Friday, September 23, 2011

Hutan Lindung Wilis Terbakar * 3 Bulan 90 Hektar Hutan Hangus

KEDIRI – Puluhan hektar lahan hutan lindung di lereng Gunung Wilis, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur terbakar. Titik api mulai terlihat sejak Kamis (22/9) malam. Bahkan Hingga Jumat (23/9) titik api makin bertambah dan terus melebar.

Pihak Perhutani hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut. Namun dugaan terkuat penyebab kebakaan tersebut adalah faktor kekeringan yang saat ini tengah melanda kawasan hutan tersebut, sedangkan kerugian materi akibat kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Mengingat dalam kawasan hutan lindung tersebut terdapat ribuan pohon pinus yang mudah terbakar. Angin yang bertiup kencang semakin memperparah dan semakin memperluas area hutan lindung yang terbakar tersebut. Semula titik api hanya terlihat satu titik, namun kemudian dengan cepat merembet dan meluas.

Wakil Kepala Administratur Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kediri Erik Alberto mengatakan, hingga kini, pihaknya belum bisa menaksir jumlah area hutan yang terbakar. “Kami masih mengirimkan petugas untuk meninjau lokasi hutan lindung yang terbakar,” ujarnya.

Menurutnya, lokasi hutan yang terbakar itu adalah kawasan hutan lindung. Selain beragam tanaman di hutan lindung, ada sejumlah tanaman pinus yang juga ikut terbakar. Namun, ia mengaku belum mengetahui dengan pasti luas lahan yang terbakar.

Saat ini, petugas masih terjun ke lapangan, untuk mengetahui kondisi kebakaran hutan dengan pasti. “Kami tidak mungkin menerjunkan petugas pada malam hari, mengingat angin bertiup kencang dari arah gunung menuju lembah, dan itu sangat berbahaya. Kami baru menerjunkan petugas Jum’at (24/9) pagi, karena angin bertiup dari lembah ke gunung, jadi cukup aman,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kebakaran hutan di wilayah KPH Kediri sudah mulai terjadi sejak Juli lalu, yang hanya berselang 3 bulan dari kebakaran Kamis malam kemarin. Dari peristiwa tersebut, terhitung sudah sekitar 90 hektare lahan Perhutani Kediri yang hangus terbakar.

No comments:

Post a Comment