Saturday, March 16, 2013

Sekolah Dasar di Kediri Diteror Bom


KEDIRI – Beberapa guru di Sekolah Dasar Negri (SDN) Gondang II, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur mendadak panik setelah adanya ancaman berupa sms jika di lembaga sekolah tersebut ada sebuah bom, Sabtu (16/3).

Ancaman melalui SMS ini pertama kali diterima oleh Sunardi, Kepala sekolah SD Gondang II sekitar pukul 07.58 wib. Isi SMS itu mengatakan “Awas di area SD Gondang ada bom. Satu jam lagi akan meledak” . SMS tersebut berasal dari nomor yang toidak dia kenal, yakni dari nomor 0857xxxx.

Tidak lama berselang, dua guru juga menerima SMS yang bernada sama. Dua guru tersebut yakni Sri Hartini yang mendapat SMS sekitar pukul 08.17 wib. Dan juga Tri Wahyuning Lestari yang mendapat SMS sekitar pukul 08.18 wib. Isi SMS keduanya sama berisi ancaman bom.

Dalam SMS tersebut menyebutkan “Awas di areal SD Gondang ada bom. Satu jam lagi meledak. Kalau mau selamat segera tinggalkan sekolah” kata-kata SMS tersebut didapat dari nomor yang sama seperti yang diterima oleh kepala sekolah. “Ancaman bom yang kami terima sekitar pukul 07.58 wib. Dan tidak lam kemudian dua orang guru juga menerima SMS yang sama. Mendapat SMS itu kami kemudian melaporkan ke Polsek Plosoklaten. Sambil menunggu petugas datang, para guru kemudian melakukan penyisiran diseluruh lokasi sekolah untk mencari benda yang mencurigakan. Tapi kami tidak menemukan apa-apa,” ujar Sunardi, Sabtu, (16/3)

Kendati mendapat ancaman bom, para guru dan kepala sekolah tidak memberitahukan pada para murid. Seluruh kegiatan belajar siswa tetap berjalan sebagaimana biasanya. “Sengaja para murid tidak kita beri tahu agar tidak terjadi kepanikan. Mereka tetap mengikuti pelajar seperi biasa,” tambahnya.

Petugas kepolisian dari polsek Plosoklaten, Satreskrim dan Bimob Sub Den I C Kediri datang untuk melakukan penyisiran pada seluruh lokasi skolah tersebut. namun dalam penyisiran, petugas tidak menemukan barang yang di curigai sebagai bom.

Kapolsek Plosoklaten AKP Heri Siswoko saat dikonfirmasi menyatakan, aksi teror bom mealui SMS tersebut pertama kali di terima oleh kepala sekolah SD dan kedua guru. Kemudian pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Plosklaten. “Sebagaimana instruksi dari kapolres, kami melakukan penyisiran sebagaimana prosedur. Kami juga melakukan pelacakan pada nomor yang telah melakukan terror, namun nomor tersebut tidak dapat sementara tidak dapat di konytak. Namun kami akan melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kasus ini,” ujar Kapolsek.

Sementara Wakil Komandan kompi C Brimob Kediri Iptu Hendarko yang angsung memimpin penyisiran menjelaskan, untuk penyisiran lokasi sekolah tersebut anggotanya menggunakan alat diantara metal detector. Setelah dilakukan penyisiran, Hendarko menyatakan anggotanya tidak menemukan benda yang dicurigai sebagai bom. “Kami Kami sudah melakukan penyisran ke seluruh lokasi sekoah. bisa katakan, lokasi ini stiril atau aman dari benda yang kita curigai sebagai bom,” tegasnya. (*)

No comments:

Post a Comment