Friday, April 19, 2013

KPU Kediri Temukan Dukungan Bacagub Jatim Eggi Sujana Salah Alamat



Salah satu FC KTP yang sudah habis masa berlakuknya
KEDIRI - Berkas dukungan KTP untuk calon Gubernur Jawa Timur dari calon independent yang diferivikasi oleh komisi pemilihan umum daerah (KPUD) Kabupaten Kediri banyak yang salah alamat.

Dalam verifikasi di kantor KPU Kabupaten Kediri, ada sekitar 5 ribu identitas yang dikirim dari KPU Jatim ternyata beralamat daerah lain di Jawa Timur. Selain kesalahan pengiriman berkas, kejanggalan juga banyak diketahui usia KTP yang sudah berusia lebih dari 5 tahun. Padahal, sebagaimana ketentuan yang ada, kartu tanda penduduk hanya berjangka waktu 5 tahun.

Anggota KPUD Kabupaten Kediri Sapta Andarisworo mengatakan, data dukungan calon Gubernur dari jalur independent Eggi Sujana – Muhamad Sihat dari Kabupaten Kediri sebanyak kurang lebih 20  ribu suara. Namun terpakasa harus dikembalikan oleh KPUD Kabupaten Kediri sebanyak sekitar 5 ribu suara. Dikembalikannya data tersebut akibat data dukungan itu bukan berasal dari Kabupaten Kediri, melainkan dari daerah lain. “Kita belum mendapatkan angka pasti, karena banyak berkas dukungan dari Kabupaten Kediri yang juga masuk ke wilayah lain. Sementara berkas yang masuk dan kita ferivikasi sebanyak kurang lebih 20 ribu berkas. Kemarin kita sudah kembalikan sekitar 2 hingga 5 ribu berkas dukungan ke KPU Jatim. Karen berkas tersebut bukan dari Kabupaten Kediri,” jelasnya.

Masih kata Sapta , berkas tersebut dikirim oleh KPU Jatim ke KPUD Kabupaten Kediri pada Senin lalu. Sebelum diserahkan pada PPK, berkas tersebut dilakukan proses identifikasi oleh KPUD untuk memilahkan berkas dukungan sesuai dengan kecamatan ada di Kabupaten Kediri. Dari proses identifikasi itu, KPUD mengaku mendapatkan sekitar 2 hinggga 5 ribu berkas dukungan yang bukan dari Kabupaten Kediri. Berkas tersebut oleh KPUD Kabupaten Kediri akhirnya dikirim kembali ke KPU Jatim. (*)

Mayat Seorang Guru PAUD di Kediri Ditemukan Membusuk Di Kamar


Polisi evakuasi jasad korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara

KEDIRI – Warga dilingkungan Ngadisimo, Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri, Jawa Timur digegerkan dengan adanya bau menyengat yang timbul dari jenasah Imam Wuryanto (56) seorang guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri yang sudah membusuk di kamar rumahnya,  Jum’at (19/4) siang.

Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Ipung  tetangga dan warga sekitar yang mencium bau menyengat di sekirumah yang bersangkutan. Karena rumah dalam kondisi terkunci, selanjutnya saksi  mencoba melihat melalui atap rumah sesosok mayat yang sudah membusuk. Atas kejadian itu saksi melapor ke perangkat kelurahan dan diteruskan ke polisi. Tak berselang lama petugas datang ke lokasi untuk mengevakuasinya.

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Siswandi mengatakan, dari hasil identifikasi tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Namun petugas menemukan sejumlah botol minuman keras dan kondom berada di rumah tersebut. “Kami menemukan sejumlah botol miras dan kondom dirumah tersebut,” ungkapnya.

Masih kata Siswandi, pihaknya juga masih mempelajari motif kematian korban. “Untuk sementara kita belum bisa memastikan penyebab kematian korban, karena masih akan melakukan otopsi pada jenasah korban serta memeriksa saksi-saksi,” ujarnya.

Sementara itu menurut Warga setempat, korban dikenal pendiam dan berkelakuan baik. Selama ini seorang perjaka itu  telah mengabdikan diri menjadi guru PAUD dan hidup sebatangkara. (*)

Akibat Angin Kencang di Kediri, PLN Rugi Jutaan Rupiah



Sumber Gundi, kabupaten Kediri, Jawa Timur
KEDIRI - Bencana hujan deras, disertai angin topan yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Kediri, jawa Timur Senin (15/04/13) sore lalu, mengakibatkan banyak infrastruktur PLN rusak. Diduga kerugian yang dialami PLN mencapai jutaan rupiah.

Humas PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Kediri Hari Siswanto menuturkan, kerugian disebabkan beberapa tiang listrik retak dan harus diganti, kemudian banyak juga kabel yang putus. Belum lagi, karena listrik sempat padam, PLN juga menderita kerugian akibat kehilangan kwh, meski jumlahnya tidak besar mengingat musibah tersebut terjadi di daerah pedesaan. “Akibat kejadian tersebut  jaringan bertegangan sedang dan rendah sempat putus dan seribu pelanggan sempat mengalami pemadaman,”ujarnya.

Hari Siswanto mengaku belum bisa menyebutkan besaran kerugian yang diderita PLN akibat kejadian tersebut. Tetapi menurutnya, kerugian tidak terlalu besar karena tidak ada travo yang rusak. (*)

Cegah Kecurangan Unas SMP di Kota Kediri, Semua Pihak Harus Kerja Ekstra



KEDIRI – Meski pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat sudah usai dan di Kota Kediri tidak ditemukan tanda-tanda kecurangan. Namun demikian, Komisi C DPRD kota Kediri meminta pihak Dinas Pendidikan tidak lengah dan tetap bekerja ekstra melakukan jalannya pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP yang akan dilaksanakan pada senin depan.

Anggota Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan mengatakan, semua pihak, mulai dari pengawas, Dinas Pendidikan juga harus melakukan kinerja sesuai tugas, pokok dan fungsinya. Mulai dari pemilahan soal, pendistribusian, hingga pelaksanaan, harus berjalan maksimal. “Meski UN tingkat SMA tidak ada masalah, jangan membuat Dinas Pendidikan lengah, tetap harus bekerja maksimal,” pesan Yudi Ayubchan, Jumat (19/4).

Menurutnya, jika lengah, bisa saja kemungkinan terjadi kekacauan pada UN tingkat SMP nanti. “Minimal seperti pelaksanaan UN tingkat SMA, meski sempat ada isu peredaran kunci jawaban, namun isu-isu tersebut langsung direspon dan dinyatakan jika isu tersebut tidak benar,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Agus DS mengatakan, untuk materi soal UN tingkat SMP, kemungkinan datang, Jumat malam. “Sesuai rencana awal, nanti malam datang dan langsung disimpan di Mapolres Kediri Kota,” kata Agus, Jumat (19/4).

Sementara untuk jenis soal, kata Agus, juga sama seperti soal UN tingkat SMA. Yakni terdapat 20 jenis soal dengan bobot yang sama. “Untuk jenis soalnya, sama dengan soal-soal UN tingkat SMA. Yakni, 20 macam soal,” jelasnya.

Untuk diketahui, dalam pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA pada Senin sampai Kamis lalu, di Kota Kediri tidak ditemukan tanda-tanda kebocoran soal. Selain jenis soal yang mencapai 20 model, petugas kepolisian juga menempatkan 3 petugasnya dimasing-masing tempat pelaksanaan ujian nasional.  (*)