Tuesday, March 5, 2013

Satpol PP Harus Inovatif


KEDIRI - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai petugas penegak Peraturan Daerah (Perda) diminta agar lebih inovatif dalam menjalankan tugasnya. Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dalam sambutannya saat memimpin Apel dalam rangka HUT Satpol PP yang ke 63 dan HUT Satuan Perlindungan Masyarakat di lapangan GOR Jayabaya Kota Kediri, Selasa (5/3)

”Keahlian itu akan melahirkan prestasi. Prestasi bisa lahir dari inovasi-inovasi, selalu lakukan perbaikan-perbaikan yang inovatif dalam menjalankan tugas," kata Saifullah Yusuf.

Menurutnya Satpol PP dan linmas merupakan bagian terdepan di pemerintah daerah. Jadi harus tampil yang terbaik. "Kalau Satpol PP-nya bagus, maka yang didalam bagus, dan akan menarik untuk masuk kedalam," ujarnya.

Dalam suatu proses pembangunan, kata Gus Ipul, Satpol PP menjadi awal persepsi publik. "Boleh suatu pemerintah maju, kemajuan itu tidak ada gunanya, jika diperempatan masih ada gelandangan dan pengemis. Karena itu akan menghambat sebuah pembangunan," ujarnya.

Satpol PP dalam bentuk penampilan harus tegas tidak kelihatan loyo, maka akan ganggu keberhasilan Jawa Timur. Dan kedepan diperlukan Satpol PP yang cerdas. "Kedepan diperlukan petugas Satpol PP yang cerdas, cara kerja hebat," ujarnya.

Dalam menjalankan tugasnya. Satpol PP Membantu pemerintah menegakkan peraturan daerah. Menghadapi pkl, pelanggaran-pelanggaran. "Satpol pp punya tugas berat," ujarnya.

Kedepan sanggup memperbaiki, melakukan inovasi dalam melaksanakan tugas sesuai aturan. "Gagah menyenangkan. Tegas, tapi tetap bisa senyum," pesannya.

Gus Ipul juga berpesan kepada petugas Satpol PP se- Jawa Timur, agar Satpol PP tidak lagi menggunakan kekuatan fisik dalam menegakkan peraturan daerah (Perda). “Menegakkan perda dengan kekuatan fisik merupakan metode lama. Saat ini Satpol PP harus merubah kebiasaan dengan lebih mengutamakan dialog,” pintanya.

Langkah itu, menurut Gus Ipul lebih efektif ketimbang harus beradu fisik yang bisa mengakibatkan bentrok antara petugas Satpol PP dan masyarakat. “Masyarakat kalau diajak dialog, pasti mau. Jangan lagi lah menggunakan kekerasan,” pintanya.

Gus Ipul menambahkan, seluruh personil Satpol PP se - Jawa Timur saat ini sudah dibekali kemampuan menyelesaikan masalah dengan damai. Jika sebelumnya banyak petugas Satpol PP harus bentrok dengan pedagang kaki lima, saat dilakukan penggusuran lapak. Ia berharap, penggusuran PKL dilakukan dengan damai melalui upaya dialog untuk mendapatkan solusi yang tidak merugikan masyarakat.

Sementara itu, dalam pagelaran wayang yang juga dalam rangka HUT Satpol PP yang ke 63, Walikota Kediri Samsul Ashar dalam sambutannya berpesan agar Satpol PP kedepan menunjukkan karya terbaiknya sebagai bagian dari Pemerintah Kota Kediri dan juga Pemerintah Provinsi. “Tingkatkanlah kinerja social dengan selalu menunjukan karya terbaik,” pesan Samsul di halaman Balai Kota Kediri, Senin (4/3) malam.

Masih kata Pak Dokter, pagelaran wayang merupakan bentuk apresiasi terhadap kebudayaan. Dalam setiap lakon ada makna yang terpendam dan pesan-pesan moral yang penuh dengan filosofis. “Mari kita simak pegalaran wayang ini, dan menggali makna filosofis yang terpendam didalamnya,” ajaknya.

Selain dalam rangka HUT Satpol PP yang ke-63, saat ini juga bertepatan dengan hari jadi Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang ke 51. Walikota Samsul berharap, Provinsi Jawa Timur semakin tegak penuh wibawa. “Mudah-mudahan Satpol PP selalu mendukung keamanan dan ketertiban di berbagai daerah di seluruh Jawa Timur,” harapnya.

Untuk diketahui, pagelaran wayng kulit tersebut menghadirkan dalang Ki Anom Suroto dengan lakon Wahyu Probokayun ini merupakan rangkaian hari jadi Satpol PP Provinsi Jawa Timur yang tahun ini dipusatkan di Kota Kediri ini.

No comments:

Post a Comment