Tuesday, November 17, 2009

Minat Baca Rendah, Pemkot Kediri Anggarkan Rp 550 Juta


KEDIRI – Deretan buku tertata rajin di lantai 4 kantor Arsip dan Perpuistakaan Kota Kediri, namun demikian pengunjung yang datang setiap haruinya masih sepi.

Wali kota Kediri, Samsul Ashar mengatakan, tampaknya minat baca warga Kota Kediri masih rendah. Hal tersebut didasarkan masih sedikitnya pengunjung yang datang ke kantor perpustakaan umum Kota Kediri. “Dari pengunjungnya yang minim, bisa menandakan minat baca mereka masih rendah,” kata Samsul Ashar ditemui usai membuak acara lomba minat baca dan story telling di kantor arsip dan perpustakaan umum Kota Kediri, Selasa (17/11).

Samsul Ashar berencana memberikan kucuran anggaran sebesar Rp 550 juta yang akan diajukan melalui APBD 2010 mendatang. Dana itu diperuntukkan untuk mengembangkan potensi Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Jl Diponegoro, Kediri serta menggenjot minat baca masyarakat Kota Kediri. “Kita akan mengusulkan anggaran sebesar Rp 550 juta pada APBD tahun 2010 mendatang,” ungkapnya.

Dana sebesar itu, sebagian akan digunakan untuk pengadaan sebuah sepeda motor jenis Tossa, yang dapat dimanfaatkan sebagai perpustakaan keliling. Dengan sarana itu, diharapkan minat baca masyarakat kediri yang sebelumnya jauh tertinggal dari daerah lain seperti, Surabaya, Malang, Blitar dan Kabupaten Kediri tergugah

Lemahnya minat baca masyarakat Kota Kediri ini, kata Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Kediri Yetty Sisworini dapat terlihat dengan minimnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan. “Dari pengunjung yang sepi, ini menandakan minat baca mereka masih kurang,” ungkapnya.

Yetty mengaku, terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, di antaranya masih minimnya koleksi buku di perpustakan, sehingga mereka enggan untuk berkunjung. Selain itu, lokal atau ruang perpustakaan juga belum maksimal karena masih menjadi satu dengan beberapa kantor lainnya, seperti Pramuka. Bahkan, lokal yang digunakan juga memanfaatkan lantai tiga, sehingga pengunjung malas harus naik tangga. “Penataan lokal di perpustakaan belum maksimal, sehingga perpustakaan belum sesuai dengan standar,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, lokasi kantor tersebut juga nisbi masih jauh dari kompleks sekolah, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke kantor perpustakaan.

Untuk mengatasi masih minimnya tingkat partisipasi ke kantor perpustakaan, Yetti mengatakan, pihaknya berinisiatif menyelenggarakan beberapa kegiatan, salah satunya lomba minat baca yang rutin dilakukan setiap tahun, yang diikuti mulai tingkat SD, SMP, serta SMA.

Pihaknya juga berencana untuk memberikan bantuan operasional kepada perpustakaan keliling supaya sampai ke tingkat kelurahan. Selain itu, juga berencana menambah koleksi buku yang hingga saat ini masih sejumlah 20.000 buku.

Dengan penambahan tersebut pihaknya berharap, dapat mendongkrak kunjungan ke kantor perpustakaan, sehingga minat baca masyarakat juga lebih tinggi.

Namun demikian, imbuh Yetty, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat dikatakan naik.”Ada kenaikan sekitar 10-15 persen, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Rata-rata pengunjung kita perharinya antara 50 sampai 70 orang. Dengan koleksi buku-buku kita sekitar 200 macam,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment