Monday, May 20, 2013

Minta Bertemu Walikota, 10 Mahasiswa Dobrak Pagar Balaikota dan Bakar Sandal

KEDIRI – Sepuluh orang aktivis mahasiswa yang berasal dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kediri nyaris bentrok dengan aparat gabungan Satpol PP dan kepolisian saat berlangsung unjuk rasa di depan Balaikota Kediri, Senin (20/5). Mahasiswa akhirnya meninggalkan balaikota, setelah gagal menemui Walikota.

Aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat gabungan tersebut terjadi ketika mahasiswa dihalang-hali masuk ke balaikota. Mahasiswa yang tersulut amarah kemudian berusaha merobohkan pagar pintu dari besi dengan cara mendorong dan menggoyang-goyangkan secara bersama.

Tetapi usaha mahasiswa gagal. Sebab, jumlah aparat gabungan yang berjaga jauh lebih banyak. Mahasiswa kemudian hanya bisa berorasi di luar balaikota, sambil meneriakkan hujatan kepada orang nomor satu di Kota Kediri serta kepada sejumlah pejabat. “Kawan, kita berdiri di pagar ini. Didalam sana tempat para tikus-tikus. Empat tahun memimpin Kota Kediri, pak Samsul telah gagal. Angka kemiskinan masih tinggi. Angka pengangguran juga sama tingginya,” teriak Mahbuba, dalam orasinya menggunakan pengeras suara.

Mahasiswa tidak kurang akal. Mereka kemudian membakar poster dari keras yang mereka bawa serta sendal milik mereka. Lalu mereka bernyanyi bersama dengan mengibarkan atribut kemahasiswaan. Kobaran api yang menyala itu kemudian mereka tendang ke arah aparat gabungan yang berjaga di pagar.

Saat aparat lengah mengatasi kobaran api, mahasiswa kembali mencoba masuk ke balaikota dengan cara memanjat pagar. Akan tetapi, usaha mereka kembali gagal. Mereka akhirnya pasrah dan melakukan aksi teatrikal di samping balikota.

Aksi teatrikal tersebut menggambarkan kondisi masyarakat yang masih tertindas oleh pemimpin. Masyarakat yang belum menikmati kemerdekaan. Bahkan, mahasiswa juga memerankan figur Walikota Samsul Ashar yang berasal dari kalangan medis atau dokter, yang gagal menyehatkan warganya.  “Kita harus mendatangkan dukun untuk menyehatkan pak dokter. Banyak persoalan-persoalan disini yang belum tuntas. Ini bentuk kegagalan dari kepemimpinan pak walikota selama empat tahun. Kami harus bertemu sekarang juga dengan pak Samsul Ashar,” imbuh Mahbuba.

Kendati telah berorasi dan melakukan aksi teatrikal, tetapi mahasiswa tidak digubris oleh Walikota Samsul Ashar. Bahkan, tidak ada seorang pun pejabat sudi menemui mereka. Sehingga para mahasiswa itu kemudian pergi meninggalkan balaikota dengan kecewa.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan para aktivis mahasiswa tersebut merupakan refleksi peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh hari ini. Aksi sempat menarik simpatisan para pengguna jalan. Ada sejumlah pengendara yang berhenti untuk melihat aksi mereka. Tetapi, pihak keamanan yang sudah disiagakan, mengatur jalanan arus lalu-lintas agar lancar, selama aksi berlangsung.

No comments:

Post a Comment