Wednesday, March 6, 2013

Aliran Dana Fee Hingga Rp 1 Milyar ?


KEDIRI - Guna memuluskan proyek pembangunan Jembatan Brwijaya yang senilai Rp. 66 milyar, diduga adanya praktek suap dikalangan eksekutif maupun legislatif. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan team penyidik Tindak Pidana Korupsi Polres Kediri Kota, Jawa Timur terhadap sejumlah saksi.

Dalam pemeriksaan tersebut telah ditemukan adanya aliran dana yang mengucur kepada sejumlah kalangan, yang besarnya bervariasi mulai dari puluhan juta hingga mencapai milyaran. “Aliran dana paling kecil 25 juta dan paling banyak 1 Milyar dalam beberapa kali penyerahan,” ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro, Kamis (7/3).


Lebih lanjut pria asal Kelahiran Jombang ini tidak mau mengungkap identitas oknum yang dimaksud.Modus pemberian aliran dana tersebut diberikan melalui transfer." Betul memang ada aliran dana yang mengucur kepada beberapa pihak,yang diperkirakan berkaitan langsung dengan persetujuan perencanaan anggaran mau pun tugasnya selaku aparatur pemerintah," kata Ratno Kuncoro.


Sementara itu,Rabu (06/03/2013) Siang Penyidik Tindak Pidana Korupsi Polres Kediri Kota kembali melakukan penggeledahan diruang Seketaris Dewan Kota Kediri.Penggeladahan alat bukti tambahan ini,dipimpin langsung Kapolres Kediri Kota." Jangan dibilang ini penggeledahan ya. Ini kita cuman minta tambahan dokumentasi,sebagai tambahan pelengkap alat bukti," jelasnya.


Selain agenda mencari tambahan alat bukti,penyidik kembali melanjutkan pemeriksaan terhadap 4 anggota Dewan. ke 4 anggota Dewan ini diperiksa sebagai saksi dimintai keterangan seputar perstujuan perencanaan anggaran proyek jembatan Brawijaya Kediri.


Penelusuran dilapangan untuk memuluskan pembangunan jembatan Brawijaya telah muncul isu bahwa setiap anggota DPRD Kota Kediri menerima sekitar Rp. 30 Juta. bahkan ada dana sekitar 3 Milyar yang hanya dibagi kebeberapa glintir orang.

Terpisah Soluhudin Fathkhurohman Wakil DPRD Kota Kediri yang merupakan fraksi dari PKB, membantah adanya isu tersebut.” Ya lebih baik bertanya saja kepada yang menyebar isu, uang tersebut yang menyerahkan siapa.Karena setiap anggota dewan pengetahuannya berbeda-beda hal itu dilatar belakangi dengan latar belakang dan pendidikan masing-masing,” ujarnya.


Untuk diketahui, hingga sampai sekrang polisi masih menetapkan status dua tersangka, dalam kasus dugaan korupsi jembatan Brawijaya Kediri. Yaitu Kasenan selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Wiyanto selaku ketua panitia lelang. (*)

Ratusan Massa Demo Usut Tuntas Jembatan Brawijaya


KEDIRI – Sekitar 150 massa yang mengatasnamakan Lintas Promeg Menggugat (LPM), mendatangi Gedung Dewan Kota Kediri di Jalan Mayor Bimo Kelurahan Semampir Kota Kediri, Rabu (6/3).

Ratusan massa simpatisan yang datang ke gedung Dewan, ini mengendarai 100 sepeda motor, serta 3 kendaraan truck terbuka. Layaknya orang berunjuk rasa, mereka berteriak berorasai sambil membentangkan 50 poster berisi kecaman dan tututan.Gabungan massa ini berasal dari tiga wilayah Kecamatan. Dalam orasi, penyampaian yang disuarakan Di gedung Dewan, mereka menuntut agar dewan memberikan penjelasan terkait proses persetujuan pembangunan jembatan Brawijaya diduga tidak prosedural.

Usai menggelar orasi, ke 10 perwakilan pengunjuk rasa ini ditemui oleh 5 fraksi dari Komisi A bidang Pemerintahan. Pertemuan dialog perwakilan pengunjuk rasa dilakukan diruang Komisi C.

Anggota DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon mengatakan, proses persetujuan pembangunan Jembatan Brawijaya sudah sesuai prosedur. Adapun, permintaan data, pihaknya akan koordinasi dengan sekretariatan DPRD. “Semua persetujuan sudah sesuai tata tertib di DPRD,” jelasnya.

Setelah penyampaian aspirasi diterima, massa membubarkan diri dan melanjutkan aksinya, berunjuk rasa di depan Kantor Polres Kediri Kota di jalan
Brawijaya.Tuntutan yang disampaikan sama. Yakni, pengusutaan kasus dugaan Korupsi Jembatan Brawijaya Kediri. "Mereka datang ke Polres Kediri Kota untuk menyampaikan aspirasi terkait kelanjutan dugaan kasus Jembatan Brawijaya,” tegas AKBP Ratno Kuncoro.

Dana Bansos Naik 3 Milyar


KEDIRI - Dana bantuan sosial (bansos) untuk organisasi masyarakatan (Ormas) se-Kota Kediri tahun 2013 ini membengkak. Pemerintah Kota (Pemkot) mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 10.5 miliar atau naik Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya untuk ratusan ormas.

“Hibah dana untuk ormas tahun ini sebesar Rp 10,5 miliar. Jumlah ini lebih besar dari tahun sebelumnya Rp 7,5 miliar,” kata Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota Kediri, Un Ahmad, Rabu (6/3).

