Sunday, May 19, 2013

Guru Honorer Terancam Kehingangan Job

KEDIRI – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Oleh Raga (Disdikpora) Kabupaten Kediri berencana hendak melakukan regrouping (Penggabungan – red) beberapa sekolah yang dinilai tidak memnuhi standart dinas pendidikan. Akan tetapi, pihak Disdikpora belum memberikan solusi terhadap para guru honorer yang berada disekolah yang hendak di regrouping tersebut.

Selain SDN Tugurejo I dan II, KecamatanNgasem yang diastikan terkena program regrouping, beberapa SD lain pun juga akan dilakukan proses regrouping atau penggabungan. Setidaknya ada 6 SDN lain yang akan dimampatkan hanya menjadi 3 SD.

Kasi TK dan SD Disdikpora Kabupaten Kediri Sunaryo mengatakan, beberapa sekolah tersebut antara lain SDN Bangsongan II dan III, Kayenkidul; SDN Ngablak I dan II, Banyakan serta SDN Blimbing II dan III, Tarokan. Disekolah tersebut saat ini sedang dalam proses penjajjakan untuk dilakukan regrouping. Pasalnya, sekolah tersebut memiliki siswa krang dari 100 siswa, sehingga pihak Disdikora menganggap sekolah yang bersangktan tidak memnuhi syarat ketentuan dinas pendidikan. “Ini sedang dalam proses penajajkan, akan tetapi dimungkinkan sedah pasti dilakkan regroupin. Karena sekolah itu tidak memenuhi syarat, yakni siswanya kurang dari 100 anak,” Jelasnya.

Sunaryo mengatakan, selain pertimbangan efektifitas pembelajaran, regrouping yang dilakukan oleh Disdikpora juga bertujuan untuk melakkan efisensi sumberdya manusia, khusunya tenaga pendidik dan eisensi biaya operasional. Pasalnya, dengan jumah siswa yang tidak memenuhi ketentuan yang disayaratkan, sementara sekolah yang bersangkutan masih berdiri, menurut Sunaryo beban biaya operasionalnya dengan sekolah yang memenuhi syarat ketentuan. “Selain itu regrouping ini juga untuk efisensi sumberdaya. Jika sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 100 masih berdiri sendiri, bebena operasionalnya sama dengan sekolah yang masih memenuhi syarat. Makanya kita akan gabung untuk lebih efisien,” tambahnya.

Terkait tenaga guru dari sekolah yang hendak di regrouping,Sunaryo mengatakan, pihaknya akan menempatkannya pada sekolah baru yang diregrouping. Selain itu, pihaknya juga akan menempatkan pada sekolah yang dinilainya kekurangan tenaga pengajar.

Akan tetapi saat dikonfirmasi bagaimana dengan guru honorer yang berada di sekolah yang terkena regrouping, Sunaryo mengatakan menyerahkan kebijakan tersebut pada sekolah masing-masing. Pasalnya, par guru honorer tersebut diangkat oleh pihak sekolah, bukan oleh Disdikpora. “Kaitannya dengan tenaga honorer, kita akan serahkan pada kebijakan sekolah masing-masing. Masalahnya tenaga tersebut diaangkat oleh sekolah yang bersangkutan. Mungkin akan direkomendasi untuk masuk disekolah lainnya, itu taangung jawab sekolah yang bersangkutan,” tegasnya.

Sementara, anggota komisi D DPRD Kabupaten Kediri Choirul Anisa mengatakan, seharusnya sebelum dilakukan regrouping, pihak Dinas terkait sudah memiliki solusi terhadap nasib para guru honorer tersebut. Pasalnya, selama ini Disdikpora sudah menggunakan jasa para guru honorer itu untuk menutupi kekurangan tenaga penagaar yang ada disekolah tersebut. “Ini kesannya habis manis sepah dibuang. Selama ini dinas pendidikan menggunakan tenaga mereka untuk menutup kekurangan tenaga pengajar. Biarpun guru itu diangkat oleh sekolah setempat, secara tidak langsung sudah membantu tugas dinas itu. kok sekarang dibiarkan begitu saja. Harusnya, Disdikora memebrikan solusi terkait hal itu,” tegasnya. (rif)

No comments:

Post a Comment