Wednesday, June 19, 2013

Puluhan Mahasiswa Tuntut Mundur DPR RI dari Dapil VI



KEDIRI - Sebanyak 30 orang aktivitas mahasiswa dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri menggeruduk Kantor DPRD Kota Kediri di Jalan Mayor Bismo, Kota Kediri, Rabu (19/6). Puluhan calon guru berunjuk rasa menolak rencana penaikan harga BBM oleh pemerintah.

Sayangnya, mereka gagal menyalurkan aspirasinya. Sebab, tidak satupun wakil rakyat yang datang untuk menemui. Sehingga, para aktivitas mahasiswa terpaksa kembali ke kampusnya dengan hampa.

Rahmad Junaidi, coordinator aksi mengatakan, para wakil rakyat yang duduk di DPRRI harus mundur. Terutama para wakil rakyat yang berangkat dari dapil VI dan ikut menyetujui APBN-P, yang didalamnya menyetujui rencana pemerintah menaikkan harga BBM. “Copot anggota DPR yang tidak pro rakyat. Khususnya anggota DPR di dapil VI (Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar, Nganjuk, Tulungagung dan Trenggalek). Mereka sudah seperti paduan suara," teriak Rahmad Junaedi, selaku koordinator aksi.

Mahasiswa menilai, masih banyak alternatif yang dapat diambil oleh pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ekonomi Nasional. Salah satunya memotong anggaran belanja dan fasilitas dinas, untuk dialihkan ke subsidi BBM.

Aksi unjuk rasa mahasiswa UNP Kediri ini mendapat kawalan ketat dari ratusan personil kepolisian, Polres Kediri Kota dan polsek jajaran serta Satpol PP dan Skuriti DPRD. Bahkan, Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro terjun langsung untuk memantau situasi demo.

Mahasiswa yang mengenakan almamater khas warna biru, sempat meneriaki anggota DPRD, untuk segera datang menemui. Tetapi, karena tidak ada satupun diantara wakil rakyat yang keluar, ada sebagian yang mengumpat.

Sembari menunggu kedatangan anggota dewan, mahasiswa juga menyanyikan lagu "Padamu Negeri" berulang kali. Sampai akhirnya, mereka memilih membubarkan diri dan kembali ke kampus.

No comments:

Post a Comment