Lebih lanjut dijelaskan Un Ahmad, dana bansos ormas tahun ini mengalami pembengkakan karena ada tambahan jumlah sebanyak 52 ormas. Tahun ini total ormas yang akan mendapat kucuran dana sebanyak 250 ormas. Sedangkan tahun sebelumnya hanya 198 ormas.

Pemkot Kediri melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat menghimbau kepada seluruh pengurus ormas segera menyerahkan usulan program untuk kegiatan tahun 2014 mendatang. Usulan paling lambat diterima, pada Mei mendatang.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Sholahudin Faturrahman mengatakan, penyaluran dana hibah untuk ormas pada tahun ini sudah tidak ada masalah. Lahirnya Peraturan Walikota Kediri No 44 tahun 2012 menjadi aturan yang mendasari. (*)

TKI Tewas di Malaysia


KEDIRI - Lagi-lagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) meninggal ketika sedang bekerja. Kali ini menimpa Zaenal Abidin yang berasal dari Dusun Gondang Desa Purworejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.

Menurut keterangan rekan korban Kholik (37) mengatakan bahwa Zaenal meninggal dunia kemarin (5/3). “Keluarga menerima kabar kematian Zaenal kemarin. Katanya, dia meninggal dunia karena terjatuh dari lantai delapan di tempat kerjaannya,” ujar Kholik, Rabu (6/3).

Zaenal sudah lama di Malaysia dan bekerja sebagai pemborong bangunan,sehingga diapun sering bisa bolak balik untuk pulang ke Kediri.Sudah hampir puluhan tahun Zaenal di malaysia,tambah Kholiq menegaskan.

Zaenal biasa pulang 2-3 tahun sekali. Kematiannya membuat duka bagi keluarganya. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak-anak yang masih kecil,imbuhnya.

Secara terpisah Polsek Kandat memang sudah menerima laporan tentang kematian Zaenal.Menurut keterangan Kanit Reskrim mengatakan, Aiptu Sugianto sebagian anggota Polsek Kandat sudah berada di rumah duka, menunggu kedatangan jenasah. (*)

Dengan Sepuluh Pemain, Persik Menang Tipis dan Kokoh di Grup 5


KEDIRI – Meski bermain dengan sepuluh pemain, Persik Kediri kembali meneruskan trend positifnya. Bermain di hadapan 14.000 pendukung fanatiknya, tim bertajuk Macan Putih menang tipis 1-0 dari tamunya Persewangi Banyuwangi, di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Selasa (05/03/2013) sore.

Kemenangan tersebut semakin memperkokoh Persik sebagai juara grup V kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013. Kini poin yang sudah dikoleksi Persik sebanyak 10 dari empat pertandingan yang sudah dilalui.

Gol semata wayang Persik lahir dari kaki Faris Adhitama, pada babak pertama. Keunggulan 1-0 tersebut bertahan hingga pertandingan berkesudahan.

Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo dalam konferensi pers mengatakan, kunci kemenangan timnya adalah bersabar dan bermain secara kolektif. Mantan pemain Persik itu mengaku, sangat bersyukur atas hasil positif yang kembali diraih klubnya.

Aris mengatakan, keputusan menarik keluar Faris Adhitama setelah timnya unggul karena pertimbangan kondisi yang bersangkutan. Pemain bernomor punggung 11 itu sempat melambaikan satu tangannya ke atas dan menunjuk perutnya. “Sejak awal Faris mengeluhkan sakit di perutnya. Tetapi, dia masih bersemangat. Dia ingin menunjukkan performa terbaiknya. Alhamdulillah, akhirnya dia bisa membuktikan hasil dari kemauan kerasnya itu,” imbuh Aris Budi.

Persik harus bermain dengan 10 pemain setelah Oliver Makor diusir oleh wasit Hamsir dari Balikpapan. Meskipun kalah jumlah pemain, tetapi Persik justru mampu mencetak gol. Aris bersyukur, tim tamu Persewangi juga kehilangan satu pemainnya setelah M. Fofana juga mengalami nasib yang sama seperti Makor.

Terpisah, Bagong Iswahyudi mengatakan, secara keseluruhan, permainan anak asuhnya sudah sangat bagus dan sesuai dengan apa yang sudah diinstruksikan. Hanya saja, Persik bisa mengimbangi strategi yang dijalankannya. (*)

Oknum Persikmania Rusak Mobil Dokter RS Bhayangkara Polda Jatim


KEDIRI - Hendarto Seorang Dokter RS Bhayangkara Polda Jatim menjadi korban pengrusakan mobil pada Selasa (5/3) sore oleh ulah Oknum Persikmania. Akibatnya, spion pecah.

Kejadian bermula saat Hendarto bersama keluarga sedang mengendarai mobil Toyota Inova yang sedang melintas di jalan kapten tendean Kota Kediri, menuju ke utara. Dari arah berlawanan, melintas konvoi suporter Persikmania, dan tidak menyalakan lampu. Hendarto, pada saat itu sudah berada di tepi jalan, namun beberapa oknum Persikmania memukul spion mobil Hendarto hingga patah. Diduga, Pelaku memukul Spion Mobil dengan menggunakan kayu.

Dengan adanya peristiwa itu, Hendarto berharap agar kasus yang menimpa dirinya diusut tuntas pihak kepolisian. “Kami berharap ulah Persikmania tidak seperti itu lagi dan menghormati pengguna jalan lain,” ujarnya.

Hendarto juga berharap, para pendukung Persik mania tertib di jalan saat usai mendukung tim kesayangannya. Akibat menjadi korban pengrusakan, Hendarto mengalami kerugian Rp 2 juta. (*)