Monday, February 18, 2013

Diduga Pemkab Kediri Lindungi Minimarket


Kediri – Berdirinya supermarket di kawasan Simpang Lima Gumul, (SLG) Kabupaten Kediri, Jawa Timur dinilai beberapa kalangan tercium bau konspirasi busuk. Mereka juga menial penguasa kabupaten Kediri gagal menarik inestasi ke kawasan itu.

Salah seorang Aktivis Himpunan Pedang Pasar Indonesia (HPPI) Kabupaten Kediri, Abdul Karim menyatakan, masuknya salah seorang pemodal besar dikawasan SLG akan mematikan perdagangan yang sudah lama ,dirintis oleh para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. padahal menurut Abdul Krim, para PKL dikawasan itu dulunya diundang sendiri oleh pihak pemerintah daerah.

Namun setelah para PKL ini mulai merangkak bangkit, Abdul Karim melihatnya justru pemerintah daerah Kabupate Kediri mendatangkan para pemodal besar ujntuk berbisnis di kawasan itu. prilaku pemerintah daerah myang demikian dinilainya menjunjukan pemkab Kediri tidak memiliki fisi pembangunan yang jelas terhadap sebuah kawasan.

Abdul Karim curiga bahwa terdapat konspirasi busuk antara para penguasa di Kabupaten Kediri dengan paraa pemodal untuk ikut meraup keuntungan di kawasan itu. “Aroma konspirasi busuk antara pengausa Kabupaten Kediri dengan para pemodal jelas sekali terlihat. Kita hatu salaam ini penguasa daerah acapkali ikut megeruk keuntungan dari bisnis yang berdiri di Kabupaten Kediri, terlebih di Kawasan SLG. Semua orang tahu siapa pemilik waterboom di SLG, Keluarga Bupati kan?” Ungkap Abdul Karim.

Hal senada juga di nyatakan oleh Khoirul anam, salah seorang aktivis Lamaga Swadaya masyarakat di Kabupaten Kediri. Khoirul Anam menilai bahwa pemkab Kediri gagal membangun kasawasan SLG sebagaimana disain awal. Menururut Khoirul, investasi yang dtanam oleh pemkab Kediri dikawasan itu tidak membuahkan hasil sama sekali. Ibarat orang mengkail menurut Khoirul Pemkab Kediri sedang mengkail ikan nila dengan umpan seekor sapi. “Berapa uang rakyat yang sudah dihamburkan oleh pengausa Kabupaten Kediri, ini terjadi diantaranya di Kawasan SLG. Menurut saya terlalu gede umpannya, padahal yang akan dikail adalah cuman ikan nila,” ujar Khoirul

Sementara disayangkan hingga kini pihak Pemkab Kediri belum dapat di Konfirmasi. Plt Kabag Humas Kabupaten Kediri Edhi Purwanto saat di hubungi nomor Hpnya tidak pernah diangkat. (*)

No comments:

Post a Comment