mrican, Rabu (5/2) pagi Pemkot Kediri langsung membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab mandeknya pembangunan dua proyek yang nilainya sekitar Rp 2 milyar itu.

Kabag Pembangunan Pemkot Kediri Edi Yuwono mengatakan, dalam tim investigasi itu, diketuai langsung oleh Sekkota Kediri Agus Wahyudi. Diharapkan, dengan adanya tim investigasi itu, pihak Pemkot bisa segera mengambil sikap dan melanjutkan proses pembangunan PDAM dan Puskesmas Mrican. Mengingat dua kantor itu sangat penting, khususnya dalam meningkatkan pelayanan masyarakat. “Saat ini masih dibahas dalam tim, tentang tindak lanjut dua proyek itu,” ujarnya.

Masih kata Edi, sesuai dengan audit yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, untuk pembangunan PDAM baru berjalan sekitar 18 persen. Sementara untuk puskesmas Mrican baru 75 persen. Namun demikian, untuk melanjutkan pembangunan dua proyek itu, pihaknya nanti juga akan memintakan audit ke Badan pemeriksa keuangan (BPK).