Tuesday, February 26, 2013

Pemkab Janji Secepatnya Perbaiki Jembatan Mondo


KEDIRI - Jembatan Mondo yang menghubungkan dan juga jalur alternatife Kediri-Tulungagung yang ambrol beberapa minggu lalu sampai hari ini belum ada tindakan sama sekali dari pihak terkait, yakni Pemkab Kediri. Pihak Kecamatan juga pihak desa setempat tampaknya juga belum mengupayakan minimal bias di lalui oleh kendaraan roda dua. Seperti yang di tulis beberapa waktu lalu oleh Harian Bangsa dampaknya tidak hanya bagi warga sekitar namun juga bagi para semua pengguna dan pemakai jalan yang melewati jembatan tersebut.

“Dampak tersebut juga berakibat bagi para anak-anak sekolah yang setiap pagi melintasi jalan tersebut,” ujar salah satu tokoh masyarakat sekitar.

Menurut keterangan Camat Mojo Bambang ketika di konfirmasi Harian Bangsa melalui telepon selulernya mengatakan, pihak Kecamatan sudah menyampaikan ke Pemkab Kediri dan untuk tekhnisnya kita serahkan pada Pemkab juga pihak-pihak terkait. “Koordinasi sudah kita lakukan baik dengan pihak Desa ataupun dengan masyarakat dan tentunya dengan pihak Pemerintah Kabupaten Kediri,” lanjut Bambang.

Bambang menambahkan kalau beberapa waktu yang lalu team dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kediri juga dari pihak Pemkab juga sudah ke lokasi. Mereka memantau langsung ke jembatan yang ambrol. “Jadi ya tinggal menunggu saja kapan pelaksanaan perbaikan akan di mulai.”Saya juga belum mengetahui kapan pastinya jembatan tersebut akan di lakukan perbaikan, itu kan juga perlu pembahsan lebih lanjut secara tekhnis juga biayanya,” imbuhnya.

Terpisah, Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengatakan pihak Pemkab akan secepatnya memperbaiki jembatan tersebut. “Secepatnya akan kita perbaiki. Minimal bisa di lalui oleh kendaraan roda dua,” ujarnya, Selasa (26/2).

Di singgung kapan waktunya dilakukan pengerjaan, Edhi hanya mengatakan secepatnya akan diperbaiki. “Secepatnya akan kita perbaiki. Jadi, intinya akan kita perbaiki secepatnya dalam waktu dkat dan minimal bisa di gunakan oleh pengguna kendaraan roda dua,” pungkasnya.

Seperti yang di ketahui sebelumnya Jembatan Mondo yang ambrol di karenakan karena pengerukan pasir di sekitar jembatan tersebut. Pengerukan pasir liar yang konon mendapat persetujuan dari Kepala Desa setempat tersebut akhirnya berdampak pada ambrolnya jembatan tersebut. Padahal, hal tersebut sudah di tentang beberapa tokoh setempat juga bebrpa warga, tapi pengerukan menggunakan alat berat tersebut tetap berjalan. Pengguna jalan khususnya roda empat atau kendaraan berat harus memutar sejauh hamper 4 kilometer memutar, di samping jalan yang sempit juga jalur yang di pakai berkelok. Sehingga memakan waktu lebih lama.

Rumah –rumah di sekiatar kawasan sungai juga sangat mengkhawatirkan apabila terjadi hujan deras. Seperti rumah milik salah satu warga Sayu. Dirinya juga keluarga was-was karena khawatir rumah mereka akan longsor kalau jembatan tidak segera di perbaiki juga dibenahi. “Ya was-was mas kalau tidak segera di perbaiki takut rumahnya longsor,” pungkasnya. (*)

No comments:

Post a Comment